Minggu, 24 Oktober 2021

Amalkan Surah Pendek Al-Kautsar, Belum Banyak yang Tahu Banyak Keutamaannya


Amalkan Surah Pendek Al-Kautsar, Belum Banyak yang Tahu Banyak Keutamaannya


Baca surah pendek ini setiap hari.


Banyak keutamaan dari surah pendek ini.


Amalkan Surah Al-Kautsar.


Dengan mengamalkan surah ini insyaAllah hati orang menjadi lebih lunak, bisa mengatasi rasa ketakutan yang berlebihan.


Berikut keutamaan-keutamaan lainnya.


Arti surat Al-Kautsar yaitu nikmat yang berlimpah.


Surat Al-Kausar merupakan surah ke-108 dalam Alquran.


Al Kautsar ini adalah surah yang berisi penjelasan akan nikmat yang banyak yang telah dianugerahkan pada Rasulullah yang berisi perintah untuk sholat dan berqurban hanya untuk Allah SWT.


Surah Al Kautsar adalah surah ke-108 dalam Alquran.


Surah ini tergolong surah Makkiyah, artinya surah yang diturunkan Allah di Kota Mekkah, terdiri dari 3 ayat yang menjadi surah terpendek dalam Alquran.


Kata Al Kautsar sendiri berarti nikmat yang banyak dan diambil dari ayat pertama dari surah ini artinya karunia Allah SWT berupa telaga Al Kautsar bagi orang-orang penghuni surga.


Pokok isi surah Al Kautsar adalah perintah melaksanakan sholat dan berkorban karena Allah memberikan banyak kenikmatan untuk untuk mereka yang beriman sedangkan para orang kafir pembenci Nabi SAW yang mengatakan keturunan Nabi terputus karena semua putranya wafat maka sesungguhnya merekalah yang terputus. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Azhar).


Berikut bacaan surah Al Kautsar lengkap bahasa arab, latin dan terjemahan:


1. اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ


innā a'ṭainākal-kauṡar


Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.


2. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ


fa ṣalli lirabbika wan-ḥar


Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).


3. اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ


inna syāni`aka huwal-abtar


Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).


Keutamaan Membaca Surah Al Kautsar


Berikut keutamaan surat Al Kautsar oleh Ustaz Abdul Somad dilansir dari kanal YouTube Dakwah Sang Ustadz.


1. Surah Al Kautsar Bisa Membuat Hati Orang Menjadi Lebih Lunak


Misalnya saja saat Anda dihadapkan dengan rasa takut karena orang yang akan anda hadapi sangat galak.


Kemudian anda tidak berani menemuinya karena was-was jika mendapatkan omelan.


Maka anda bisa membaca surat Al Kautsar sebanyak tiga kali, Insya Allah hati orang yang akan anda temui tersebut bisa melunak.


2. Surah Al Kautsar Bisa Mengatasi Rasa Ketakutan Yang Berlebihan


Jika Anda dalam kondisi semacam ini dan merasa takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bacalah surat Al Kautsar untuk menenangkan hati anda serta menghilangkan rasa ketakutan yang mungkin terlalu berlebihan.


3. Surat Al Kautsar Bisa Membuat Anda Mencicipi Air Dari Surga


Allah akan memberikan suatu pertolongan ketika di akherat nanti dengan memberikan minuman yang diambil dan berasal dari surga langsung.


Hanya dengan membaca satu kali saja surat Al Kautsar, Allah sudah begitu baiknya memberikan nikmatnya yang tak terkira.


Jadi alangkah baiknya anda mengamalkan surat Al Kautsar saat shalat sehari-hari.


4. Surat Al Kautsar Bisa Digunakan Sebagai Alarm Pembangun Tidur


Jika anda mempunyai kebiasaan susah bangun di pagi hari dan seringkali kesiangan, maka anda bisa membaca surat Al Kautsar sebanyak 7 kali sebelum anda tidur.


Hal ini dipercaya bisa digunakan untuk membangunkan anda pada jam yang anda kehendaki.


