Sabtu, 11 September 2021

Baca Doa Ini dalam Sujud ketika Sedang Sakit Kata Ustadz Adi Hidayat, Allah akan Sembuhkan

Ustadz Adi Hidayat sampaikan doa yang bisa dibaca ketika sedang sakit. /Tangkap layar kanal Youtube Ustadz Adi Hidayat.

PORTAL JEMBER – Sakit adalah ujian dari Allah untuk hamba-Nya, dan bisa menjadi penggugur dosa.

Dengan sakit, Allah menguji sampai mana tingkat kesabaran dan rasa syukur seorang hamba.

Oleh karena itu, ketika sakit hendaknya selalu mengingat dan meminta pertolongan kepada Allah.

Karena sejatinya Allah yang memberikan suatu penyakit dan Allah juga yang berhak memberikan kesembuhan.

“Terkadang Allah menguji hamba-Nya dengan keadaan di sekitaran sampai pada batas manusia kesulitan mengatasinya,” ucap Ustadz Adi Hidayat atau UAH.

“Hal itu supaya kita menyadari bahwa kita ini hamba. Dan dengan kesadaran itu kita memohon kepada Allah,”lanjutnya.

kesulitan ekonomi, kesulitan penyakit, maka cara paling sederhana yaitu dengan kembali kepada Allah. Minta solusi kepada Allah,” ucapnya.

Jika sedang diberikan penyakit, salah satu contoh doa yang bisa diamalkan adalah doa Nabi Ayyub AS.

Berikut do’a Nabi Ayyub AS ketika sedang sakit.


نِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ


Anni massani-yadh-dhurru wa ‘anta arhamur-Raahimeen

Atau bisa dibaca:

Allahumma Anni massani-yadh-dhurru wa ‘anta arhamur-Raahimeen

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, bahwa Allah langsung menjawab doa Nabi Ayyub tersebut, dan disembuhkan penyakitnya.

Tidak hanya disembuhkan, Allah juga akan menyingkap semua rasa sakit yang dialami Nabi Ayyub AS.

“Kembali kepada Allah. Lakukan sholat malam, minta kepada Allah dalam sujud kita,” kata Ustadz Adi Hidayat.

“Dan yang paling menarik di ujung ayatnya, ini sebagai pengingat,” lanjutnya.

UAH mengatakan isi dari ujung ayat yang dimaksud "Bahwa setiap hamba Allah, jika dia sakit dan berdzikir sama seperti Ayyub AS, Aku akan sembuhkan dia seperti Aku sembuhkan Ayyub”

Maka siapa saja yang berdoa seperti Nabi Ayyub AS ketika sakit, Allah akan sembuhkan seperti Allah menyembuhkan Nabi Ayyub AS.***

Berdoa di tahiyat akhir sebelum salam saat sholat menurut Ustadz Adi Hidayat. /Unsplash/Imad Alassiry


POORTAL JEMBER – Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah kesempatan menyampaikan satu rahasia doa yang mustajab.

Apabila benar melakukannya maka Allah SWT akan mengabulkan beberapa permintaan baik.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, doa yang dilakukan pada tahiyat akhir sebelum salam itu merupakan salah satu sunnah atau anjuran dari Nabi Muhammad SAW.

“Itu doa yang cepat dikabulkan Allah SWT,” kata UAH, seperti dilansir PORTAL JEMBER dari Instagram @uahkajian, yang diunggah 22 Juni 2021.

Adapun doa yang dibaca tersebut karena berasal dari Nabi Muhammad SAW, maka boleh dibaca dengan bersuara meskipun dalam keadaan sholat.

Sebaliknya, jika doa yang dibaca pada tahiyat akhir sebelum salam bukan berasal Nabi Muhammad SAW, maka cukup dibaca dalam hati saja.

Untuk doa dari Rasulullah SAW tersebut menurutnya boleh dibaca berulang-ulang ketika sudah selasai doa tahiyat.

Doa itu dibaca sembari menunggu imam sholat selesai membaca bacaan tahiyat dan akhiri doa setelah imam mengucap salam.

“Antum boleh ulang-ulang itu atau baca doa lain dalam hati,” kata Ustadz Adi Hidayat.

UAH mengatakan doa tersebut ada empat permohonan yang mulia baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Berikut doa pada pada tahiyat akhir sebelum salam yang dibacakan oleh Ustadz Adi Hidayat.

“Allaahumma inni a'uudzubika min 'adzaabil qabri wa min 'adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.”

Lebih lanjut, UAH juga membacakan doa tersebut dalam bahasa Indonesia agar mudah dimengerti.

“Ya Allah berikan kemualiaan kepada saya, lancarkan kehidupan saya, tenangkan kehidupan dalam keluarga saya, lancarkan usaha saya,” tutup Ustadz Adi Hidayat.***

Ustadz Adi Hidayat jelaskan golongan-golongan yang disebut celaka dalam Al-Quran meski rajin sholat dan puasa.


Ustadz Adi Hidayat jelaskan golongan-golongan yang disebut celaka dalam Al-Quran meski rajin sholat dan puasa. /Tangkap layar Instagram.com/@adihidayatofficial

PORTAL JEMBER - Kali ini Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan golongan-golongan yang disebut sebagai orang celaka dalam Al-Quran, meski rajin sholat dan puasa.

Sholat merupakan kewajiban seorang muslim yang dikerjakan dalam lima waktu, yaitu, Shubuh, Dhuhur, Ashar, Magrib, dan 'Isya.

Namun, jangankan meninggalkan sholat, seorang muslim yang lalai mengerjakannya saja bisa dikategorikan dalam orang-orang yang celaka.

Berikut penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang mengatakan, ketika seseorang meremehkan shalat saja sudah disebut munafik walaupun ahli puasa.

Ustadz Adi Hidayat melanjutkan, orang yang sengaja meninggalkan sholat sudah dijamin masuk neraka jahannam, hal tersebut sudah ada di dalam kitab suci Al-qur'an.

"Orang yang meremehkan shalat saja, disebut munafik oleh Al-quran, tempatnya neraka jahannam, apalagi yang sengaja meninggalkan nya," jelas Ustadz Adi Hidayat dalam videonya di kanal Youtube Islam Terkini yang diunggah pada 14 Juni 2018.

Kemudian, penceramah asal Banten itu mengutip keterangan dari Surah An-Nisa' ayat 142, yang menjelaskan ciri orang munafik, yaitu selalu berusaha menipu Allah SWT.

Tak hanya itu, Ustadz Adi Hidayat juga menceritakan kisah Abdullah bin Ubay bin Salul seorang yang shalatnya selalu berada di belakang Nabi Muhammad SAW dan termasuk orang munafik.

Ia dikategorikan sebagai orang yang munafik karena shalatnya cuma sebatas fisik saja, setelah menunaikannya ia langsung menggunjing Nabi SAW.

Itulah yang menyebabkan shalatnya Abdullah bin Ubay bin Salul dikategorikan munafik oleh Al-qur'an.

Selanjutnya Ustadz Adi Hidayat menyebutkan selain munafik, orang-orang yang selalu riya' atau mengerjakan segala sesuatu berniat hanya untuk dipuji orang lain, juga termasuk orang celaka.

"Ini bukan munafik nih, munafik tidak. Cuma lalai dalam shalat. Lalai dalam shalat yaitu riya'," tuturnya

Bahkan, menjadi imam shalat pun bisa digolongkan kepada orang-orang yang celaka kalau melakukan riya'

"jadi imam, begitu imam shalatnya misalkan magrib bagus suaranya, dipuji oleh orang lain. Begitu shalat isya' dibuat-buat," ujar UAH.***