PORTAL JEMBER – Berdoa adalah sarana bagi umat Islam untuk menyampaikan isi hatinya kepada Allah SWT, termasuk ketika memohon sesuatu.
Dalam agama Islam, berdoa bisa dilakukan dengan melafalkan doa yang sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Namun adakalanya doa juga bisa diucap sesuai kemampuan.
Setelah memohonkan doa tersebut, seringkali umat Islam mendapati doanya sudah dikabulkan atau bahkan tidak dikabulkan Allah.
Lantas bagaimana cara berdoa agar doa seorang hamba diterima oleh Allah? Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat berikut ini.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan terdapat seorang sahabat Nabi yang setiap selesai shalat mengucapkan satu kalimat, Allahumma Innaka Antal Ahad.
“Kalimat selanjutnya seperti tertuang di surah Al-Ikhlas sampai ujungnya,” ujarnya, seperti dikutip PORTAL JEMBER dari unggahan YouTube My Channel TV, 7 Maret 2021.
Ustadz Adi Hidayat melanjutkan, setelah kalimat tersebut dibaca bisa disampaikan doa sesuai dengan perhomohannya.
“Anda boleh ungkapkan dengan bahasa Indonesia setelah kalimat ini kalau belum paham maksudnya dalam bahasa Arab,” paparnya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan jika seseorang ingin memulai doa kapanpun terlebih setelah shalat maka ada isyarat untuk memulainya dengan menyebut asmaul husna.
“Allah memiliki nama-nama terbaik sesuai dengan kebutuhan kita. Di setiap masalah yang kita hadapi dalam hidup, Allah sudah punya nama” pungkasnya,
Ustadz Adi Hidayat memberikan contoh cika seseorang memiliki kesulitan maka bisa menyebut Ya Fattah (sifat Allah yang membuka segala kesulitan).
Ustadz Adi Hidayat kembali mencontohkan seseorang yang memiliki kesulitan rezeki bisa mengucapkan kata Ya Allah ya Rozzak. Demikian pula dengan permohonan lain bisa diawali kata dalam asmaul husna.
“Orang ini menyebut sifat tauhid Allah. Begitu bermohon dengan sifat ini, maka masyaAllah turun langsung perkataan dari Nabi: Taukah engkau, inilah kalimat-kalimat kalau anda berdoa dengan kalimat ini langsung dikabulkan,” pungkasnya.
Terakhir, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan pesan agar umat Islam menjauhi segala hal yang haram dalam perangkat hidup supaya doa terkabul.***
