Kamis, 09 Desember 2021

Meninggalkan Sesuatu Karena Allah, Inilah Keuntungannya

 


Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Dia akan ganti dengan yang lebih baik.


Siapa yang meninggalkan budaya dan tradisi syirik, maka Allah akan menggantikannya dengan beribadah pada Allah semata. Shalatnya untuk Allah, sembelihan tumbalnya untuk Allah, dan sedekahnya jadinya untuk Allah.


Siapa yang meninggalkan ibadah yang tidak ada tuntunan karena Allah, maka Allah akan memberikan cahaya sunnah untuknya, jalan yang terang benderang yang jauh dari kesia-siaan.


Siapa yang meninggalkan pekerjaan yang haram, pekerjaan riba dan profesi yang mengundang laknat Allah, maka Allah akan ganti dengan pekerjaan yang halal yang lebih menentramkan jiwa.


Siapa yang meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang lebih menjaga kesucian diri.


Siapa yang meninggalkan nyanyian yang sia-sia dan musik yang banyak melalaikan, maka Allah akan ganti dengan hal yang lebih bermanfaat dan dijauhkan dari kemunafikan.


Siapa yang meninggalkan kecanduan rokok, miras, dan narkoba karena Allah, maka Allah ganti dengan kesehatan dan keselamatan pada jiwanya.


Faedah yang sangat berharga disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah berikut ini tentang perihal yang kita kaji.


“Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai dan gandrungi, lantas ia meninggalkannya karena selain Allah.


Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian apakah hal tersebut sanggup untuk ditinggalkan. Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memperoleh kelezatan.


Ibnu Sirin pernah berkata bahwa ia mendengar Syuraih bersumpah dengan nama Allah, hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia akan meraih apa yang pernah luput darinya.


Adapun perkataan “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu”, ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri serta ridha pada Allah Ta’ala.” (Al Fawaid, hal. 166)


Luar biasa janji yang kan diberi.


Marilah saudaraku … cobalah berusaha meninggalkan sesuatu karena Allah, ingat karena Allah semata, maka rasakan bagaimanakah gentian luar biasa yang Allah berikan.


Ingat sekali lagi sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat,


إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ


“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat tetap tidak mencacati hadits tersebut karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)


Bentuk gentian dari meninggalkan sesuatu yang haram disebutkan dalam ayat-ayat dan hadits-hadits berikut ini.


Siapa yang meninggalkan penipuan dalam jual beli, maka Allah akan mendatangkan berkah pada jual belinya. Dalam hadits disebutkan,


الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا


“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu” (Muttafaqun ‘alaih).


Siapa yang meninggalkan sifat pelit, maka ia akan mulia di sisi manusia dan ia akan menjadi orang-orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman,


وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghabun: 16)


Siapa yang meninggalkan sifat sombong dan memilih tawadhu’, maka Allah akan membuat ia meninggikan derajatnya di dunia. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ


“Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).


Siapa yang meninggalkan rasa dendam dan mudah memaafkan yang lain, maka Allah pun akan menganugerahkan kemuliaan pada dirinya. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا


“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya.” (HR. Muslim no. 2588).

Sholat Jenazah Mulai dari Niat hingga UrutanBacaan Ayat Tiap Takbir

  


Sholat Jenazah Mulai dari Niat hingga UrutanBacaan Ayat Tiap Takbir


BANGKAPOS.COM - Berikut ini ulasan lengkap mengenai sholat jenazah.


Penting mengetahui seluk beluk sholat jenazah mulai dari niat dan bacaannya untuk tiap takbir.


Seperti kita ketahui, sholat jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah pengurusan jenazah dalam Islam.


Karena itu penting bagi seorang muslim untuk mengetahui bagaima tata cara melaksanakan sholat jenazah.


Misal, bagaimana niatnya?


Lalu apa beda bacaanya antara mayit laki-laki dan perempuan .


Seperti diketahui, sholat jenazah dilaksanakan berbeda dengan sholat pada umumnya.


