Sabtu, 06 November 2021

Tujuh Waktu Mustajab Berdoa



Eramuslim – Allah SWT akan mengabulkan permintaan umatnya yang berdoa kepada-NYA. Hanya saja, ada waktu mustajab berdoa agar keinginan cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Kapan saja ya?


Allah SWT sangat mencintai hambanya yang berdoa. Bahkan, Allah berjanji akan mengabulkan doa-doa para hambanya. Dalam Quran Surat Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman:


ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya: Berdoa lah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dalam keadaan hina dina.


Berikut waktu-waktu mustajab berdoa yang dirangkum detikcom:


1. Saat Minum Air Zam-zam


Air zam-zam merupakan salah satu keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT. Sebab, mata airnya tak pernah kering sampai dengan sekarang. Bahkan, saat mengonsumsi air tersebut menjadi waktu mustajab berdoa.


Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, 2/1018, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


ماء زمزم لما شرب له


Artinya: Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya.


2. Hari Arafah


Waktu mustajab berdoa di hari Arafah, atau pada tanggal 9 Dzulhijjah. Doa akan dikabulkan saat jamaah haji tengah melakukan wukuf di Arafah dalam pelaksanaan ibadah haji. Hal ini sesuai hadis riwayat At Tirmidzi 3585


خير الدعاء دعاء يوم عرفة


Artinya: Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah


3. Hujan


Ketika hujan sebaiknya umat Islam berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Sebab, waktu mustajab berdoa ketika hujan disabdakan oleh Nabi Muhammad dalam hadis riwayat Al Hakim 2534


ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر


Artinya: Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun


4. Hari Jumat


Hari Jumat menjadi hari yang istimewa dalam Islam. Waktu mustajab berdoa di hari Jumat tercatat dalam hadis riwayat Bukhari 935 dan Muslim 852 dari Abu Hrairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad bersabda:


أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها


Artinya: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.


5. Malam Lailatul Qadar


Lailatul Qadar bisa dijumpai umat Islam saat bulan suci Ramadhan. Di saat itu, umat Islam diminta untuk memohon dan berdoa sebanyak-banyaknya karena menjadi waktu mustajab berdoa.


Berdasarkan hadis riwayat Tirmidzi 3513, dari ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:


قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني


Artinya: aku bertanya kepada Rasulullah ‘Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda, berdoalah ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku).


6. Sahur


Sahur memiliki keutamaan sebelum menjalani ibadah puasa. Selain itu, saat sahur juga menjadi waktu mustajab berdoa. Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Adz Dzariyat ayat 18


وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون


Artinya: Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan.


7. Puasa


Terakhir, waktu mustajab berdoa ketika seseorang tengah berpuasa. Berdasakan hadist riwayat Tirmidzi 2528, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم


Artinya: ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi. (dtk)

Keutamaan Surat Al-Ikhlas dan Waktu Terbaik Membacanya



SURAT al-Ikhlas merupakan salah satu surah pendek di dalam Alquran yang kerap kita baca. Meski surah ini tergolong surah pendek, namun ternyata memiliki keutamaan dan manfaat yang sungguh luar biasa besar. Tetapi tak banyak dari kita yang mengetahui dan memaksimalkan keistimewaan surat ini.


Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّها لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ


“Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya surah al-Ikhlas sebanding (dengan) sepertiga al-Qur’an”.


Hadits yang agung ini menunjukkan tingginya kedudukan surat al-Ikhlas dan besarnya keutamaan orang yang membacanya, karena surah ini mengandung nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna. Sehingga, siapa saja yang membaca dan menghayati surat ini dengan seksama berarti dia telah mengagungkan dan memuliakan Allah.


Oleh karena itu, dalam hadits shahih lainnya, Rasulullah SAW ketika mendengar berita tentang seorang shahabat yang senang membaca surah ini karena sifat-sifat Allah yang dikandungnya, beliau bersabda: “Sampaikanlah kepadanya bahwa Allah mencintainya”.


Dinamakan surat al-Ikhlas karena mengandung tauhid (pengkhususan ibadah kepada Allah semata-semata), sehingga orang yang membaca dan merenungkannya berarti telah mengikhlaskan agamanya untuk Allah semata.


Salah satu waktu terbaik membaca surat ini adalah di waktu pagi dan petang. Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat al Ikhlash bersama dengan maw’idzatain (surat Al Falaq dan surat An Naas) masing-masing sebanyak tiga kali. Keutamaan yang diperoleh adalah akan dijaga dari segala sesuatu (segala keburukan).


Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ia berkata,


خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتُمْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ « قُلْ ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ « (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »


Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat?” Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah“. Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah“. Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A’UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akn mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.” (HR. Abu Daud no. 5082 dan An Nasai no. 5428. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). []