Selasa, 31 Mei 2022

Golongan Manusia yang Sia-Sia Shalatnya


Berikut ini adalah deretan manusia yang shalat mereka sia-sia alias tidak diterima oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala. 

Sia-sianya shalat mereka bukanlah faktor intrinsik seperti salahnya atau mereka meninggalkan syarat dan rukun shalat. 

Tetapi faktor ekstrinsik yakni perbuatan mereka di luar shalat, yaitu perbuatan yang melanggar aturan Allah dan RasulNya. 


Di sini kita tidak membicarakan amal seorang muslim yang menjadi kafir, murtad, dan musyrik. 

Karena untuk mereka semua amalnya sia-sia, bukan hanya shalat. Begitu pula orang yang tidak ikhlas dalam beramal, tentu yang sia-sia adalah amal yang dia lakukan secara tidak ikhlas itu, tidak terbatas pada shalat.

 Ada pun di sini, kita hanya membatasi siapa saja dan sebab apa saja yang membuat shalat seorang muslim menjadi sia-sia. Tentunya dalam hal ini kita hanya menggunakan dasar dan rujukan yang bisa dipercaya. 


Orang yang mendatangi dukun dan mempercayainya 


Mereka adalah orang yang mendatangi peramal, paranormal, “orang pintar”, cenayang, atau apa pun istilahnya. 

Mereka mendatangi dalam berbagai kepentingan; seperti meramal nasib, meminta perlindungan, pengobatan, pesugihan, jodoh, supaya bisnis dan karier lancar, pelet (teluh), sihir, dan sebagainya. 

Di antara dukun-dukun ini ada yang mengelabui pasiennya dengan menambahkan dan membungkus amal sihir mereka dengan berbagai ayat dan dzikir agar terkesan apa yang dilakukannya adalah benar. Padahal itu hanya bagian dari jenis talbisul iblis (perangkap syetan) kepada manusia. 

Justru ini lebih bahaya dibanding dukun yang tidak memakai ayat-ayat dan dzikir, sebab dengannya banyak orang awam tertipu olehnya. Sayangnya mereka merasa berjalan di atas kebenaran!


Para peminum khamr 


Golongan selanjutnya adalah para peminum khamr (minuman keras). Baik dia meminumnya hingga mabuk atau tidak, baik meminumnya sedikit atau banyak.

 Semua keadaan ini, baik yang mabuk atau tidak, diterangkan secara tegas bahwa keadaan mereka sama saja.


Budak yang lari dari majikannya sampai dia kembali lagi 


Dari Abu Umamah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


“Tiga golongan manusia yang shalatnya tidak sampai telinga mereka, yakni: budak yang kabur sampai dia kembali … 

Apa maksud

 “shalatnya tidak sampai telinga mereka” ? 


Berkata Syaikh Abul Hasan Al Mubarkafuri Rahimahullah: 


Itu adalah kiasan dari tidak diterimanya shalat. 

(Mir’ah Al Mafatih, 4/55)


Istri yang tidur sementara suami marah kepadanya 


Lanjutan hadits di atas: 


وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ …… 


Isteri yang tidur sementara suaminya marah kepadanya Bahkan ini merupakan dosa besar.

 Syaikh Waliyuddin At Tibrizi, mengutip dari Imam Asy Syaukani Rahimahullah, katanya: 


إن اغضاب المرأة لزوجها حتى يبيت ساخطاً عليها من الكبائر. وهذا إذا كان غضبها عليها بحق. 


Sesungguhnya wanita yang membuat marah suaminya sampai dia tertidur masih marah kepadanya, ini adalah termasuk dosa besar. 

Ini jika marahnya disebabkan alasan yang haq (benar). 

(Misykah Al Mashabih, 4/109) 

Marah kenapa? 

Yaitu marah disebabkan alasan yang syar’i, marah karena buruknya perangai istri, tidak mentaati Allah, tidak mentaati suaminya dalam kebaikan, dan semisalnya. Sedangkan marahnya suami dengan sebab yang tidak benar, misalnya istri menolak ajakan keburukan suami lalu suami marah kepadanya, maka ini bukan termasuk yang dimaksud hadits di atas. Justru wajib menolak ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Allah Ta’ala.