Dilaksanakan secara berdiri dan berjamaah, sholat jenazah memiliki perbedaan bacaan untuk mayit laki-laki dan perempuan.


Karena itu, penting bagi kita mengetahui bagaimana tata cara melakukan sholat jenazah yang benar.


Sebab, ini terkait dengan pengurusan jenazah dalam Islam.


Sholat Jenazah merupakan satu dari serangkaian fardu kifayah pengurusan jenazah selain memandikan, mengkafani, dan menguburkannya.


Sholat jenazah tak sama dengan sholat wajib atau sunnah lain pada umumnya.


Sholat ini misalnya memiliki perbedaan dari segi niat hingga bacaannya yang tergantung pada jenis kelamin jenazah yang disholatkan.


Nah, artikel ini akan mengulas bagaimana tata cara bacaan sholat jenazah mulai dari niat hingga bacaan doanya lengkap untuk empat kali takbir.


1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup 'aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap qiblat.


2. Mayit sudah dimandikan dan dikafani.


3. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di atas kubur atau shalat ghaib.


Berdiri tegak sebagaimana akan mengerjakan shalat.


Dikutip dari Kementrian Agama RI dan berbagai sumber lainnya, berikut bacaan sholat jenazah mulai dari niat hingga salam:


1. Niat Sholat Jenazah untuk Mayit Laki-laki


Niat sholat jenazah untuk jenazah laki-laki sebagai berikut:


اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى


"Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardhu kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."


Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”


2. Niat Sholat Jenazah untuk Mayit Perempuan


Sementara niat sholat jenazah perempuan sebagai berikut:


اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى


"Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardhu kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala."


Urutan dan Bacaan Sholat Jenazah


Berikut ini tata cara atau urutan serta bacaaan sholat jenazah lengkap:


1. Takbir Pertama


Setelah takbiratui ihram, yakni setelah mengucapkan "ALLAHU AKBAR" bersamaan dengan niat, sambil meletakkan tangan, kanan diatas tangan kiri diatas perut (sedakep).


Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah (tidak membaca surat yang lain).


2. Takbir kedua


Setelah takbir yang kedua, terus membaca shalawat atas Nabi


اَللَٰهُمُّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ


ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN.


Artinya ;


"Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad".


Lebih sempurna bacalah shalawat sbb. :


أللهم صَلِّ علي محمد وعلي ألِ محمد كما صَلَيْتَ علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم وبارِكْ علي محمد وعلي أل محمد كما باركت علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد


ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIN W A ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA SHALLAITA 'ALAA IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI IBRAAHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA BAARAKTA ALAA IBRAAHIIMA WA'ALAA AALI IBRAAHIIMA FIL 'AALAMIINA INNAKA HAMHDUM MAJHDUN.


Artinya :


"Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan timpanilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia".


3. Takbir Ketiga


Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca do'a sekurang - kurangnya sbb. :


للّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ (لَهَا) وَارْحَمْهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا


ALLAAHUMMAGHFIR LAHUU WARHAMHU WA'AAFIHI WA'FU 'ANHU.


Artinya :


"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia".


Lebih sempurna membaca doa sebagai berikut:


اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار


ALLAAHUMMAGHFIR LAHU (LAHAA) WARHAMHU (HA) WA'AAFIHI (HA) WA'FU 'ANHU (HA) WAKRIM NUZUULAHU (HA) WAWASSI' MADKHALAHU (HA) WAGHSILHU (HA) BIL MAA I WATS TSALJI WALBARADI WANAQQIHI (HA) MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAOOATS TSAUBUL ABYADLU MINAD DANASI WABDILHU (HA) DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHH (HA) WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI (HA) WAZA UJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI (HA) WAQIHI (HA) FIT NATAL OABRI WA'ADZAABAN NAARI


Artinya :


"Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik dari pada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur, dan adzab api neraka".


Keterangan: jika jenazah perempuan lafazh lahu menjadi laha dan seterusnya.


