RENUNGAN SUCI
Sabtu, 28 Oktober 2023
Kamis, 26 Oktober 2023
26 Oktober 2020 09 Rabiul Awal 1442 Kegiatan sosialisasi malam hari #MD_BARU_No_2 H. Muchtar Deluma. SH.MM #DIDAMPINGI Wakil Ketua DPC Partai Golongan Karya Kab. Tolitoli (Wakil Ketua DPRD Tolitoli) #JEMMY_YUSUF_SP_Msi" #SEBAGAI_ORATOR Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kab. Tolitoli (Anggota DPRD Kab. Tolitoli) #ANDI_AHMAD_SYARIF #SEBAGAI_ORATOR Wakil Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kab. Tolitoli #ASLAM_ABUBAKAR #SEBAGAI_ORATOR Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kab. Tolitoli #RAMLI_DOHO_SH #SEBAGAI_ORATOR Pilih Nomor 2,,,Tinggalkan Yang Lain,,,✌️✌️ #MAJU_KOTANYA #SEJAHTERA_DESANYA
Selasa, 27 Juni 2023
Sabtu, 04 Maret 2023
10 Syarat Sah Bacaan Al-Fatihah Ketika Salat
Kewajiban membaca Surat Al-Fatihah di dalam shalat didasarkan pada hadis Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut.
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: "Tidak sah shalatnya orang yang tak membaca Surat Al-Fatihah."
Imam An-Nawawi mensyarahi hadis di atas dengan menyatakan bahwa hadis ini menjadi dasar bagi Mazhab Syafi'i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang shalat baik ia menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian.
Berikut 10 syarat Bacaan Al-Fatihah yang dinukil dari Kitab Safinatun Najah, karya Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami (Yaman).
(فصل) شُرُوْطُ الْفَاتِحَةِ عَشَرَةٌ: التَّرْتِيْبُ، وَالْمُوَالَاةُ، وَمُرَاعَاةُ حُرُوْفِهَا، وَمُرَاعَاةُ تَشْدِيْدَاتِهَا، وَأَنْ لَا يَسْكُتَ سَكُتَةً طَوِيْلَةً وَلَا قَصِيْرَةً يَقْصِدُ بِهَا قَطْعَ الْقِرَاءَةِ، وَقِرَاءَةُ كُلِّ آيَاتِهَا وَمِنْهَا الْبَسْمَلَةُ، وَعَدَمُ اللَّحْنِ الْمُخِلِّ بِالْمَعْنَى: وَأَنْ تَكُوْنَ حَالَةَ الْقِيَامِ فِي الْفَرْضِ، وَأَنْ يُسْمِعَ نَفْسَهُ الْقِرَاءَةَ، وَأَنْ لَا يَتَخَلَّلَهَا ذِكْرٌ أَجْنَبِيًّ.
1. Tartib.
2. Berurutan.
3. Menjaga tasydid-tasydid-nya.
4. Tidak boleh ada saktah (berhenti tanpa menghela nafas) dengan saktah yang panjang atau pun dengan saktah yang sebentar.
5. Tidak boleh ada saktah sebentar dengan maksud (tujuan) memutus bacaan surah.
6. Harus membaca seluruh ayat-ayat Al-Fatihah termasuk harus membaca basmalah.
7. Tidak boleh ada Al-Lahn (bacaan keliru) yang merubah makna.
8. Harus dibaca ketika berdiri pada shalat fardlu
9. Harus bisa mendengar bacaannya.
10. Tidak boleh menyela-nyela dengan dzikir yang lainnya.
Untuk diketahui, dalam Surah Al-Fatihah terdapat ada 14 tasydid yang harus dipenuhi, di antaranya:
1. Tasydid huruf "Lam" jalalah pada lafal Allah (الله)
2. Tasydid huruf "Ra" pada lafal Ar-Rahman (الرّحمن)
3. Tasydid huruf "Ra" pada lafal Ar-Rahim (الرّحيم)
4. Tasydid "Lam" jalalah pada lafal Alhamdulillah (الحمد لله)
5. Tasydid huruf "Ba" pada kalimat Rabbil 'Alamin (ربّ العالمين)
6. Tasydid huruf "Ra" pada lafal Ar-Rahman (الرّحمن)
7. Tasydid huruf "Ra" pada lafal Ar-Rahim (الرّحيم)
8. Tasydid huruf "Dal" pada lafal Malikiyaumid-diin (الدّين)
9. Tasydid huruf "Ya" pada kalimat Iyyaka Na'budu (إيّاك نعبد)
10. Tasydid huruf "Ya" pada kalimat wa Iyyaka Nasta'in (وإيّاك نستعين)
11. Tasydid huruf "Shad" pada kalimat Ihdinash-Shirothol... ( اهدنا الصّراط المستقيم)
12. Tasydid huruf "Lam" pada kalimat Shirotol-ladzina (صراط الّذين)
13. Tasydid huruf "Dhad" pada kalimat Waladh-dh (ولا الضالين)
14. Tasydid huruf "Lam" pada kalimat Dhaal-liin (ولا الضالين)
Wallahu A'lam
Minggu, 05 Februari 2023
APAKAH MAKMUM MENGANGKAT TANGAN KETIKA KHATIB BERDOA.?
