Rabu, 17 Juni 2020

#Ketika_Tak_Percaya_Diri, #Harus_Bagaimana?

Tidak semua orang punya kemampuan dalam segala bidang atau bisa melakukan segala hal. Ketika merasakan ketidakmampuan untuk berbuat sesuatu, apa yang harus dilakukan? Islam mengajarkan untuk mempelajari Alquran, sebab kitab itu adalah pedoman bagi manusia. Setiap kisah dalam Alquran itu mengandung pelajaran dan hikmah. Salah satunya adalah kisah perjuangan Nabi Musa a.s saat berhadapan dengan Firaun. Dalam kisah itulah jawaban pertanyaan tadi bisa terjawab. Allah SWT berfirman: “Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas. Berkata Musa: ‘Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaahaa: 24-28) Saat Nabi Musa AS ditugaskan oleh Allah untuk menghadap Fir’aun yang sangat berkuasa saat itu, nabi Musa AS memanjatkan do’a agar dia mampu menjalankan tugas dengan baik. Kemudian Nabi Musa AS berangkat menemui Fir’aun untuk menyampaikan risalah dakwahnya. Saat itu nabi Musa a.s memohon kepada Allah agar benar-benar menyiapkannya untuk mengemban risalah tersebut. Disini ada sebuah pelajaran yang bisa dipetik, yaitu tentang rasa percaya diri dan pertolongan Allah. Saat menghadapi tugas yang berat, kemudian muncul keraguan, merasa diri tidak mampu, alih-alih mengurungkan niat, nabi Musa as berdoa kepada Allah agar dihilangkan rasa rendah diri dan dimunculkan kepercayaan dirinya. Banyak orang yang menyerah karena merasa tidak bisa melakukan sesuatu tugas atau urusan tertentu. Bahkan ada yang malah terjerumus ke lembah putus asa. Padahal, seseungguhnya, pertolongan allah sellau ada. Mungkin kita memiliki keterbatasan, namun jika Allah berkehendak, keterbatasan itu tidak akan menghalangi untuk meraih tujuan. Bagaimana jika setelah berusaha sekuat tenaga ternyata kita gagal? Kembali ke kisah nabi Musa as, apakah tugasnya meluluhkan hati Firaun itu berhasil? Ternyata tidak. Dan Nabi pun tahu bahwa kemungkinan berhasilnya sangat sedikit, tetapi beliau masih tetap mau mencoba. Begitu juga dengan kita, meskipun kita tahu bahwa kemungkinan keberhasilan sesuatu kita kecil, tidak ada salahnya untuk mencoba kecuali ada peluang lain yang lebih baik. Apalagi jika kemungkin keberhasilannya lebih besar. Kemungkinan sekecil apa pun perlu dicoba. Apalagi saat kita tidak memiliki pilihan lain. Contoh lain adalah Siti Hajar saat mencari air untuk bayinya, Ismail a.s. Di tengah gurun gersang, kemungkinan untuk mendapatkan air kecil, tetapi terus berusaha, tidak menyerah. Dan pertolongan pun datang pada akhirnya. Allah akan menolong kita jika kita sungguh-sungguh menginginkannya. Dan sebagai bukti kita tetap berusaha meski kemungkinannya kecil untuk terwujud. Nyatanya, tidak ada yang bisa menjamin bahwa apa yang kita lakukan akan berhasil atau gagal. Hanya satu cara untuk mengetahuinya yaitu dengan mencoba. Pelajaran kisah itu adalah tentang keharusan kita melakukan ikhtiar semaksimal mungkin. Ikhtiar maksimal ini yang akan mendatangkan pertolongan Allah saat diiringi dengan do’a dan sikap tawakal. Inilah pelajaran yang sangat berharga dari kisah qirani diatas. Meski ikhtiar maksimal tidak selalu mendatangkan hasil maksimal, setidaknya kita sudah meyertakan Allah dalam setiap langkah. Meski tak berhasil dalam hal yang riil, ikhtiar itu akan tetap bernilai di hadapan Allah. Ingat pepatah man jadda wajada? Ya, kita harus sungguh-sungguh dalam mencoba, karena bersunguh-sungguh itu menunjukan keinginan yang kuat. Selebihnya kita serahkan pada Allah dengan tawakal. Tawakal adalah salah satu cara agar kita percaya diri. Karena tawakal sebuah keharusan bagi seorang Muslim, harusnya seorang Muslim itu memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Baik saat menghadapi masalah maupun percaya diri meraih sukses yang besar. Jadi, ketika ketidakpeercayaan diri datang melanda, tetaplah laksanakan ikhtiar bersama doa serta tawakal terhadap hasilnya.

