Minggu, 18 April 2021

Doa Mustajab Rasulullah SAW! Tidak Lebih dari 2 Jumat Niscaya Allah SWT Limpahkan Kekayaan

 Doa Mustajab Rasulullah SAW! Tidak Lebih dari 2 Jumat Niscaya Allah SWT Limpahkan Kekayaan

 - Inilah amalan doa yang cukup 

manjur 
untuk menambah kekayaan. 

Amalan ini 
sangatlah mudah karena cukup 

pendek dan mudah untuk dihafalkan.

Shohibul Firdaus telah meriwayatkan dari Anas RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa pada hari Jumat membaca doa ini sebanyak 70 kali, maka tidak akan lewat 2 Jumat berikutnya Allah akan memberinya kekayaan.”

Sabda Rasulullah SAW tersebut juga ditulis dalam hadist riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi.

Disini sudah jelas dikatakan bahwa Allah akan mencukupkan rezeki orang-orang yang mau membaca doa ini tidak lebih dari 2 Jumat.

Halaman:

Sumber: Youtube Cinta Islam

Jika dalam hitungan minggu tidak akan sampai 2 minggu, maka Allah SWT akan memberi kekayaan pada orang-orang yang mengamalkan doa tersebut dengan khusyu’.

Berikut doa amalan cepat kaya yang sangat manjur:

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahumak-finii bi halaalika’an haroomika, wa agh-niniy bi fadhika’amman siwaak.

“Ya Allah, kayakanlah aku dengan harta halal darimu yang jauh dari harta haram sebagai anugerah dari-Mu bukan dari selain Engkau.”

Amalkanlah doa mustajab ini dengan sungguh-sungguh, istiqomah/konsisten dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Insya Allah jika diamalkan dengan sungguh-sungguh dan penuh pengharapan dari Allah SWT, akan mendapatkan rezeki yang tidak terduga-duga.

Apabila telah menjalankan doa cepat kaya dari Asmaul Husna, tetaplah istiqomah untuk menjalankan dan apabila mampu tambahkanlah dengan doa cepat kaya tersebut. Insya Allah jika keduanya berjalan maka kemurahan dan kemudahan Allah SWT akan kekayaan bisa didapat lebih cepat.

Namun, jika kurang mampu dalam menjalankan keduanya, pilihlah salah satu amalan yang kamu bisa konsisten untuk menjalankannya.

Itulah rahasia doa cepat kaya yang sudah di sabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dan tidak banyak orang yang mengetahuinya. Semoga pembahasan ini membawa manfaat serta keberkahan bagi kaum muslimin yang mengamalkannya.

Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Wallahu a’lam bishawab

PUASA 6 RAMADHAN 1442. 18 APRIL 2021 #JELANG_BUKA_PUASA #MAGRIB_18_05

Pantas Saja Nabi Muhammad SAW Larang Umatnya Cabut Uban, Ternyata ini Alasannya

Pantas Saja Nabi Muhammad SAW Larang Umatnya Cabut Uban, Ternyata ini Alasannya

 - Nabi Muhammad SAW melarang umatnya untuk mencabut uban, karena islam sendiri memandang uban sebagai sebuah peringatan, agar bisa lebih giat dalam beribadah dan beramal.

Tumbuhnya uban di kepala tidak menjadi persoalan bagi orang-orang yang usianya sudah tua, akan tetapi lain halnya pada mereka yang masih muda.

Ternyata tumbuhnya uban di kepala bukan semata-mata disebabkan oleh usia, namun hal ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Alquran.

Lantas, Apa penyebab Nabi Muhammad SAW melarang umatnya mencabut uban, simak penjelasannya di bawah ini.

Dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Islam Populer pada Minggu 18 April 2021, berikut ini alasan Nabi Muhammad SAW melarang umatnya mencabut uban.

Alquran jelaskan tumbuhnya uban ditandai dengan adanya helai rambut yang berwarna putih.