Bisa dikatakan mempunyai fungsi yang sama dengan alarm. Coba saja lakukan secara rutin.


Kalau hanya anda lakukan sesekali saja, takutnya nantinya hanya dianggap sebagai suatu kebetulan.


Namun jika dilakukan berulang kali dan pada akhirnya sering terbangun dengan waktu yang dikehendaki, berarti memang benar bukan, bahwa dengan membaca surat Al Kautsar bisa membantu kesulitan anda.


Dan tidak ada anggapan lagi tentang suatu kebetulan saja.


5. Surah Al Kautsar Bisa


Jika Anda mengalami penganiayaan atau pun kedzoliman seperti ini, maka anda bisa membaca surat Al Kautsar sebanyak 71 kali dengan hati yang ikhlas dan berserah diri kepada Allah, Insya Allah nantinya Allah akan segera mengungkap siapakah yang memang bersalah dan siapakah yang memang tidak bersalah.


6. Surah Al Kautsar Menciptakan Suasana Ketentraman Dalam Hati


Dengan membaca surat Al Kautsar dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari, maka Anda akan mendapatkan ketenangan serta ketentraman hati.


Sehingga nantinya saat anda sedang mengerjakan shalat, akan Anda rasakan sendiri manfaatnya, yakni shalat anda akan lebih khusyuk.


7. Surah Al Kautsar Bisa Menjadi Pembuka Rezeki


Surah Al Kautsar ternyata bisa menjadi alat untuk membuka rezeki, sehingga rezeki anda akan terasa lebih banyak dari sebelumnya.


8. Surat Al Kautsar Bisa Mengidentifikasi Keberadaan Sihir


Disarankan Anda rutin membaca surat Al Kautsar agar Allah membukakan jalan kepada anda agar dijauhkan dari pengaruh sihir.


9. Surah Al Kautsar Bisa Digunakan Sebagai Alat Ikhtiar Penyembuh Penyakit


Surat Al Kautsar ternyata juga bisa digunakan dalam proses ikhtiar meminta kesembuhan dari berbagai macam penyakit. Caranya cukup mudah, anda bisa membaca surat Al Kautsar saat akan minum.


Siapkan terlebih dahulu air segelas dan bacalah surat Al Kautsar.


Selanjutnya anda bisa langsung meminum air tersebut.


Lakukan cara ini secara rutin setiap anda minum air.

#Pertanyaan : Apakah shalat itu?


#Pertanyaan : 

Apakah shalat itu?


#Jawaban:

Shalat menurut bahasa adalah:

 [ الدعاء ]

                           doa atau

 [ الدعاء بخير ]

                  doa untuk kebaikan.


Sedangkan menurut istilah syariat Islam adalah: 


[. [أقواؿ وأفعاؿ تؼصوصة، مفتتحة بالتكبير، تؼتتمة بالتسليم


Ucapan dan perbuatan khusus, diawali dengan Takbir dan ditutup dengan Salam .

Pertanyaan : Berapakah jarak musafir boleh shalat Jama’/Qashar?





Pertanyaan : Berapakah jarak musafir boleh shalat Jama’/Qashar?


Jawaban:

وت در بِوالر ) 89 م( وعلى وجو الدقة: 88.704 م تذاف وتذا يلو وسبع مئة وأربعة أمتار، و ص تَّ لو قطع تلك اتظسافة بساعة وا دة، السف بالطائ ة والسيارة وتؿوىا

Diukur dengan ukuran sekarang lebih kurang 89km, detailnya: 88.708m. Tetap shalat Qashar meskipun dapat ditempuh dalam satu jam perjalanan, seperti musafir menggunakan pesawat, mobil dan sejenisnya81.

#Pertanyaan : Apakah shalat yang tertinggal wajib diganti?




#Pertanyaan : 

Apakah shalat yang tertinggal wajib diganti?


#Jawaban:


Ya, wajib. Dalil:


Imam Muslim menulis satu bab khusus dalam Shahih Muslim:


باب قَضَاءِ ال لَّا صلاَةِ الْفَائِتَةِ وَاسْتِحْبَابِ تَػعْ يلِ قَضَائِ ا.