Sabtu, 28 Mei 2022

10 Dosa Besar Jika Meninggalkan Salat Lima Waktu, Salah Satunya Dibunuh Karena Dianggap Murtad



Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan salat lima waktu.


Salat lima waktu hukumnya wajib bagi umat muslim.


Syarat wajib salat ialah wanita dan pria yang telah baligh, berakal, bersuci dan melaksanakan salat pada waktu yang ditentukan.


Salat merupakan cara kita membuktikan cinta kepada Allah SWT.


Serta mendapat pahala dan pengampunan di dunia.


Dasar hukum salat dituangkan dalam Quran surah Al-Nisa ayat 103 yang berbunyi :


فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا


Artinya :


"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. al-Nisa’: 103).


Perintah salat bagi umat muslim sudah tertera dalam rukun islam.


Dalam hadits riwayat Bukhari nomor 8 dan Muslim nomor 16, Rasulullah SAW bersabda:


بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ


Artinya: "Islam dibangun di atas lima tiang: Syahadat La ilaha illa Allah dan Muhammad Rasûlullâh; menegakkan shalat, memberikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan."


Selain itu, apa dosa bagi umat muslim yang meninggalkan salat lima waktu?


Dikutip dari melalui berbagai sumber dan channel YouTube Doa Pedia, terdapat 10 dosa besar jika meninggalkan salat lima waktu.


10 dosa besar tersebut diantaranya:


1. Mendapat dosa lebih besar dari dosa lain


Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimakumullah:


"Kaum muslim bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri dan minum-minuman keras."


Ini mengartikan bagi setiap umat Muslim yang sudah meninggalkan shalat dengan sengaja atau tidak sengaja, harus siap menerima hukuman.


Bahkan hukuman itu, jauh lebih besar dari dosa lainnya, sebab masuk kedalam jenis dosa besar dalam Islam.


2. Dibunuh karena dianggap murtad


Apabila seorang muslim meninggalkan shalat karena malas, tetapi yakin betapa pentingnya dan wajibnya shalat, maka ada 3 pendapat diantara para ulama.


Pendapat pertama dari ulama mengenai hal ini yakni harus dibunuh karena dianggap sudah murtad atau keluar dari Islam.


Begitu juga pendapat kedua adalah menyatakan jika seseorang yang meninggalkan shalat harus dibunuh dengan cara hukuman had akan tetapi tidak dihukumi kafir.


Sedangkan pendapat ketiga adalah fasiq atau sudah berbuat dosa yang besar dan harus dipenjara sampai mau melaksanakan shalat.


3. Akan menemui Ghoyya kecuali bertaubat


Seseorang yang sudah meninggalkan shalat dan mengikuti hawa nafsu duniawi, maka kelak akan menemui Ghoyya.


Kecuali jika sudah melakukan pertaubatan seperti melakukan shalat taubat, beriman dan juga memiliki amal shaleh.


Ghoyya sendiri merupakan sungai di Jahanam yang memiliki makanan sangat jijik dan sangat dalam tempatnya.


Tidak hanya itu, Ghoyya juga menjadi tempat bagi orang yang tidak mau shalat dan hanya mengikuti syahwat atau hawa nafsu.


4. Bukan merupakan saudara seiman


Allah juga sudah memberikan peringatan dan menghubungkan antara persaudaraan yang terjalin dengan sesama muslim yang sudah menjalankan shalat.


Apabila shalat tidak dikerjakan, maka mengartikan jika orang tersebut bukanlah saudara seiman.


Selain itu, konsekuensi yang harus diterima bukan mukmin, sebab mukmin adalah saudara.


Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Hujurat ayat 10, berbunyi:


اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ اِخۡوَةٌ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَ اَخَوَيۡكُمۡ ‌ۚ‌وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ


Arab latin: Innamal mu'minuuna ikhwatun fa aslihuu baina akhawaykum wattaqul laaha la'allakum tuhamuun.


Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."


5. Melakukan kesyirikan


Rasulullah SAW bersabda jika yang menjadi pemisah antara seorang hamba dengan kekufuran dan juga keimanan adalah shalat.


Jika shalat ini sudah ditinggalkan maka ini mengartikan orang tersebut adalah melakukan syirik.


6. Sudah menjadi orang kafir


Seorang muslim yang sudah meninggalkan shalat 5 waktu, maka tidak menjadi bagian dari islam.