Jumat, 12 Juni 2020

12 Jhm'at 2020

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (Al Jumu'ah 62:9).”

Selasa, 09 Juni 2020

Dicatat Seribu Kebaikan Atau Dihapus Seribu Kesalahan


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DICATAT SERIBU KEBAIKAN ATAU DIHAPUS SERIBU KESALAHAN Pertanyaan: السؤال: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -: «ﺃﻳﻌﺠﺰ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﺴﺐ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ؟ ﻓﺴﺄﻟﻪ ﺳﺎﺋﻞ ﻣﻦ ﺟﻠﺴﺎﺋﻪ: ﻛﻴﻒ ﻳﻜﺴﺐ ﺃﺣﺪﻧﺎ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ؟ ﻗﺎﻝ: ﻳﺴﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﻓﺘﻜﺘﺐ ﻟﻪ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ، ﺃﻭ ﺗﺤﻂ ﻋﻨﻪ ﺃﻟﻒ ﺧﻄﻴﺌﺔ (¬1) » Di dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Apakah memberatkan salah seorang di antara kalian untuk melakukan seribu kebaikan dalam sehari?” Kemudian salah seorang yang ada di dalam majelis bertanya: “Bagaimana caranya salah seorang di antara kami mampu melakukan seribu kebaikan dalam sehari?” Rasulullah ﷺ menjawab: “Seseorang bertasbih seratus kali, niscaya akan dicatat baginya seribu kebaikan, atau dihapus darinya seribu kesalahan.” [Shahih Muslim Kitab: adz-Dzikr wa ad-Du’a wa at-Taubah wa al-Istighfar no. 2698; Sunan at-Tirmidzi Kitab: ad-Da’awaat no. 3463; dan Musnad Ahmad bin Hambal 1/185] Pertanyaan: ﺳﺆاﻝ: ﻫﻞ اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﺄﻥ ﻳﺴﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﺴﺒﺢ ﺑﻌﺪ اﻧﺘﻬﺎء اﻟﺼﻼﺓ 33 ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳﺰﻳﺪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺗﺼﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﺑﻨﻔﺲ اﻟﻜﻴﻔﻴﺔ، ﺣﻴﺚ ﻛﻞ ﺃﺻﺒﻊ 3 ﺗﺴﺒﻴﺤﺎﺕ؟ ﺃﻓﻴﺪﻭﻧﺎ ﺑﺎﺭﻙ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ Apakah maksud dari hadis tersebut “Seseorang bertasbih sebanyak seratus kali” adalah dengan seseorang bertasbih sebagaimana tata cara tasbih ketika berzikir seusai salat sebanyak tiga puluh tiga kali, namun dia menambahnya sampai genap seratus? Yakni dengan tata cara yang sama? Sebab satu jari bisa digunakan untuk menghitung tiga kali tasbih. Mohon bimbingannya. Barakallahufiikum Jawaban: ﺟ 1: اﻟﻤﺮاﺩ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ: (ﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ) ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ. Maksud hadis tersebut adalah seseorang mengucapkan, “Subhaanallah wa bihamdihi” (Maha Suci Allah dan aku memuji-Nya) sebanyak seratus kali. [Al-Lajnah ad-Daaimah Lilbuhuuts al-Ilmiyyah wal-Iftaa Fatwa nomor 10810] Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Wakil Ketua: Abdurrazaq Afifi Anggota: Abdullah bin Ghudayyan WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu) Website: https://nasihatsahabat.com/ Email: [email protected] Twitter: @NasihatSalaf Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/ Instagram: NasihatSahabatCom Telegram: https://t.me/nasihatsahabat Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat https://nasihatsahabat.com/poster-dakwah/subhanallah-wa-bihamdihi/ https://rumaysho.com/16856-sehari-beramal-seribu-kebaikan-bisakah.html DICATAT SERIBU KEBAIKAN ATAU DIHAPUS SERIBU KESALAHAN