Bab: Qadha’ (mengganti) shalat yang tertinggal dan anjuran menyegerakan shalat Qadha’.


.» مَنْ سِىَ صَلاَةً فَػلْيُصَلدِّ ا إِذَا ذ ىَا لاَ لَّافارَةَ تعَاَ إِلالَّا ذَلِكَ « عَنْ أَ سِ بْنِ مَالِكٍ أَ لَّا ف رَسُوؿَ الللَّاوِ -صلى الله عليو وسلم- قَاؿَ


Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang terlupa shalat, maka ia wajib melaksanakannya ketika ia ingat. Tidak ada yang dapat menebus shalat kecuali shalat itu sendiri”. (HR. Muslim).


عَنْ جَابِ بْنِ عَبْدِ الللَّاوِ أَ لَّا ف عُمَ بْنَ اتطَْطلَّاابِ جَاءَ ػوََْ اتطَْنْدَؽِ بػعَْدَ مَا اَ بَتِ ال لَّا مْسُ ، فَ عَلَ سُبُّ لَّافارَ قُػ شٍ قَاؿَ ا رَسُوؿَ الللَّاوِ مَا فَػ مْنَا إِلَذ بُطْحَافَ ، . » وَالللَّاوِ مَا صَللَّايْتُػ ا « - دْتُ أُصَلدِّى الْعَصْ لَّاتَّ ادَتِ ال لَّا مْسُ تَػ بُ . قَاؿَ النلَّابُِِّ - صلى الله عليو وسلم فَػتَػوَ لَّا ض لِل لَّا صلاَةِ ، وَتَػوَ لَّا ض ا تعَاَ فَصَللَّاى الْعَصْ بػعَْدَ مَا اَ بَتِ ال لَّا مْسُ ، ثُُلَّا صَللَّاى بػعَْدَىَا الْمَ بَ .


Dari Jabir bin Abdillah, sesungguhnya Umar bin al-Khaththab datang pada perang Khandaq, ia datang setelah matahari tenggelam. 


Umar mencaci maki orang-orang kafir Quraisy seraya berkata: “Wahai Rasulullah, aku hampir tidak shalat ‘Ashar hingga matahari hampir tenggelam”. 


Rasulullah Saw berkata: “Demi Allah saya pun tidak melaksanakannya”.


 Lalu kami pergi menuju lembah Buth-han, Rasulullah Saw berwudhu’, kemudian kami pun berwudhu’. Rasulullah Saw melaksanakan shalat ‘Ashar setelah tenggelam matahari. Kemudian setelah itu beliau melaksanakan shalat Maghrib”.

 (HR. al-Bukhari).


Pendapat Imam an-Nawawi:


اترع العلماء ال ن عتد م علي اف من ت ؾ صلاة عمدا للمو قضاؤىا وخالف م أبو تػمد على ابن ل ف اؿ لا در علي قضائ ا ابدا ولا صح فعل ا ابدا قاؿ بل كث من فعل اتطير وصلاة التطوع ليث ل ميلا و و ال يامة و ست ف الله تعالر و توب وى ا ال ى قالو مع أ و تؼالف للاتراع باطل من ج ة الدليل وبسط ىو الكلا في الاستدلاؿ لو وليس فيما ذ دلالة أصلا وتؽا دؿ علي وجوب ال ضاء د ث أبَ ى ة رضى الله عنو اف النبِ صلي الله عليو وسلم )أم المجامع في نهار رمضاف اف صو وما مع الكفارة أي بدؿ اليو ال ى افسده باتصماع عمدا( رواه البي ى باسناد جيد وروي أبو داود تؿوه ولا و إذا وجب ال ضاء علي التارؾ اسيا فالعامد أولذ


Para ulama terkemuka telah Ijma’ bahwa orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, maka ia wajib meng-qadha’nya. 