Sesuai dengan hukumnya adalah kafir atau sudah keluar dari Islam.


Seperti yang sudah disepakati para sahabat yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim dalam kitab Ash Sholah.


7. Berada 30 tahun dalam neraka


Seseorang yang meninggalkan shalat subuh maka nantinya akan masuk ke dalam neraka selama 30 tahun.


Yang berarti sama dengan 60 ribu tahun saat di dunia ini terjadi 1 kali saat meninggalkan shalat.


Sehingga dilipatgandakan jika dilakukan selama beberapa kali dan menjadi salah satu dosa meninggalkan shalat subuh.


8. Dosa sama besar dengan membunuh


Seorang muslim yang meninggalkan satu kali shalat ashar merupakan salah satu dari shalat 5 waktu, maka dosanya sudah sama besar dengan membunuh 10 ribu umat muslim.


Sehingga jika dilakukan secara berulang kali ini mengartikan bahwa sudah banyak membunuh umat muslim.


9. Dosa sama dengan berzina dengan orang tua


Seorang muslim yang sudah meninggalkan shalat maghrib sebanyak 1 kali, maka dosanya sudah sama seperti berbuat zina dengan orang tua.


10. Tidak mendapat ridho Allah


Meninggalkan salah satu shalat 5 waktu yakni shalat isya akan mendapatkan dosa besar.


Tidak hanya itu, meninggalkan shalat juga tidak akan mendapatkan ridho Allah SWT.


Begitu juga dalam segala hal selama di bumi dan di bawah langit serta tidak mendapat nikmat dari Allah SWT untuk makan dan minum.

ANCAMAN UNTUK ORANG YANG SUKA TERLAMBAT MENGHADIRI KHUTBAH DAN SHOLAT JUM’AT



Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

احْضُرُوا الذِّكْرَ وَادْنُوا مِنَ الإِمَامِ فَإِنَّ الرَّجُلَ لاَ يَزَالُ يَتَبَاعَدُ حَتَّى يُؤَخَّرَ فِى الْجَنَّةِ وَإِنْ دَخَلَهَا

“Hadirilah khutbah dan mendekatlah kepada imam, karena sesungguhnya ada orang yang senantiasa menjauh sampai ia diakhirkan di surga meski ia memasukinya.”
[HR. Abu Daud dari Samuroh bin Jundub radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 365]

#Beberapa_Pelajaran:

1) Celaan terhadap orang-orang yang tidak bersegera untuk menghadiri khutbah dan sholat Jum’at. Abu Ath-Thayyib rahimahullah berkata,

وَفِيهِ تَوْهِين أَمْر الْمُتَأَخِّرِينَ وَتَسْفِيه رَأْيهمْ حَيْثُ وَضَعُوا أَنْفُسهمْ مِنْ أَعَالِي الْأُمُور إِلَى أَسَافِلهَا

“Dalam hadits ini terdapat perendahan terhadap perbuatan orang-orang yang suka terlambat dan celaan terhadap kebodohan mereka karena telah menurunkan diri-diri mereka sendiri dari amalan yang tinggi kepada yang amalan yang rendah.”
[‘Aunul Ma’bud, 3/457]

2) Melambatkan diri dalam menghadiri khutbah dan sholat Jum’at adalah sebab diakhirkannya seseorang untuk masuk surga, bisa juga bermakna derajatnya di surga diturunkan.

3) Perintah bersegera menghadiri khutbah sebelum khatib naik mimbar.

4) Pentingnya mendengarkan khutbah, menyimak dan memahaminya dengan baik (apabila khutbahnya berdasarkan dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Salaf), jangan tidur dan jangan berbuat sia-sia. Inilah maksud perintah mendekati imam.

5) Keutamaan sholat Jum’at di shaf pertama. Ini juga maksud perintah mendekati imam.

✏Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

Semoga bermanfaat. Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah ini. Semoga menjadi sebab hidayah dan pemberat timbangan kebaikan kita di Hari Kiamat, insya Allah ta’ala.

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Kamis, 26 Mei 2022

Jadi Penghuni Neraka Terbanyak, Ini Cara Agar Wanita Terhindar dari Api Neraka


Neraka, seburuk-buruk tempat kembali di yaumil akhir, kebanyakan penghuninya adalah wanita. Mengapa wanita yang paling banyak? 


Renungkan hadits berikut ini.