Orang yang Dipastikan Masuk Neraka ketika Masih Berada di Dunia


KALA Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, dilindungi pamannya dan didukung kaumnya dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, sontak hal itu membuat orang-orang Quraisy gagal menghentikan tindakan-tindakan beliau, maka mulailah mereka mengejek, mencibir dan menantangnya berduel. Wahyu pun turun mengisahkan dengan lengkap tentang perilaku orang Quraisy dan orang-orang yang menabuh genderang permusuhan kepadanya. Ada yang namanya disebutkan dengan jelas oleh Al-Qur’an kepada kita, ada pula di antara mereka yang namanya disebut Allah secara umum sebagai orang-orang kafir saja. Di antara orang-orang Quraisy yang kisah disebutkan Al-Qur’an dengan jelas untuk kita ialah paman Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, Abu Lahab bin Abdul Muthalib dan istrinya, Ummu Jamil binti Harb bin Umayyah. Allah menamainya dengan “sang pembawa kayu bakar,” hal itu karena mereka senahtiasa mengganggu Rasulullah dengan mengumpulkan kayu bakar lalu meletakkannya di jalan yang selalu dilalui Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam. Tentang kedua orang ini yang sekaligus pasangan hidup dunia, Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan ayat berikut: تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaidah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut. (QS. Al-Masad: 1-5). Ibnu Hisyam menuturkan: Kata al-jiid dalam ayat di atas artinya adalah leher dan kata jamaknya ajyaadu. Sedangkan al-masad artinya pohon yang telah dihaluskan sebagaimana pohon rami dihaluskan kemudian dibuat tali. Kata tunggalnya masadah. Ketika Ummu Jamil sang pembawa kayu bakar mendengar ayat Al-Qur’an yang diturunkan tentang perihal diri dan suaminya, ia segera datang kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam yang waktu itu sedang duduk di masjid di sisi Ka’bah ditemani Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ummu Jamil datang dengan membawa batu besar segenggam tangannya. Ketika berdiri di depan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar, Allah memalingkan pandangannya dari Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam sehingga dia hanya melihat Abu Bakar. Ia berkata, “Wahai Abu Bakar, mana sahabatmu? Aku dengar sahabatmu mencibir kelakuanku. Demi Allah, apabila aku berjumpa dengannya, pasti aku sumpal mulutnya dengan batu ini. Demi Allah, aku seorang penyair.” Kemudian ia juga berkata: Mudzammam (lawan dari Muhammad) kami tantang dirinya Kami bangkang semua perintahnya Dan agamanya membuat kami marah Selesai mengatakan itu, Ummu Jamil pergi. Abu Bakar berkata kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, apakah Ummu Jamil tidak melihatmu?” Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ia tidak mampu melihatku, karena Allah cabut penglihatannya dariku.” Mayoritas orang-orang Quraisy menamakan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam Mudzammam, kemudian mereka mencela habis-habisan nama Mudzammam tersebut. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketahuilah, tidakkah kalian merasa takjub bagaimana Allah melindungiku dari gangguan orang-orang Quraisy? Mereka mencela dan mengolok-olok nama Mudzammam, sedangkan aku adalah Muhammad.” [] Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media