Abu Muhammad Ali bin Hazm bertentangan dengan Ijma’ ulama, ia berkata: “Orang yang meninggalkan shalat itu tidak akan mampu meng-qadha’nya, perbuatannya itu tidak sah. Ia cukup dengan memperbanyak berbuat baik dan shalat sunnat untuk memberatkan timbangan amalnya pada hari kiamat serta memohon ampun kepada Allah Swt bertaubat kepada-Nya.


 Pendapat Ibnu Hazm ini bertentangan dengan Ijma’ ulama, pendapat ini batil bila dilihat dari dalilnya. Ibnu Hazm membahas dengan mengemukan dalil-dalil, akan tetapi dalil-dalil yang ia sebutkan itu tidak mengandung dalil secara mendasar dalam masalah ini.


Diantara dalil yang mewajibkan Qadha’ adalah hadits Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw memerintahkan orang yang melakukan hubungan intim di siang Ramadhan agar melaksanakan puasa dengan membayar kafarat.


 Artinya, ia mengganti hari puasa yang telah ia rusak secara sengaja dengan hubungan intim tersebut.


 Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan Sanad Jayyid. Abu Daud juga meriwayatkan yang sama dengan itu. Jika orang yang meninggalkan karena lupa tetap wajib mengqadha’, maka orang yang meninggalkan secara sengaja lebih utama untuk mengqadha’83.


Pendapat Imam Ibnu Taimiah:


83 Imam an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab: 3/71.


الْمُسَارَعَةُ إلَذ قَضَاءِ الْفَوَائِتِ الْكَثِيرَةِ أَوْلَذ مِنْ الِاشْتِ اؿِ عَنْػ ا بِالنلَّاػوَافِلِ وَأَلَّاما مَعَ قِللَّاةِ الْفَوَائِتِ فَػ ضَاءُ السُّنَنِ مَعَ ا سَنٌ . فَ لَّا ف النلَّا لَِّا بِ صَللَّاى الللَّاوُ عَلَيْوِ وَسَللَّامَ لَ لَّا ما اَ ىُوَ وَأَصْحَابُوُ عَنْ ال لَّا صلَاةِ - صَلَاةِ الْفَ - عَاَ ن قَضَوْا السُّنلَّاةَ وَالْفَ ضَةَ . وَلَ لَّا ما فَاتَػتْوُ ال لَّا صلَاةُ ػوََْ اتطَْنْدَؽِ قَضَى الْفَ ائِضَ بِلَا سُنَنٍ . وَالْفَوَائِتُ الْمَفْ وضَةُ تػ ضَى فِي ترَِيعِ الْأَوْقَاتِ فَ لَّا ف النلَّا لَِّا بِ صَللَّاى الللَّاوُ عَلَيْوِ وَسَللَّامَ قَاؿَ : } مَنْ أَدْرَؾَ رَ عَةً مِنْ الْفَ قَػبْلَ أَفْ تَطْلُعَ ال لَّا مْسُ فَػلْيُصَ دِّ ل إلَيْػ ا أُخْ ى { وَاَلللَّاوُ أَعْلَمُ .


Menyegerakan diri melaksanakan qadha’ shalat yang banyak tertinggal lebih utama daripada menyibukkan diri dengan shalat-shalat sunnat. Adapun shalat wajib yang tertinggal sedikit, maka melaksanakan qadha’ bersama shalat sunnat, itu baik. Karena Rasulullah Saw ketika beliau tertidur bersama para shahabat sehingga tertinggal shalat Shubuh pada tahun perang Hunain, beliau melaksanakan shalat Qadha' yang sunnat dan yang wajib. Ketika tertinggal shalat wajib pada perang Khandaq, beliau meng-qadha’ yang wajib saja tanpa shalat sunnat.


 Shalat-shalat wajib yang tertinggal diqadha’ di semua waktu, karena Rasulullah Saw bersabda: “

Siapa yang mendapatkan satu rakaat shalat Shubuh sebelum terbit matahari, maka hendaklah ia menambahkan satu rakaat lagi”. Wallahu a’lam84. 