Jika mayit anak anak do'anya sbb :


اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًَا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَاَفْرِغِ الصَّبْرَعَلىٰ قُلُوْبِهِمَا وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلاَ تَحْرِ مْهُمَا اَجْرَهُ


ALLAAHUMMAJ'ALHU FARATHAN LI ABAWAIHI WA SALAFAN WADZUKHRAN WATZHATAN WATIBAARAN WASYAFIIAN WATSAQQIL BIHI MAWAAZIINAHUMAA WAFRIGHISHSHABRA ALA A QULUUBIHIMAA WALAA TAFTINHUMAA BA'DAHU WALAA TAHRIMNAA AJ RAHU.


Artinya :


"Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa 'at bagi orang tuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu bapanya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu-bapaaya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepenmggalkannya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya".


Baca juga: Doa atau Niat Sedekah untuk Anak Yatim


4. Takbir keempat


Selesai takbir keempat, membaca do'a sebagai berikut:


اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ


"Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu."


Artinya :


"Ya Allah, janganlah kiranya, pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau meluputkan kami - fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia''.


Lebih sempurna dan lengkap membaca do'a sebagai berikut:


اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلَاِ خْوَا نِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَاتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَااِنَّكَ رَؤُفٌ رَّحِيْمٌ


"Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba'da - hu waghfir lanaa walahu wali ikhwaaninal ladziina saba- quuna bil iimaani walaa taj'al fii quluubinaa ghillan lil- ladziina aamanuu rabbanaa innaka ra'uu fur rahiimun."


Artinya :


"Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah - Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia, dan bagi - saudar –saudara kita yang mendahului kita dengan iman, dan janganlah Engkau men - jadikan unek – unek/gelisah dalam hati kami dan bagi orang–orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".


Keterangan: jika jenazah perempuan lafazh lahu menjadi laha dan seterusnya.


5. Salam


Kemudian (selesai) memberi salam sambil memalingkan muka - ke kanan ke kiri dengan ucapan sebagai berikut


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْتُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ


"Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh."


Artinya :


''Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian''.


Doa setelah sholat jenazah


Berikut ini bacaan doa setelah sholat jenazah


اَللّٰهُمَّ صَلِّى عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ.اِعْتِقْ رِقَابَنَاوَرِقَابَ هٰذَاالْمَيِّتِ (هٰذِهِ الْمَيِّتَتِ) مِنَ النَّارِ٣× اَللّٰهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَعَلٰى هٰذَالْمَيِّتِ (هٰذِهِ الْمَيِّتَتِ) وَاجْعَلْ قَبْرَهٗ(هَا)رَوْضَةًمِنَ الْجَنَّةِ.وَلاَتَجْعَلْهُ لَهٗ (لَهَا) حُفْرَةًمِنَ النِّيْرَانِ.وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى خَيْرِخَلْقِهٖ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Tulisan latin


Bismillahirrohmaanirrohiim


Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Allahumma bihaqqil fatihati i'tiq riqaabanaa waqaaba haadzal mayyiti/haadzihil mayyitati minan naar, minan naar, minan naar.


Allahumma anzilir rahmata wal maghfirata 'alaa haadzal mayyiti/hadzihil mayyitati waj'al qabrahuu/haa roudhotan minal jannati wa laa taj'alhu lahuu/lahaa hufratan minanniiraani. Wa shollallahu 'alaa khoiri kholqihi sayyidinaa muhammadin wa aalihi washohbihii ajma'in. Walhamdulillahi rabbil 'aalamin.


Catatan:


Haadzal mayyiti (untuk jenazah laki-laki)


Hadzihil mayyiti (untuk jenazah perempuan)


Huu (untuk jenazah laki-laki)


Haa (untuk jenazah perempuan)


Artinya :


" Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan berkahnya surat Al-Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan 77 dosa mayit ini dari siksaan api neraka."


"Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada - mayit ini. Dan jadikanlah tempat kuburnya taman yaman dari sorga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Dan semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia makhlukNya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga nya serta sahabat-sahabatnya sekalian, dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam"


Ilustrasi sholat jenazah

Keutamaan Menjawab Adzan yang Mungkin Tidak Anda Sadari



 Menjawab adzan, ternyata bukan amal yang nilainya ringan. Sekalipun hanya mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin, namun islam menghargainya sebagai amal besar. Ada banyak sekali keutamaan amalan sederhana ini, berikut diantaranya:


1. Menjadi saksi kebaikan


Dari Abu Daid al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَىْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


“Tidaklah suara azan yang keras dari yang mengumandangkan azan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Bukhari 609).


Hadis ini menunjukkan keutamaan orang yang mengumandangkan adzan. Dan sekaligus mereka yang mendengar adzan dijadikan Allah sebagai saksi kebaikannya.


2. Menjawab adzan karena dorongan keyakinan hati, akan mengantarkan menuju surga.


Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,


إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ “


Ketika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar


Lalu kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar


Kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..


Lalu kalian menjawab, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..


dst… hingga akhir adzan


siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga. (HR. Muslim 385, Abu Daud 527 dan yang lainnya).


3. Dengan menjawab adzan, Allah akan mengampuni dosa kita


Dari Sa’d bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ: وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ  بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ


Barangsiapa yang ketika mendengar adzan dia mengucapkan,


وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ  بِاللهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلامِ دِينًا


Saya juga bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada seukut baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha Allah sebagai Rabku, Muhamamd  sebagai Rasul, dan Islam sebagai agamaku.


Siapa yang mengucapkan itu maka dosa-dosanya akan diampuni. (HR. Ahmad 1565, Muslim 386 dan yang lainnya)

Bagaimana misalnya jika kita ketiduran dan melewatkan shalat isya ? dan bagaimana cara menggantinya ?



Sebenarnya sudah ada hadis nabi Muhammad SAW yang secara tegas menjawab apa yang ditanyakan. Hadisnya sebagai berikut :


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَسِيَ صَلَاةً فَلْيُصَلِّهَا إذَا ذَكَرَهَا لَا كَفَّارَةَ لَهَا إلَّا ذَلِكَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Dari Anas bin Malik RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ketiduran (sampai tidak menunaikan salat) atau lupa melaksanakannya, maka ia hendaklah menunaikannya pada saat ia menyadarinya.” (HR Muttafaq alaihi).


Cara menggantinya bukan dikerjakan besok waktu salat subuh, itu kelamaan. Cara menggantinya adalah dengan langsung mengerjakan salat yang kelupaan atau ketiduran itu.


Tapi ada syaratnya. Apa syaratnya? Syaratnya, ya harus wudu dulu, jangan bangun tidur ku terus salat. Nanti salatnya tidak sah. Jadi begitu bangun tidur, ternyata ingat belum salat Isya misalnya, maka segeralah berwudu lalu salat Isya.


Walau sudah masuk waktu subuh. Dan urutannya memang harus salat Isya dulu baru salat Subuh. Kecuali bila waktu Subuh pun sudah hampir lewat, maka segera lakukan dulu salat Subuh baru salat Isya, biar tidak lewat dua-duanya.


Bagaimana kalau sudah lewat dua-duanya? Ini namanya sial bin apes, bukan cuma Isya yang lewat, eh ternyata subuh pun juga lewat. Lalu apa yang harus dilakukan?


Pertama, bangun dulu, kedua wudu, ketiga salat Isya, terus salat subuh. Lalu?


Lalu tobat, minta ampun dan janji tidak mengulangi lagi. Orang yang malas salat sampai lewat, wah balasannya seram. Akan dijebloskan di neraka Saqar. Namanya saja Saqar, kedengarannya sangar kan?


مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّين


Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat (QS. Al-Muddatstsir: 42-43).


Jadi upayakan jangan sampai terlambat salat, kalau tidak mau digebukin malaikat di dalam neraka Saqar. Dan kalau ternyata tanpa sengaja karena satu dan lain hal, ternyata terlambat juga, maka lakukan seperti yang telah dijelaskan di atas. Jangan sampai tidak diganti, sebab absen yang dipegang malaikat tidak pernah terhapus, semua pasti ada datanya.