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: ((يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الْاِسْتِغْفَارَ ، فَإِنِّـيْ رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ ، فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَـةٌ : وَمَا لَنَا ، يَا رَسُوْلَ اللهِ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ ؟ قَالَ : تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ،وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَغْلَبَ لِذِيْ لُبٍّ مِنْكُنَّ. قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّيْنِ؟ قَالَ: أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ، فَهٰذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ، وَتَمْكُثُ اللَّيَالِي مَا تُصَلِّي وَتُفْطِرُ فِيْ رَمَضَانَ فَهٰذَا نُقْصَانُ الدِّيْنِ)).


Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu anhuma, 

dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, b

eliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


 “Wahai wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah beristighfar 

(mohon ampun kepada Allah) karena sungguh aku melihat kalian sebagai penghuni neraka yang paling banyak.” 


Berkatalah seorang wanita yang cerdas di antara mereka,


 ‘Mengapa kami sebagai penghuni neraka yang paling banyak, wahai Rasulullah?’ 


Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, 

‘Karena kalian sering melaknat dan sering mengingkari kebaikan suami.


 Aku belum pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih mampu mengalahkan laki-laki yang berakal dibandingkan kalian.


’Wanita tersebut berkata lagi, ‘Wahai Rasulullah, 

apa (yang dimaksud dengan) kurang akal dan agama?’ 


Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

 ‘Kurang akal karena persaksian dua orang wanita setara dengan persaksian satu orang laki-laki, inilah makna kekurangan akal. 


Dan seorang wanita berdiam diri selama beberapa malam dengan tidak shalat dan tidak berpuasa pada bulan Ramadhan (karena haid), inilah makna kekurangan dalam agama.’” 

(HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, at-Thahawy, dan al-Baihaqi)


Dari hadis tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa wanita adalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka sebab wanita adalah fitnah (cobaan) maka jika ia tidak menjaga diri dengan baik akan sangat mudah terjerumus dosa.


 Namun dari hadis itu juga kita bisa tahu bagaimana cara agar kita tidak terjerumus ke lingkaran dosa yang kelak membawa kita ke neraka.

Hendaknya kita berhati-hati apabila melakukan dosa dan maskiat di bulan Ramadhan


Hendaknya kita berhati-hati apabila melakukan dosa dan maskiat di bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang mulia, karena melakukan dosa dan maksiat di bulan Ramadhan juga dilipatgandakan sebagaimana pahala yang dilipatgandakan di bulan Ramadhan (semoga Allah menjaga kita di bulan Ramadhan) Dalam kitab Mathalib Ulin Nuha disebutkan oleh musthafa bin Saad Al-Hambali bahwa kebaikan dan dosa bisa dilipatgandakan pada waktu dan tempat yang mulia. Beliau berkata,


وتضاعف الحسنة والسيئة بمكان فاضل كمكة والمدينة وبيت المقدس وفي المساجد , وبزمان فاضل كيوم الجمعة , والأشهر الحرم ورمضان


“Kebaikan dan keburukan (dosa) dilipatgandakan pada tempat yang mulia seperti Mekkah, Madinah, Baitul Maqdis dan di masjid. Pada waktu yang mulia seperti hari Jumat, bulan-bulan haram dan Ramadhan.” [Mathalib Ulin Nuha 2/385]


Ibnu Muflih menjelaskan dan membuat bab terkait hal ini,


فصل: زيادة الوزر كزيادة الأجر في الأزمنة والأمكنة المعظمة،


“Bab Tambahan dosa sebagaimana tambahan pahala pada waktu dan tempat yang mulia.” [Al-Adabus Syar’iyyah hal. 415]


Demikian juga penjelasan dari Syaikh Abdul Aziz bin Baz, beliau berkata:


ولما كان رمضان بتلك المنزلة العظيمة كان للطاعة فيه فضل عظيم ومضاعفة كثيرة، وكان إثم المعاصي فيه أشد وأكبر من إثمها في غيره


“Karena bulan Ramadhan memiliki kedudukan yang mulia dan pahala ketaatan apabila dilakukan pada saat itu besar dan dilipatgandakan, demikian juga dosa maksiat, lebih dahsyat dan lebih besar dosanya dibandingkan (apabila dilakukan) pada bulan lainnya.”