Senin, 08 Juni 2020

Senin 08 Juni 2020 Awas, Allah Murka Bila Anda Duduk Seperti Ini


Awas, Allah Murka Bila Anda Duduk Seperti Ini AGAMA Islam mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk urusan duduk. Untuk yang satu ini, memang kurang mendapat perhatian serius. Sebagian berpikir, bagaimana bisa duduk saja sampai diatur dalam agama. Namun begitulah ajaran Islam, setiap sendi kehidupan bernafas dengan aturan yang sudah ditetapkan. Peraturan yang dibuat, bukan bermaksud memberatkan, namun justru berdampak positif baik dari segi sosial dan kesehatan. Ternyata cara duduk juga diatur sedemikian rupa. Melalui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah mengabarkan Dia begitu murka dengan hamba-hamba-Nya yang duduk seperti ini. Sebagai muslim, sudah selayaknya kita menjauhi apa yang diperintahkan Rasul, termasuk menghindari duduk seperti berikut. Ternyata duduk yang dimurkai Allah adalah dengan meletakkan tangan kiri di belakang dan dijadikan sandaran atau tumpuan. Bukankah ini sering kita lakukan? Terutama saat duduk di lantai saat menghadiri jamuan, saat bersantai bersama keluarga atau saat berada di dalam masjid. Hadis Riwayat Abu Daud dari Syirrid bin Suwaid radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda yang artinya: "Rasulullah pernah melintas di hadapanku sedang aku duduk seperti ini, yaitu bersandar pada tangan kiriku yang aku letakkan di belakang. Lalu baginda Nabi bersabda, "Adakah engkau duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimurkai?" (HR. Abu Daud). Syaikh Abdul Al Abbad mengatakan bahwa duduk seperti ini hukumnya haram, meski sebagian ulama lain mengatakan makruh. "Makruh dapat dimaknakan juga haram. Dan kadang makruh juga berarti makruh tanzih (tidak sampai haram). Akan tetapi dalam hadits disifati duduk semacam ini adalah duduk orang yang dimurkai, maka ini sudah jelas menunjukkan haramnya." (Syarh Sunan Abi Daud, 28: 49) Sementara itu Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan, duduk yang dimurkai sebagaimana yang disifati Nabi dengan menjadikan tangan kiri sebagai penumpu tubuh. Namun jika meletakkan kedua tangan sebagai tumpuan, atau tangan kanan saja menjadi tumpuan, maka hal itu tidak mengapa. Lantas jika ada yang bertanya, dimana logikanya? Sebagian mungkin mengatakan, ini tidak masuk akal dan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Allah dan Rasulullah sudah memerintahkan, maka ini sudah cukup bagi seorang muslim. Masihkan kita butuh bukti lain? Jika ini perintah Allah dan Rasul-Nya, maka kita tidak butuh bukti lain. Ini adalah perintah dan jika tidak ditaati merupakan tanda kesombongan seorang muslim.

Senin 08 Juni 2020. Doa dan Amalan Membuka Pintu Rezeki, Resep Ibnu Qayyim

Minggu, 07 Juni 2020

Tak Hanya Daunnya, Batang Seledri Juga Bermanfaat!


Tak Hanya Daunnya, Batang Seledri Juga Bermanfaat!

Klikdokter.com, Jakarta Seledri pastinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sayuran yang biasa dipakai sebagai penyedap alami ini memiliki berbagai manfaat bagi tubuh karena kandungan serat, vitamin, dan mineralnya.

Daun seledri kerap kali digunakan dalam berbagai masakan sebagai penambah aroma. Namun, tidak hanya daunnya saja yang dapat dimanfaatkan, batang seledri pun dapat Anda konsumsi, lho.

Baik daun seledri maupun batang seledri, keduanya sama-sama dapat dikonsumsi secara langsung ataupun diolah menjadi jus. Bedanya, bagian batang seledri tidak sepopuler bagian daunnya.

Hal tersebut tentu disayangkan. Sebab manfaat batang seledri tidak kalah dengan sayuran lainnya. Bagi Anda yang masih asing, berikut ini beberapa manfaat batang seledri bagi kesehatan:

1. Sumber Nutrisi dan Vitamin

Seledri menyimpan berbagai vitamin dan mineral di dalamnya. Kandungan dalam batang seledri, antara lain:

  • Vitamin A.
  • Vitamin B6.
  • Vitamin C.
  • Vitamin K.
  • Serat.
  • Kalium.
  • Folat.

Selain beberapa kandungan di atas, batang seledri memiliki mineral di dalamnya, seperti:

  • Fosfor.
  • Magnesium
  • Mangan.