Logikanya, dari pada absen itu kosong, mendingan terisi walau terlambat. Tetap saja ada beda besar sekali antara sama sekali tidak mengerjakan salat dengan mengerjakan salat tapi terlambat.

Apakah amalan buat seseorang yg baru menikah ?



Doa Untuk Pengantin Baru - Pernikahan merupakan ikatan lahir batin seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Nikah juga merupakan fitrah seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. Untuk menjalani kehidupan berumah tangga berdasarkan tuntunan agama.


Dengan melakukan pernikahan akan menghalalkan hubungan badaniyah sebagaimana suami istri yang sah dan mengandung syarat-syarat serta rukun yang ditentukan dalam syariat agama Islam. Nikah juga merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan bermanfaat bagi kemaslahatan umum. Karena dengan menikah laki-laki dan perempuan dapat mengatur rumah tangga dengan baik dan nasib anak-anaknya pun mendapat perhatian penuh, maka dari itulah nikah diperintahkan dalam agama Islam.


Tujuan pernikahan tentunya untuk membina keluarga dan mendapatkan keturunan yang sah sesuai norma agama dan masyarakat, mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menikah juga dapat membentengi diri dari perbuatan maksiat, mendapatkan rasa kasih sayang antar sesama dan mengikuti sunnah Rasul. Dengan menikah maka akan memperluas tali persaudaraan karena mempersatukan keluarga dari pihak laki-laki dengan keluarga dari pihak perempuan. Selain itu juga, orang yang sudah berkeluarga akan dilipat gandakan pahala amalnya jika dibandingkan dengan yang belum menikah.


Agar tujuan tersebut tercapai oleh orang yang baru menikah atau pengantin baru. Selain mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, Alangkah baiknya kita sebagai keluarga, kerabat, saudara dan teman saat menghadiri sebuah pernikahan mendoakannya. Berikut ini merupakan doa untuk orang yang baru menikah  atau pengantin baru lengkap dengan artinya.


Doa Untuk Pengantin Baru

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ


Barakallahu laka, wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair.


Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan." (HR. Abu Dawud)


Doa diatas merupakan doa yang diajarkan Rasulullah Saw kepada kita selaku umat Islam. Maksud doa tersebut agar kedua mempelai saat menjalani kehidupan berumah tangga mendapatkan berkah saat dalam keadaan susah maupun senang dan selalu dijalan kebaikan.


Doa-Doa Untuk Pengantin Yang Lainnya


Selain mengucapkan doa diatas ada doa lainnya yang dianjurkan saat menyantap hidangan di acara pernikahan. Berikut adalah bacaan doanya.


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ، وَارْحَمْهُمْ، وَبَاِرِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ


Artinya : "Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka dan berkahilah mereka pada apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka." (HR. Ahmad)


Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Muslim. Meriwayatkan dengan lafadz


اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ، وَارْحَمْهُمْ


Artinya : "Ya Allah, berkahilah apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka, Ampunilah mereka dan sayangilah mereka." (HR. Muslim).


Bisa Juga dengan Lafadz Berikut ini.


اَللّٰهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِيْ، وَاسْقِ مَنْ سَقَانِيْ


Artinya: "Ya Allah, berikanlah makan kepada orang yang memberi makan kepadaku, dan berikanlah minum kepada orang yang memberi minum kepadaku."


Bisa juga dengan lafadz doa berikut ini


أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ


Artinya: "Telah berbuka di sisi kalian orang-orang yang berpuasa, dan telah menyantap makanan kalian orang-orang yang baik, dan para Malaikat telah mendoakan kalian."


Demikianlah mengenai Bacaan doa untuk pengantin baru dalam Islam beserta doa-doa lainnya dalam pernikahan. Semoga doa-doa diatas bisa bermanfaat dan membawa kebaikan bagi kita semua.


Sumber : doaharianislam.com