Apabila ada yang bertanya, bukankah ada ayat yang menyatakan bahwa kebaikan dilipatgandakan sedangkan dosa dibalas sesuai kadarnya. Allah berfirman,


مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ


“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)


Terkait dengan ayat tersebut, sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dilipatgandakan adalah kualitasnya adzab dan balasannya, bukan jumlah dosanya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh musthafa bin Saad Al-Hambali:


قول ابن عباس وابن مسعود في تضعيف السيئات : إنما أرادوا مضاعفتها في الكيفية دون الكمية


“Berdasarkan perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud terkait dengan pelipatgandaan dosa: Maksudnya adalah dilipatgandakan kualitasnya bukan kuantitasnya (dosa menjadi besar bukan menjadi banyak jumlahnya dengan dilipatgandakan, pent).” [Mathalib Ulin Nuha 2/385]


Apabila ada yang bertanya, bukankah ada ayat yang menyatakan bahwa kebaikan dilipatgandakan sedangkan dosa dibalas sesuai kadarnya. Allah berfirman,


مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ


“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)


Terkait dengan ayat tersebut, sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dilipatgandakan adalah kualitasnya adzab dan balasannya, bukan jumlah dosanya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh musthafa bin Saad Al-Hambali:


قول ابن عباس وابن مسعود في تضعيف السيئات : إنما أرادوا مضاعفتها في الكيفية دون الكمية


“Berdasarkan perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud terkait dengan pelipatgandaan dosa: Maksudnya adalah dilipatgandakan kualitasnya bukan kuantitasnya (dosa menjadi besar bukan menjadi banyak jumlahnya dengan dilipatgandakan, pent).” [Mathalib Ulin Nuha 2/385]

Minggu, 22 Mei 2022

Kenapa Harus Konsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa?



Siapa yang tidak kenal dengan buah mungil satu ini? Ya, kurma merupakan buah yang identik dengan bulan Ramadhan, bulan dimana para muslim di dunia menunaikan ibadah puasa. Selain itu kurma merupakan makanan yang paling dianjurkan dikonsumsi saat bebuka puasa. Mengapa demikian?


Ternyata hal tersebut telah dijelaskan oleh Salman ibn 'Aamir, mengenai sabda Rasulullah SAW, "Jika seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)


Manfaat mengkonsumsi kurma setelah berbuka puasa yaitu dapat menaikan kadar gula dalam waktu singkat yang membantu menghilangkan penyakit anemia sebab terdapat 2/3 zat gula dalam kurma. Konsumsi kurma menjadikan proses pencernaan dan penyerapan makanan di lambung jadi lebih mudah. Kemudian tidak perlu konsumsi banyak air karena dalam buah kurma sudah mengandung 65 sampai 75 persen air.

Di Waktu Inilah Doa Akan Terkabul Saat Ramadhan


Ketika Ramadhan, tak henti-hentinya kita memanjatkan doa kepada Allah SWT. Bagaimana tidak, di bulan yang suci ini Allah memudahkan jalan kita untuk terus beribadah dan berserah pada-Nya. Lalu, kapan saja waktu berdoa yang akan dikabulkan oleh Allah SWT?


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; " Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, " Doa dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32).


Selain pada saat sahur, ketika berpuasa dan berbuka puasa doa kita akan dikabulkan. Ketika puasa ibadah kita seutuhnya hanya untuk Allah SWT dan dalam keadaan tunduk dan merendah dari Allah SWT. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


"Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya).

Minggu, 15 Mei 2022

CotoMakassar #ResepCotoMakassar


Bahan-bahan coto Makassar:

700 gram daging sapi
2500 ml air cucian beras
1 lembar daun salam
1 cm lengkuas
1 sdt garam
50 gram babat sapi rebus
35 gram limpa sapi rebus
35 gran jantung sapi rebus
35 gram paru sapi rebus
35 gram usus sapi rebus

Bumbu yang dihaluskan:

200 gram kacang tanah goreng
7 butir kemiri disangrai
1 cm pala disangrai
1 sdt lada butiran disangrai
2 sdm ketumbar disangrai
1 sdt jinten disangrai
100 gram bawang merah
50 gram bawang putih
7 cm lengkuas
2 cm jahe
2 batang sereh

5 cm kayumanis disangrai
4 lembar daun salam
6 lembar daun jeruk
Minyak goreng secukupnya
1,5 sdt garam
1 sdm gula pasir
1 blok kaldu bubuk