Kita wajib memperhatikan shalat-shalat kita, karena yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat, 


Rasulullah Saw bersabda:


إِ لَّا ف أَلَّاوؿَ مَا اسَبُ بِوِ الْعَبْدُ ػوََْ الْ يَامَةِ مِنْ عَمَلِوِ صَلاَتُوُ فَ فْ صَلُحَتْ فَػ دْ أَفْػلَحَ وَأَتْؾَحَ وَإِفْ فَسَدَتْ فَػ دْ خَابَ وَخَسِ فَ فِ ا ػتَػ صَ مِنْ فَ ضَتِوِ شَىْءٌ قَاؿَ اللَّا بُّ عَلَّال وَجَ لَّا ل ا ظُ وا ىَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَػيُكَ لَّا ملَ ا مَا ا ػتَػ صَ مِنَ الْفَ ضَةِ ثُُلَّا كُوفُ سَائِ عَمَلِوِ عَلَى ذَلِكَ


“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah shalatnya. 


Jika shalatnya baik, maka ia menang dan berhasil. Jika shalatnya rusak, maka ia telah sia-sia dan rugi. 


Jika ada kekurangan pada shalatnya, Allah berfirman: 

“Perhatikanlah, apakah hamba-Ku itu melaksanakan shalat-shalat sunnat, maka disempurnakan kekurangan itu”. 

Demikianlah seluruh amalnya”.

 (HR. at-Tirmidzi).

#Pertanyaan Apakah fungsi shalat?


#Pertanyaan 

 Apakah fungsi shalat?


#Jawaban:


Allah Swt berfirman:


ضُ بَتْ عَلَيْ مُ الدِّ للَّاةُ أَ نَ مَا ثُ فُوا إِلَّالا بَِِبْلٍ مِنَ الللَّاوِ وَ بْلٍ مِنَ النلَّااسِ


“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia”. (Qs. Al ‘Imran *3+: 112).


 Hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia terjalin ketika seorang hamba sedang melaksanakan shalat.


Dalam shalat seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah Swt, ia mengadukan semua keluh kesah hidupnya, ia hadapkan semua persoalan hidupnya kepada Dia Yang Maha Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan-Nya:


وَلَّا ج تُ وَجْ ىَ لِللَّا ى فَطَ ال لَّا سمَوَاتِ وَالأَرْضَ


“Aku hadapkan wajahku kepada Dia yang telah menciptakan langit dan bumi”. 


Shalat mendatangkan ketenangan hati. Karena menyerahkan hati kepada pemiliknya:


إِ لَّا ف قُػلُوبَ بَنِِ آدََ للَّا ا بػ إِصْبَػعَ مِنْ أَصَابِعِ اللَّا تزَْنِ لْبٍ وَا دٍ صَدِّ فُوُ يْثُ اء


“Sesungguhnya semua hati anak Adam (manusia) berada diantara jari-jemari Allah Yang Maha Pengasih seperti satu hati, Ia mengarahkannya sesuai kehendak-Nya”. (HR. Muslim).


Shalat juga mendatangkan kesehatan fisik, jika dilaksanakan dengan gerakan yang benar dan dengan thuma’ninah yang sempurna.


Shalat membentuk kepribadian muslim yang bebas dari penyakit hati, diantaranya kesombongan.


 Dalam shalat seorang muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu shaf dengan siapa saja, tidak melihat derajat dan status sosial. Ia menempelkan tempat yang paling tinggi dan mulia pada tubuhnya, ia tempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai. Ia sedang menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah Swt. 


Rasulullah Saw bersabda:


لاَ دْخُلُ اتصَْنلَّاةَ مَنْ افَ قَػلْبِوِ مِثْػ اؿُ ذَلَّارةٍ مِنْ بْرٍ


“Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada sombong sebesar biji sawi”. (HR. Muslim).


Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi zahir dan batin, shalat yang diterima Allah Swt mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar. Allah Swt berfirman:


إِ لَّا ف ال لَّا صلَاةَ تَػنْػ ى عَنِ الْفَحْ اءِ وَالْمُنْكَ


“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”. (Qs. al- ‘Ankabut *29+: 45).