Kamis, 05 November 2020

SUASANA KEDATANGAN CALON BUPATI TOLITOLI DI KEDIAMAN PASCA DEBAT KANDIDAT DI PALU








 

#05_Nopember_2020 #19_Rabiul_Awal_1442_H


 

11 Orang mendapat doa malaikat


 

Perhatikan, Jangan Shalat Dhuha pada Waktu-waktu Ini

 



SHALAT dhuha merupakan salah satu shalat sunnah yang bisa melengkapi shalat wajib. Dan waktu shalat ini juga merupakan waktu istimewa. Di mana terdapat hikmah yang luar biasa dari pelaksanaan shalat dhuha. Inilah waktu, di mana banyak orang berkata pas untuk memohon dimudahkan rezeki.


Hanya saja, terkadang seseorang bingung kapan harus melaksanakan shalat dhuha. Nah, layaknya sarapan, shalat dhuha ini dilaksanakan pada pagi hari hingga sebelum datangnya adzan dzuhur. Tetapi, jangan sampai Anda shalat pada waktu-waktu yang diharamkan. Kapankah itu?


Waktu pertama yang diharamkan untuk melaksanakan shalat dhuha adalah ketika sesudah shubuh hingga matahari tersebut sekitar pukul 06.00-07.30 pagi. Waktu kedua yang diharamkan untuk melakukan shalat dhuha adalah ketika memasuki dzuhur hingga tergelincirnya matahari atau pukul 11.30-12.15.


Kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan shalat dhuha berdasarkan penentuan larangan dari Rasulullah ﷺ. Berikut ini hadis-hadis Rasulullah yang menunjukkan waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat dhuha.


Dari Ibnu Abbas berkata, “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi ﷺ melarang shalat sesudah shubuh hingga matahari bersinar, dan sesudah ashar hingga matahari terbenam,” (HR. Bukhari).


Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha (pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata, “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama. Karena sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari,” (HR. Muslim).


Dari Ibnu Umar berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) shalat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) shalat hingga matahari terbenam’,” (HR. Bukhari).


Tidak hanya itu salah satu alasan mengapa kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan shalat dhuha adalah karena adanya setan yang mengikuti waktu-waktu itu.


Rasulullah ﷺ bersabda, “Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya,” (HR. Nasa’i).


Itulah waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat dhuha. Kita perlu memperhatikan hal ini. Jangan sampai ibadah kita sia-sia hanya karena salah waktu dalam melaksanakan shalat. Lebih berhati-hatilah dalam melaksanakan shalat sunnah, meski bernilai ibadah, tapi juga bisa menjadi petaka jika melakukan kesalahan. []

Mengerikan, Semoga Allah Menjauhi Kita Azab Kubur

 



AZAB kubur yang dirasakan penghuni kubur ada dua macam, yaitu azab kubur yang terus-menerus sampai hari kiamat dan azab kubur yang bersifat sementara.


Di antara dalil yang menunjukkan adanya azab kubur secara terus-menerus sampai hari kiamat adalah firman Allah Taala,


"Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan kepada malaikat), Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS. Al-Mumin [40]: 45-46).


Fakhruddin Ar-Razi Asy-Syafii rahimahullah dalam kitab tafsirnya berkata,


"Demikian juga, disebutkannya (kata) "pagi dan petang" tidaklah menghalangi (bahwa yang dimaksud adalah) ungkapan atas (azab kubur yang berlangsung) terus-menerus, sebagaimana firman Allah Taala,


Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang. (QS. Maryam [19]: 62)" (Mafaatihul Ghaib, 27/522).


Adapun dalil dari As-Sunnah adalah hadis yang diriwayatkan dari Samrah bin Jundab tentang mimpi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadis yang panjang, di dalamnya diceritakan,


" Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Alquran oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Alquran pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat " (HR. Bukhari no. 1297).


Juga berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


"Ketika seorang lelaki berjalan dengan menggunakan jubahnya, dan berjalan dengan rasa sombong dengan rambutnya yang disisir, lalu ia ditelan (oleh bumi), dan ia akan tetap berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang hari kiamat." (HR. Bukhari no. 5789).


Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka orang-orang kafir tidaklah berhenti untuk diazab kubur sampai hari kiamat. Kecuali mereka akan 'istirahat' (tidur sejenak atau tidak diazab) di antara dua tiupan sangkakala pada hari kiamat [1]. Hal ini berdasarkan firman Allah Taala,


"Dan ditiuplah sangkalala (yang ke dua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul(Nya)." (QS. Yasin [36]: 51-52).


Di dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,


"Karena mereka (orang-orang kafir, pen.) tidur -di antara dua tiupan sangkakala-, (yaitu mereka) tidak diazab." (Tafsir Jalalain, 1/584).


Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,


"Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan, Mereka tidur sebelum dibangkitkan. Qatadah berkata, Yaitu ketika di antara dua tiupan (sangkakala)." (Tafsir Ibnu Katsir, 6/581).


Adapun orang-orang yang berbuat maksiat, namun masih beriman, maka ada di antara mereka yang diazab secara terus-menerus sampai hari kiamat; dan ada yang diazab sementara waktu saja dan kemudian selesai. Hal ini mungkin disebabkan kecilnya dosa yang dilakukan, sehingga mendapatkan azab sesuai dengan kadar dosanya tersebut, atau mungkin juga disebabkan adanya doa, istighfar, sedekah, atau sebab-sebab yang lainnya. (Lihat Al-Imaanu bima Badal Maut, hal. 95-96).


Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, beliau menceritakan,


"Nabi shallallahu alaihi wa sallam melewati dua makam, kemudian berkata,Sesungguhnya mereka sedang diadzab. Tidaklah mereka diadzab karena perkara yang besar (menurut pandangan mereka, pen.). Adapun salah satunya, dia tidak melindungi diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dia suka berbuat namimah (adu domba.) Kemudian beliau mengambil pelepah kurma basah, dan membelahnya (secara vertikal, pen.) dan menancapkan setiap belahan ke masing-masing makam. Para sahabat berkata, Wahai Rasulullah, mengapa Engkau melakukan hal ini? Rasulullah bersabda, Semoga mereka diringankan azabnya, selama (pelepah kurma ini) belum mengering." (Muttafaq alaih).


Demikianlah pembahasan tentang dua jenis azab kubur, semoga Allah Taala menyelamatkan kita dari azab kubur yang mengerikan. [M. Saifudin Hakim/muslimorid]

#05_Nopember_2020 #19_Rabiul_Awal_1442_H

Perempuan-perempuan yang Tak Mencium Bau Surga

 


Ada tiga gaya, penampilan atau mode yang membuat wanita muslimah diancam tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.


Di antara penampilan yang diancam seperti itu adalah gaya wanita yang berpakaian namun telanjang. Yang kita saksikan saat ini, banyak wanita berjilbab atau berkerudung masih berpenampilan ketat dan seksi.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


"Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim no. 2128).


Tiga sifat wanita yang tidak mencium bau surga


Dalam hadits di atas disebutkan beberapa sifat wanita yang diancam tidak mencium bau surga di mana disebutkan,


Yaitu para wanita yang: (1) berpakaian tetapi telanjang, (2) maa-ilaat wa mumiilaat, (3) kepala mereka seperti punuk unta yang miring.


Apa yang dimaksud ketiga sifat ini?Berikut keterangan dari Imam Nawawi dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim.


(1) Wanita yang berpakaian tetapi telanjang.Ada beberapa tafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:


1- wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.


2- wanita yang menutup sebagian tubuhnya dan menyingkap sebagian lainnya.


3- wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan warna badannya.


(2) Wanita yang maa-ilaat wa mumiilaat


Ada beberapa tafsiran mengenai hal ini:


1- Maa-ilaat yang dimaksud adalah tidak taat pada Allah dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga. Mumiilaat yang dimaksud adalah mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.


2- Maa-ilaat adalah berjalan sambil memakai wangi-wangian dan mumilaat yaitu berjalan sambil menggoyangkan kedua pundaknya atau bahunya.


3- Maa-ilaat yang dimaksud adalah wanita yang biasa menyisir rambutnya sehingga bergaya sambil berlenggak lenggok bagai wanita nakal. Mumiilaat yang dimaksud adalah wanita yang menyisir rambut wanita lain supaya bergaya seperti itu.


(3) Wanita yang kepalanya seperti punuk unta yang miring


Maksudnya adalah wanita yang sengaja memperbesar kepalanya dengan mengumpulkan rambut di atas kepalanya seakan-akan memakai serban (sorban). (Lihat Syarh Shahih Muslim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 14: 98-99).


Mode Wanita Saat Ini


Ada beberapa gaya yang bisa kita saksikan dari mode wanita muslimah saat ini yang diancam tidak mencium bau surga berdasarkan hadits di atas:


1- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga kelihatan warna kulit.


2- Wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena sebagian tubuhnya terbuka dan lainnya tertutup.


3- Wanita yang biasa berhias diri dengan menyisir rambut dan memakerkan rambutnya ketika berjalan dengan berlenggak lenggok.


4- Wanita yang menyanggul rambutnya di atas kepalanya atau menambah rambut di atas kepalanya sehingga terlihat besar seperti mengenakan konde (sanggul).


5- Wanita yang memakai wangi-wangian dan berjalan sambil menggoyangkan pundak atau bahunya.[rumaysho]

Sifat Wanita yang Sulit Masuk Surga Menurut Hadist




Wanita mudah masuk surga, mudah pula masuk ke dalam neraka. Sebagai Muslimah, penting untuk memahami ciri wanita yang sulit masuk surga. Seperti apakah ciri-cirinya?


Tentunya sebagai wanita harus lebih menjaga diri agar tidak termasuk menjadi kaum penghuni neraka.


Sifat-Sifat Wanita yang Sulit Masuk Surga


Bagi para wanita, begitu banyak petunjuk dari Alquran dan Hadist untuk dapat meraih kehidupan yang baik di surga dan dijauhkan dari neraka.


Oleh karena itu, penting untuk memahami sifat wanita yang sulit masuk surga agar kita tidak menjadi penghuni neraka. Berikut di antaranya:


1. Wanita yang tidak menjaga dirinya


“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At Tahrim : 6).


Allah SWT memerintahkan manusia untuk menjaga diri agar jauh dari neraka, namun dalam kenyataannya banyak wanita yang tidak menjaga diri dan tidak menjalankan perintah Allah.


2. Wanita yang kufur kepada suami


Suami memang bukan sosok yang sempurna, ketika suami telah berbuat yang terbaik sesuai kemampuannya dan istri tidak mensyukuri bahkan selalu mencari salah atau mencari kekurangan.


“…dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita (perempuan). “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya.


Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Imam Al-Bukhari).


3. Wanita yang berpakaian tidak sesuai syariat


“…dan wanita (perempuan)-wanita (perempuan) yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta. Mereka tidak masuk Syurga dan tidak mendapatkan wanginya Syurga padahal wanginya boleh didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad).


Baca Juga:


Keistimewaan Asiyah, Istri Firaun yang Dijamin Masuk Surga


Wanita dengan Kriteria Ini Bebas Memilih Pintu Surga


Pakaian ialah salah satu penyebab banyaknya wanita yang masuk neraka.


Banyaknya wanita yang begitu bangga memperlihatkan auratnya atau memakai pakaian muslim namun tidak sesuai syariat islam.


4. Wanita yang membuka aib orang (bergosip)


Terkadang wanita berkumpul atau bersilaturahmi namun diselingi dengan kebiasaan yang tidak baik yakni bergosip yang lebih banyak membicarakan keburukan orang lain.


Hal itu adalah kebiasaan yang sungguh membawa kerugian yakni membawa kepada neraka.


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka ‘memakan daging’ saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hujurat : 12).


5. Wanita yang tidak menjalankan shalat


“Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu.” (HR. Ath Tabrani).


Semua umat Muslim laki-laki dan perempuan diwajibkan untuk menjalankan shalat sebagai bentuk ketakwaanya kepada Allah SWT.


Sobat Moslem, itulah 5 sifat wanita yang sulit masuk surga. Semoga kita dijauhkan dari tindakan tersebut agar mendapatkan surga Allah SWT.

Kamis 19 Rabiul Awal 1442 H


 

05 Nopember 2020 19 Rabiul Awal 1442 H