Bahan-bahan sambel tauco:

4 buah cabe merah
1 genggam cabe rawit merah
9 siung bawang merah
3 siung bawang putih
Minyak goreng secukupnya
4 sdm tauco asin
1 sdt gula pasir
Sejumput MSG

Bahan pelengkap coto makassar:

Buras
Daun bawang
Daun seledri
Jeruk nipis
Bawang merah goreng

Jumat, 13 Mei 2022

Mengambil Pelajaran dari Ziarah Kubur



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh ummatnya untuk berziarah kubur, karena padanya terdapat faedah yang besar. Utamanya agar kita senantisa mengingat akhirat. Ada tiga sisi pelajaran yang bisa kita petik dari ziarah kubur:


Pertama: Mengambil pelajaran dari sisi keadaan mayit.


Jika engkau mentafakuri seorang yang telah mati yang engkau ketahui keadaannya di dunia termasuk orang yang bergelimang kesenangan, kemewahan dan syahawat ..


dulu ia tidak suka sendirian,


tidak nyaman berada di tempat yang sempit, terlalu panas atau terlalu dingin,


tidak suka yang kotor dan kelelahan,


kemudian engkau lihat keadaannya sekarang ..


pakaian-pakaiannya telah dipakai oleh orang lain ..


rahasia-rahasianya telah diperiksa ..


istrinya telah dinikahi pria lain ..


dan sekarang ia terbaring dalam lubang yang sempit, kotor dan panas .. bersama cacing-cacing dan kotoran-kotoran tanah ..


Jika engkau mengingat semua itu, engkau akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga ..


Kedua: Mengambil pelajaran dari sisi keadaan keluarganya setelah ia wafat.


Dulu saat masih hidup, ia sangat dicintai keluarganya ..


Mereka tak ingin berpisah dengannya karena cinta ..


Mereka menyerahkan urusan-urusan mereka kepadanya ..


Sekarang.. ia telah mati, tak ada yang mengunjungi, tak ada yang mengingatnya ..


Keluarganya hanya menangisi kepergiannya satu atau dua pekan saja .. setelah itu mereka lupa dan kembali sibuk dengan urusan kehidupan mereka seperti tidak pernah terjadi apa-apa ..


Ketiga: Mengambil pelajaran dari sisi keadaan dirimu.


Akhir hidupmu juga akan kesana, dan keadaan matimu yang paling baik adalah engkau mati di tengah-tengah kaum muslimin, dan engkau pun dikafani serta dikuburkan …


Kau lihat kuburan itu setara, tidak dibedakan antara laki-laki dan wanita, orang berilmu atau orang bodoh, rupawan atau buruk rupa ..


Menjadi bukti bahwa perbedaan-perbedaan duniawi akan berlalu ..


Keadaan manusia disini hanya seperti para penumpang mobil untuk perjalanan yang singkat .. semua akan sampai di tempat yang sama tanpa perbedaan ..

Rabu, 11 Mei 2022

Amalkan satu surah ini sebelum tidur agar terhindar dari azab kubur .

 Penyelamat Siksa Kubur! Cukup Amalkan

Amalkan satu surah ini sebelum tidur agar terhindar dari azab kubur .


Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa jika kita rutin mengamalkan surah ini sebelum tidur, insya Allah akan diselamatkan dari derita di alam kubur.

Sehingga,  jangan pernah melewatkan tidur malam tanpa membaca

Dengan membaca ataupun mendengar murotal surah ini sebelum tidur, kita sudah mendapat jaminan selamat dari derita di alam kubur.

ataupun mendengarkan surah ini.

Menurut Syekh Ali Jaber ketika akan tidur bacalah surah Al-Mulk, beliau menganjurkan satu surah ini.

“Kalau mau tidur, bacakan surah Al-Mulk,” ujar Syekh Ali Jaber.

“Jika belum lancar bacaan Anda, putarlah melalui handphone, atau CD murotal, ataupun dari YouTube,” ungkap Syekh Ali Jaber.

“Alhamdulillah, puluhan bahkan ratusan murotal tinggal pilih sambil kita berbaring di tempat tidur,”.


“Kita tidur sambil mendengar surah Al-Mulk,” .


