Senin, 27 Juni 2022

Inilah Perjanjian Allah SWT dengan Manusia Sebelum Lahir ke Dunia.



Ingatkah kita bahwa sebenarnya kita pernah melaksanakan perjanjian dengan Allah SWT sebelum lahir ke dunia.


Ya, fitrah manusia memang pelupa, sehingga tidak ingat terhadap hal-hal yang sudah disepakati dengan Rabb-Nya sebelum terlahir ke dunia.


Perjalanan hidup manusia bahwasanya sudah terperinci, semua awal kehidupan dimulai dari alam ruh, kehidupan dunia dan berakhir di surga atau neraka.


Sebelum akhirnya dilahirkan ke dunia, manusia sebenarnya melaksanakan perjanjian dengan Allah SWT, jika manusia menyanggupi, maka la akan lahir dan hidup di dunia, namun jika tidak, Allah tidak akan menakdirkannya menjalani kehidupan di muka bumi.


Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran dan hadist-hadist yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @NS BOR CHANEL pada Kamis, 17 Juni 2021.


Sebelum setiap manusia lahir ke dunia, Allah telah mengambil kesaksian dari setiap jiwa atau ruh manusia, dan dinyatakan juga dalam Al Quran sebagaimana 

(QS Al-Hadid ayat 8:)


"Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasulullah menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang-orang yang beriman". (QS. Al Hadid, : 8).


Dalam sebuah hadist riwayat Iman Tirmidzi Rasulullah SAW bersada bahwa saat penciptaan adam Allah mengusap punggung Adam kemudian dari punggung tersebut keluar setiap ruh yang ibarat biji atom yang berjatuhan.


Ruh tersebut kemudian dijadikan berpasang-pasangan kemudian diambil janji dan kesaksiannya, hal ini diperkuat dalam 

(QS Al A'raaf Ayat 172 ) 

tentang Syahadatnya jiwa manusia sebelum ke Alam Dunia :


"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak - anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian Tuhanmu?" mereka menjawab.


"Betul (Engkau Tuhan kami), kami terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) 

"Bukankah Aku ini menjadi saksi" 

(Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, 

"Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". 

(QS. Al A'raaf, : 172).


Dari ayat tersebut diketahui bahwa ruh manusia sudah mengakui keesaan Allah SWT, ini disaksikan oleh Nabi Adam dan penduduk langit sebagai saksi.


Perjanjian ini tidak akan pernah diingat manusia karena fitrah manusia bahwasanya yaitu pelupa, manusia kemudian lahir dalam keadaaan suci, Orang tuanya lah yang membuatnya beragama selain Islam.


Namun ini bukan alasan manusia bisa mengelak atas janjinya kepada Allah SWT di akhirat kelak, karena manusia dibekali akal dan pikiran untuk memilih jalan kebenaran.


Allah SWT juga mengutus Nabi dan Rasul-Nya untuk mengingatkan kembali tentang perjanjian tersebut, namun manusia tetap saja ingkar.


Manusia secara fitrah memang melupakan perjanjian tersebut, Karena itu kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap manusia adalah sesungguhnya tidak ada satu jiwa pun yang lahir ke dunia ini.


Kecuali Allah telah mengambil perjanjian dan kesaksian mereka ketika di alam ruh bahwa Allah adalah Rabb mereka.


Dan Allah melakukan hal ini agar mengujinya dalam kehidupan dunia, agar pada akhirat nanti tidak ada satupun manusia yang akan mengingkari tentang keesaan Allah, kita hidup di dunia ini seperti ujian di sekolah.


Manusia menjalani kehidupan setelah setuju dengan perjanjian yang dibuatnya dengan Allah SWT, saat menjalani kehidupan, manusia seperti sedang ujian.


Guru tidak akan memberitahu jawaban meski sebelumnya apa yang diuji telah diajarkan, jawabannya baru akan diberitahu saat ujian telah selesai.


Setelah hari kiamat, Allah barulah akan memberikan jawaban atas apa perjanjian yang sudah kita buat dengannya sebelum lahir ke dunia ini.


Itulah perjanjian Allah SWT dengan manusia sebelum lahir ke dunia, semoga bermamfaat untuk kita semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran dari pembaca sangat berguna bagi kami demi perbaikan penulisan maupun isi dari blog ini.
silahkan isi komentar anda!