Perlu diketahui bahwa tumbuhnya uban bukan semata-mata karena usia yang sudah tua, mereka yang masih muda pun ada yang sudah memilikinya, penyebab tumbuhnya rambut putih di kepala sudah dijelaskan di dalam Alquran.

Allah SWT berfirman :

"Allah Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sudah kuat itu lemah kembali dan beruban ia menciptakan apa yang dikehendakinya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (Qs. Ar-rum : 54)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa penyebab tumbuhnya uban disebabkan oleh emosi, hal ini pun diperkuat dengan penjelasan ilmiah dari para ahli.

Para ahli menjelaskan penyebab uban bersumber dari saraf emosi, hal ini yang menyebabkan kurangnya suplai darah yang mengandung gizi rambut-rambut yang ada di kepala jumlahnya ditaksir 200 juta helai.

Kemudian dari setiap rambut memiliki 1 pembuluh darah, 1 saraf otot kelenjar dan umbi masing-masing rambut hidup sekitar 3 tahun dengan demikian rambut akan terus memperbaiki diri dalam 2 ribu hari.

Hikmah Tumbuhnya Uban

Tumbuhnya uban bisa saja dapat mengganggu penampilan seseorang, akan tetapi ada hikmah dibalik tumbuhnya uban.

Allah SWT berfirman :

"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir. Dan apakah tidak datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang dzolim seorang penolongpun."( Qs. al Fatir : 37).

Ibnu Katsir menerangkan dalam kitabnya, bahwa para ulama tafsir, Ibnu Abbas, Ikrimah Kota dan Ibnu Uyainah dan yang lainnya menjelaskan bahwa maksud sang pemberi peringatan ayat di atas adalah bagi orang tumbuhnya uban.

Tumbuhnya uban di kepala memang dialami oleh orang yang sudah lanjut usia, maka uban menjadi pengingat manusia akan dekatnya ajal.

Bahkan Nabi Muhammad SAW memberitahu rata-rata usia umatnya sebagaimana dalam sabdanya:

"Umur umatku di antara 60 ke 70 tahun, dan tidak banyaj yang melebihi daripada itu." (HR imam Tirmidzi).

Larangan Mencabut Uban

Larangan mencabut uban ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari tumbuhnya uban di antaranya, menjadikan seseorang lebih berwibawa.

Dari Abu Musa Al Asy'ari Radiallahu anhu Dia berkata Nabi SAW bersabda :

"Sesungguhnya termasuk dari pengagungan kepada Allah ialah menghormati orang muslim yang sudah beruban atau orang tua." (HR. Abu Daud)

Selain itu, tumbuhnya uban menjadi pengingat akan kematian namun kadangkala memang kita ingin mencabutnya dari kepala, tapi perlu diketahui bahwa uban akan menjadi cahaya di hari kiamat nanti.

Dari Amr Bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Janganlah mencabut uban, tidaklah seorang muslim selidiki sehelai uban melainkan beban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti." (HR. Abu Dawud)

Artinya bagi mereka yang mencabut uban di kepalanya maka akan kehilangan cahaya pada hari kiamat nanti.

Dari Abu Hurairah radhiallahu Anhu berkata:

"Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda barangsiapa yang telah beruban dalam Islam maka dia akan mendapatkan cahaya di hari kiamat." (HR. Tirmidzi)

Banyak sekali hikmah yang bisa dipetik, dibalik tumbuhnya uban di kepala menjadikan orang lebih berwibawa, pertanda akan dekatnya ajal serta dapat menjadi cahaya di hari kiamat kelak.

oleh karenanya, mencabut uban sebaiknya tidak dilakukan, ada cara halal yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, salah satunya dengan mewarnai selain warna hitam.

Nabi Muhammad SAW bersabda "Ubahlah uban ini dengan sesuatu tetapi hindarilah warna hitam." (HR. Muslim).

Doa Mustajab di Waktu Sahur, Baca Satu Kali Berkah Seumur Hidup


Sahur adalah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan saat bulan puasa atau Ramadan tiba.

Menyantap makanan sewaktu sahur sangat baik dilakukan sebelum memulai berpuasa dan menahan haus dan lapar sepanjang hari hingga waktu berbuka.

Namun dibalik kegiatan sahur, banyak amalan yang membuat hidup umat Islam berkah, salah satunya dengan membaca doa yang sangat mustajab di waktu-waktu sahur.

Allah akan memberikan berkah-Nya kepada umat Islam yang menjalankan sahur. Rasulullah juga menganjurkan agar orang yang hendak berpuasa sebaiknya menyantap sahur dan berdoa di waktu menjelang subuh.

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,” (HR Ahmad).

Meningat sahur sangat dianjurkan, ada baiknya umat Islam melaksanakan makan sahur mengingat Allah akan melimpahkan berkah yang luar biasa bagi yang melaksanakan sahur.

“Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air,” (HR Ibnu Hibban).

Halaman:

Editor: Indah Permata Hati

Bukan hanya keutamaan menyantap shar, membaca doa di waktu sahur pun menjadi hal yang sebaiknya tak dilewatkan.

Berikut doa yang sering dibaca oleh Rasulullah saat waktu sahur.

“Yarhamullahul Mutasahhirin,”

Artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,”

Doa tersebut merupakan doa yang diucapkan Rasulullah saat menyantap sahur.

Doa tersebut juga diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani.

Pada hadist tersebut, disebutkan jika Rasulullah SAW mengatakan jika kurma menjadi sebaik-baik makanan untuk disantap waktu sahur.

“Diriwayatkan oleh As-Saib bin Zad RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sebaik-aik hidangan sahur adalah kurma,” (HR At-Thabarani).

Meski Rasulullah sering membaca doa tersebut, namun tak ada doa yang wajib diucapkan di waktu-waktu sahur. Namun, doa dianjurkan bagi umat Islam mengingat Rasulullah mengharapkan rahmat dari Allah bagi umat Islam yang menyantap sahur.

Itulah doa yang kerap dibaca oleh Rasulullah SAW diwaktu sahur. Doa tersebut turut mendoakan bagi siapa saja umat Islam yang melaksanakan sahur agar mendapat keberkahan dan limpahan rahmat dari Allah SWT.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dilimpahkan berkah serta rahmat-Nya terutama diwaktu-waktu sahur di blan Ramadan.***

Ingat Allah SWT Dengan Zikir, Baca Dzikir Singkat Ini 100 Kali,Gugur Dosa Walau Sebanyak Buih Lautan

 


 Tetap mengingat Allah SWT dengan berzikir.

Baca zikir singkat ini 100 kali,

Gugur Dosa Walau Sebanyak Buih Lautan.

Dibaca setelah Sholat Ashar.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al Ahzab: 41).

Ada bacaan dzikir yang singkat tapi bisa mendatangkan manfaat luar biasa, disebutkan dosa akan dihapus meski sebanyak buih lautan.

Caranya adalah membaca kalimat dzikir 'Subhanallahi Wabihamdihi' sebanyak 100 kali.

Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

“Barang siapa membaca Subhanallahi Wabihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.” (HR. Muslim No. 4857)

1. Subhaanallaahi wa bihamdih

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya."

(HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2071)

2. Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil ‘azhiim

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ

Artinya: "Maha Suci Allah, aku memujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."

(HR. Al-Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072)

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Artinya: "Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar." (HR. Muslim 3/1685)

4. Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya: "Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".

5. Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR. Al-Bukhari 7/167, Muslim dengan lafazh yang sama 4/2071)

#PUASA 6 RAMADHAN 1442. 18 APRIL 2021 #SAHUR_SAHUR_SAHUR #IMSAK_04_36