Agar ketika kita meninggal dunia di malam itu, maka kita telah mendapat jaminan diselamatkan dari siksa kubur.

“Seandainya malam itu kita meninggal dunia,” ungkap Syekh Ali Jaber.

“Kita sudah dapat jaminan selamat dari siksa kubur,” 

 dengan surah Al-Mulk kita telah mengantongi jaminan siksa kubur.

“Surah Al-Mulk jaminan selamat dari siksa kubur,” ujar beliau.


Selain itu juga dianjurkan sedekah.

“Yang terakhir, sedekah.”

juga menganjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran setiap hari dan membaca ayat kursi.

“Yang pertama, jangan lewatkan satu hari tidak baca Al Quran.”

“Yang kedua, bacalah ayat kursi ketika habis sholat,”


Demikianlah amalan yang dapat menjamin kita agar selamat dari siksa kubur menurut Syekh Ali Jaber.


Semoga kita semua tergolong orang-orang yang selamat dari siksa kubur, aamiin.

7 Langkah Mudah Membersihkan Hati


Dalam kehidupan sehari hari ada beragam ujian dari Allah yang tentunya dimaksudkan untuk menguji keimanan kita dan menjadi jalan masuk jenis surga yang diediakan untuk orang beriman, terkadang kita menjadi tidak ikhlas dan menyalahkan keadaan yang dialami serta menjadi berkurang kadar keimanan yang kita miliki baik itu dalam hal beribadah kepada Allah maupun dalam berbuat baik kepada sesama.


Tak jarang juga hal tersebut terjadi karena ada seeorang yang berbuat zalim kepada kita sehingga kita menganggap hidup ini tidak adil dan menjadi sebab ciri wanita yang sulit masuk surga, dendam dan berbagai penyakit hati dengan mudah masuk ke dalam jiwa. Sesungguhnya hal itulah yang membuat hati menjadi tidak tenang, yakni karena adanya kekotoran dalam hati kita, yang jelas berpengaruh pada kehidupan secara keseluruhan.


Nah sobat, untuk bisa kembali menjalani kehidupan yang tenang dan menjaga hati dalam islam, ada baiknya kita coba 15 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran Menurut Islam agar segala yang kita alami dapat kita jalani dengan ikhlas dan kembalikan lagi kepada Allah. yuk sobat kita baca baik baik dan terapkan.


1. Sabar

Allah Ta’ala berfirman tentang mencari ketenangan dalam islam: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).


2. Mengadu kepada Allah

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5). itulah cara membuat hati ikhlas dan tenang.


3. Berprasangka Baik

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).


4. Lebih Khusyu’ dalam Shalat

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS.Az Zumar : 23)


5. Dzikir

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).


6. Mengingat Semua akan Mendapat Balasan dari Allah

” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)


7. Membaca Al Qur’an

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Q. S. Az Zumar : 23).

Sabtu, 07 Mei 2022

5 Shalat Sunnah Ini Boleh Dikerjakan Rutin Layaknya Shalat Wajib

Tidak semua shalat sunnah boleh dikerjakan secara rutin. Namun bagi seorang muslim yang merasakan nikmatnya shalat, 17 rakaat wajib tidaklah mencukupinya setiap hari. Shalat sunnah pun menjadi tambahan yang sangat sayang jika ditinggalkan.


Sunnah dalam hukum fiqh yakni mendapat pahala jika dikerjakan, namun tak berdosa jika ditinggalkan. Dalam hukum fiqh pula, tidak semua amalan sunnah boleh dikerjaan rutin sebagaimana amalan wajib. Namun ada 5 shalat sunnah yang dikecualikan darinya. Artinya, seseorang boleh merutinkan kelima shalat sunnah ini setiap harinya.


1. Shalat Rawatib

Shalat sunnah sebelum (qabliyah) dan setelah (ba’diyah) shalat wajib ini boleh dirutinkan pengamalannya. Mengingat keutamaan shalat rawatib sangatlah besar, yakni sebuah rumah di surga. Dari Ummu Habibah, Rasulullah bersabda,


“Barang siapa yang mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib) sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim).


Apa saja shalat rawatib itu? Masih dalam hadits yang diriwayatkan Ummu Habibah, nabiyullah menyebutkan, “Barang siapa sehari semalam mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib), akan dibangunkan baginya rumah di surga, yaitu: 4 raka’at sebelum Dzuhur, 2 raka’at setelah Dzuhur, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah ‘Isya dan 2 raka’at sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi dan An Nasai).


Jika merasa berat untuk merutinkan 12 rakaat shalat rawatib, maka cukup rutinkan 2 rakaat sebelum shubuh. Shalat ini lah yang memiliki keutamaan lebih banyak dibanding sunnah rawatib yang lain. Nabiyullah pernah bersabda, “Dua rakaat sunnah fajar (subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).


Rasulullah tak pernah merutinkan shalat sunnah kecuali dua rakaat sebelum shubuh. Sebagaimana yang dikabarkan Aisyah, “Rasulullah tidak melakukan satu pun shalat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rakaat (shalat sebelum) Shubuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).


2. Shalat Tahajud

Shalat malam atau tahajud merupakan kebiasaan orang-orang shalih. Merutinkan shalat sunnah ini tidaklah dilarang karena keutamaan shalat tahajud yang begitu banyak. Dalam Al Qur’an, Allah membedakan antara hamba-Nya yang shalat malam dan yang tidak. Rabb Ta’ala berfirman,


“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9).


Rasulullah pun menyebut tahajud sebagai shalat yang paling utama setelah shalat wajib yang lima. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yakni Muharram). Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).


3. Shalat Witir

Rasulullah menyebut witir sebagai penutup shalat. Karena itulah shalat sunnah ini pun boleh dilakukan secara rutin setiap harinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Shalat witir dilakukan dalam rakaat ganjil seusai shalat malam atau shalat isya. Sebagaimana sabda nabi, kerjakanlah witir sebagai penutup setiap shalat sebelum memulai hari di waktu shubuh.


4. Shalat Dhuha

Ulama berbeda pendapat tentang bolehnya merutinkan shalat dhuha. Namun menurut beberapa ulama, salah satunya Imam Asy Syaukani, berpendapat bahwa sudah sepantasnya shalat dhuha dapat dikerjakan rutin mengingat keutamaannya yang sangat banyak. Salah satu keutamaan shalat dhuha yakni dua rakaatnya saja mampu mencukupi sedekah seluruh sendi manusia sejumlah 360 persendian.


Dari Abu Dzar, Rasulullah bersabda, “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha 2 raka’at.” (HR. Muslim).


5. Shalat Isyraq

Yakni shalat dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Lebih tepatnya, ketika matahari setinggi tombak atau 15 menit setelah terbitnya matahari. Shalat ini tidaklah dikerjakan kecuali setelah berdiam diri di masjid seusai shalat Shubuh berjamaah. Balasan shalat sunnah Isyraq sungguh luar biasa, yakni senilai haji dan umrah mabrur.


Sebagaimana sabda Rasulullah, “Barang siapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumrah secara sempurna.” (HR. Ath Thabrani).


Masya Allah, lima shalat sunnah di atas memiliki keutamaan dan balasan pahala luar biasa. Maka sangat disayangkan jika seorang muslim yang mencintai Allah dan rasul-Nya, meninggalkan keutamaan lima shalat sunnah tersebut. Sangatlah disayangkan pula jika seorang muslim yang menginginkan pahala surga yang indah, melewatkan begitu saja shalat sunnah yang diperbolehkan untuk dirutinkan. Jadi, siap tambah kuantitas shalatmu?

Kamis, 05 Mei 2022

“Penyαkit Hαti Yαng Berbαhαyα”


ঔৣ۝❥ू【﷽】ू❥۝ঔৣ

       Λssαlα៣υ'αlαιкυ៣

Шαɾαհ៣αtυllαhι Шαßαɾαкαtυհ

•◦ৡ✵✿☆‏◦•📚🕊️┅┉┉


“Penyαkit Hαti Yαng Berbαhαyα”  


Adapun penyakit hati yang sangat mudah bersarang dalam hati seseorang. Semoga kita dijauhkan dari penyakit-penyakit hati tersebut, yang membuat kita merasa lebih baik (sempurna), dibandingkan dengan mereka yang telah kita rendahkan/remehkan. 

Terutama sengaja mencari cela kekurangan, keburukan #(aib) mereka lalu ikut menyebarkannya tanpa bercermin terlebih dahulu.


Mαkαssαr, 

05 Mei 2022

04 Syawal 1443