Artikel Lainnya: Manfaat Jus Seledri untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi

1 dari 4

2. Baik untuk Pencernaan

Baik untuk Pencernaan

Makan batang seledri memiliki manfaat untuk pencernaan karena kandungan serat yang ada di dalamnya. Serat akan membantu melancarkan pergerakan usus sehingga mencegah konstipasi.

Tak hanya itu, batang seledri juga mengandung pektin. Nah, pektin ini baik untuk memperbaiki lapisan lambung Anda.

3. Menurunkan Berat Badan

Batang seledri bisa dikonsumsi sebagai jus.  Diolah dengan cara ini, batang seledri dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, lho.

Jus batang seledri merupakan minuman rendah kalori. Pada 475 mililiter jus seledri, terkandung sekitar 85 kalori saja. Oleh sebab itu, minuman ini dipercaya bisa menurunkan berat badan. Namun demikian, belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat ini.

4. Kaya Antioksidan

Ada sekitar 12 jenis antioksidan pada batang seledri, di antaranya beta-karoten dan flavonoid. 

Antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas dan mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis dalam tubuh, seperti diabetespenyakit jantung koronerstrokehipertensi. Dengan makan batang seledri, Anda pun akan memperoleh sederet manfaat tersebut. 

Artikel Lainnya: Amankah Bayi Konsumsi Seledri? Ini Kata Dokter

2 dari 4

5. Menambah Imunitas Tubuh

Menambah Imunitas Tubuh

Berbagai kandungan antioksidan dan vitamin C pada batang seledri bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dan vitamin bisa membantu menurunkan risiko terkena flu.

Selain itu, makan batang seledri juga bermanfaat untuk menurunkan peradangan kronis pada tubuh yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit, seperti osteoporosis dan radang sendi.

6. Baik untuk Kesehatan Jantung

Batang seledri mengandung senyawa 3-N-butylphthalide yang dapat menurunkan hormon stres, sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Selain itu, senyawa ini juga dapat menurunkan kolesterol jahat hingga 7 persen.

Namun, khasiat yang satu ini baru terbukti pada tikus sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaatnya pada manusia.

7. Meningkatkan Kesuburan Pria

Siapa sangka, batang seledri juga memiliki manfaat untuk kesuburan pria? Kandungan antioksidan dalam seledri bisa mengatasi radikal bebas, di mana radikal bebas ini dapat merusak kualitas sperma. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian pada tahun 2017. 

Selain itu, terdapat penelitian lain pada tahun 2015 yang menunjukkan bahwa tikus yang diberi ekstrak seledri mengalami peningkatan jumlah sperma setelah 30 hari.

Artikel Lainnya: Benarkah Minum Jus Seledri Ampuh Mengatasi Sel Kanker?

3 dari 4

8. Menurunkan Risiko Kanker

Menurunkan Risiko Kanker

Makan batang seledri juga bermanfaat untuk mencegah kanker, karena berbagai kandungan antioksidan di dalamnya. 

Antioksidan berperan dalam mencegah radikal bebas pemicu kanker serta membunuh sel kanker. Walau demikian, belum ada bukti medis terkait khasiatnya sebagai obat kanker alami.

9. Mencegah Dehidrasi 

Perlu diketahui bahwa kandungan air pada seledri mencapai hingga 95 persen. Karena itu, seledri bisa mencegah dehidrasi juga.

Jadi, apabila cuaca sedang terik dan Anda merasa haus, bisa mengonsumsi batang seledri sebagai makanan maupun jus. 

Baca Juga

Itulah berbagai manfaat batang seledri bagi kesehatan Anda. Supaya khasiatnya optimal bagi tubuh, jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan makanan bergizi lainnya. 

Informasi menarik seputar gaya hidup sehat bisa Anda baca di aplikasi Klikdokter. Konsultasikan juga masalah kesehatan Anda kepada dokter lewat fitur Live Chat 24 jam.

Sabtu, 06 Juni 2020

kkkkk

Dosa Selama 80 Tahun Diampuni Berkat Salawat Ini, Yuk Amalkan!


Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menghidupkan salawat terutama di Hari Jumat. Foto Ilustrasi/Istimewa " Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya ". (Al-Ahzab:56) Penggalan ayat dalam Surah Al-Ahzab di atas cukup menegaskan bahwa salawat memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Ta'ala. Keutamaan bersalawat salah satunya mendapat ganjaran 10 kali salawat dari Allah Ta'ala. Selain itu, salawat menjadi penggugur dosa dan penyebab seseorang bisa dekat dengan Nabi Muhammad shalllallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Masih banyak lagi fadhilah (keutamaan) lain yang tidak bisa dijelaskan secara rinci. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menghidupkan salawat terutama di Hari Jumat. Sebagaimana Hadis dari sahabat Aus bin Aus r adhiallallahu 'anhu (RA), Rasulullah bersabda: " Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jumat. Karena itu perbanyaklah membaca salawat untukku. Sesungguhnya salawat kalian ditampakkan kepadaku ." Dari banyak lafaz salawat yang diajarkan Rasulullah mulai dari salawat pendek hingga salawat Ibrahimiyah, ada satu salawat yang memiliki keutamaan besar. Salawat ini bisa menjadi asbab diampuninya dosa selama 80 tahun. Sahabat Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda: مَنْ صَلىَّ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمْعَةِ ثَمَانِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ الصَّلاَةُ عَلَيْكَ قَالَ: قُوْلُوْا اَللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ، وَتَعْقِدُ وَاحِدَةً "Barangsiapa yang membaca salawat kepadaku pada hari Jumat delapan puluh kali maka Allah akan mengampuni dosanya selama delapan puluh tahun. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam ditanya: "Ya Rasulullah, bagaimana cara membaca salawat kepadamu?" Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ucapkan: اَللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ 'Ya Allah, limpahkanlah salawat-Mu kepada Muhammad, hamba, Nabi dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi', dan kamu hitung satu kali". (Hadis Hasan Riwayat Al-Daraquthni. Hadis ini dinilai Hasan oleh Al-Imam Ibnu Al-Nu'man dan Al-Hafizh Al-'Iraqi). Wallahu A'lam Bisshowab

Selasa, 02 Juni 2020

Jangan Lewatkan Puasa pada Hari Senin dan Kamis

Ada banyak sekali keutamaan saat beribadah pada hari senin dan kamis, salah satunya adalah ibadah puasa. Nabi saw sangat antusias berpuasa pada kedua hari ini. Dari ‘Aisyah r.a, ia mengatakan, ”Rasulullah saw sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." Rasulullah saw menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini lewat sabdanya, “Amal-amal manusia diperiksa pada setip hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya) Dan dalam Shahih Muslim dari hadis Abu Qatadah r.a bahwa Rasulullah saw pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab, “Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya al-Qur-an kepadaku pada hari tersebut.” Seberapa sering anda berpuasa tiap senin dan kamis?

Selasa 02 Juni 2020. Salam subuh jelang fajar

Senin, 01 Juni 2020

Senin 01 Juni 2020. Sunnah Rasul Saat Bangun Tidur

Sunnah Rasul Saat Bangun Tidur tidur adalah salah satu kebutuhan manusia untuk istirahat. Namun terkadang ada beberapa sunnah yang ditinggalkan kaum muslimin ketika bangun tidur. Padahal, bangun tidur merupakan nikmat yang tidak ada bandingannya. Pagi hari menjadi momentum yang tepat mengucapkan banyak syukur karena kesempatan hidup yang diberikan Allah kepada kita. Ketika pagi hari, banyak orang yang bermalas-malasan untuk bangun dari tidurnya. Padahal, selain mendapatkan kesegaran, bangun tidur juga bisa menjadi lahan mencari ridho Allah SWT. Ketika bangun, banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala. Lima hal ini senantiasa dilakukan oleh Rasulullah SAW setiap kali bangun tidur. Selain bernilai ibadah, sunnah ini juga dapat menyehatkan tubuh. Lantas apa saja yang dilakukan Nabi Muhammad SAW terjaga saat pagi hari? Pertama, mengusap wajah dengan tangan untuk hilangkan kantuk. Kedua, membaca doa bangun tidur. Ketiga, bersiwak. Keempat, mendenguskan angin dari hidung. Kemudian yang kelima, membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali.