Minggu, 24 Oktober 2021

#Pertanyaan Apakah fungsi shalat?


#Pertanyaan 

 Apakah fungsi shalat?


#Jawaban:


Allah Swt berfirman:


ضُ بَتْ عَلَيْ مُ الدِّ للَّاةُ أَ نَ مَا ثُ فُوا إِلَّالا بَِِبْلٍ مِنَ الللَّاوِ وَ بْلٍ مِنَ النلَّااسِ


“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia”. (Qs. Al ‘Imran *3+: 112).


 Hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia terjalin ketika seorang hamba sedang melaksanakan shalat.


Dalam shalat seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah Swt, ia mengadukan semua keluh kesah hidupnya, ia hadapkan semua persoalan hidupnya kepada Dia Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan-Nya:


وَلَّا ج تُ وَجْ ىَ لِللَّا ى فَطَ ال لَّا سمَوَاتِ وَالأَرْضَ


“Aku hadapkan wajahku kepada Dia yang telah menciptakan langit dan bumi”. 


Shalat mendatangkan ketenangan hati. Karena menyerahkan hati kepada pemiliknya:


إِ لَّا ف قُػلُوبَ بَنِِ آدََ للَّا ا بػ إِصْبَػعَ مِنْ أَصَابِعِ اللَّا تزَْنِ لْبٍ وَا دٍ صَدِّ فُوُ يْثُ اء


“Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada diantara jari-jemari Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, Ia mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).


Shalat juga mendatangkan kesehatan fisik, jika dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan thuma’ninah yang sempurna.


Shalat membentuk kepribadian muslim yang bebas dari penyakit hati, diantaranya kesombongan.


 Dalam shalat seorang muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu shaf dengan siapa saja, tidak melihat derajat dan status sosial. Ia menempelkan tempat yang paling tinggi dan mulia pada tubuhnya, ia tempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai. Ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah Swt. 


Rasulullah Saw bersabda:


لاَ دْخُلُ اتصَْنلَّاةَ مَنْ افَ قَػلْبِوِ مِثْػ اؿُ ذَلَّارةٍ مِنْ بْرٍ


“Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).


Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi zahir dan batin, shalat yang diterima Allah Swt mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar. Allah Swt berfirman:


إِ لَّا ف ال لَّا صلَاةَ تَػنْػ ى عَنِ الْفَحْ اءِ وَالْمُنْكَ


“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”. (Qs. al- ‘Ankabut *29+: 45).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran dari pembaca sangat berguna bagi kami demi perbaikan penulisan maupun isi dari blog ini.
silahkan isi komentar anda!