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan:
"Mengangkat kedua tangan tidak disyarl'atkan dalam khutbah Jum'at, juga tidak disyari'atkan dalam khutbah 'led, baik bagi imam maupun makmum.
Sesungguhnya yang isyari'atkan adalah diam mendengarkan khatib dan mengaminkan do'a nya dalam hati, dengan tanpa mengeraskan suara.
Adapun mengangkat kedua tangan maka itu tidak disyari'atkan, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengangkat kedua tangannya dalam khutbah Jum'at dan dalam khutbah led. . dst
Majmû Maqalaat Syaikh Bin Baaz, 12/339
Demikian juga dengan Fatawa Al-Lajnah ad-Daaimah pertanyaan no 16353
Pertanyaan :
Di hari jumat, disaat khutbah imam berdoa dan sebagian jamaah mengaminkan sambil mengangkat kedua tangannya, apakah ini disyariatkan?
Jawaban :
Tidak disyariatkan mengangkat tangan ketika berdoa saat khutbah jumat, baik imam ataupun para makmum.
Karena hal ini tidak pernah diriwayatkan dari Nabi ﷺ.
Kecuali apabila doa istisqa (minta hujan) dilakukan di saat khutbah jumat, maka khotib mengangkat kedua tangannya dan para pendengarnya juga mengangkat tangan mereka.
Allah semata tempat meminta taufiq, semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.
Fatwa Al-Lajnah Ad-Daaimah 7/120
Rabu, 25 Januari 2023
Sikat gigi di bulan puasa. Bolehkah
Sikat Gigi di Bulan Puasa, Bolehkah? – Menjaga kebersihan adalah salah satu ajaran terpenting dalam Islam.
Kebersihan bahkan dijadikan syarat utama keabsahan ibadah.
Di antara cara menjaga kebersihan yang diajarkan dalam Islam adalah menggosok gigi.
Rasulullah saw. bersabda,
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلفَمِ، مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
Sikat gigi membersihkan mulut dan mendatangkan rida Allah
(HR. Al-Nasa’i)
Syekh Mustafa Khin dalam Al-Tadzhib Fi Matn Al-Ghayah Wa Al-Taqrib mengatakan bahwa siwak dalam hadis di atas mempunyai dua arti.
#Pertama, alat yang digunakan membersihkan gigi.
#Kedua, perbuatan membersihkan gigi dengan cara menggosoknya.
Dalam hadis di atas dikatakan bahwa membersihkan gigi merupakan perbuatan yang mempunyai manfaat.
Yaitu menjaga kebersihan mulut dan mendatangkan rida Allah.
Dalam kaidah penggalian hukum, ketika terdapat pujian untuk seuatu perbuatan, hal itu menunjukkan adanya anjuran syariat di dalamnya.
Dari sini, dapat diketahui bahwa membersihkan mulut dengan menggosok gigi hukumnya dianjurkan (mustahabb).
Anjuran membersihkan gigi tidak dibatasi oleh waktu.
Anjuran tersebut menjadi sangat kuat ketika mulut mulai mengeluarkan bau tak sedap.
Bau tak sedap pada mulut dapat disebabkan karena diam terlalu lama, mengkonsumsi makanan tertentu atau karena kita tidak makan atau minum dalam waktu cukup lama.
Membersihkan mulut juga sangat dianjurkan ketika hendak melaksanakan ibadah shalat.
Namun, terkait dengan anjuran menggosok gigi saat puasa setelah waktu zuhur, para ulama berbeda pendapat.
Hal ini karena Rasulullah saw. pernah bersabda,
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ المِسْكِ
Bau tak sedap mulut orang yang berpuasa, lebih harum di sisi Allah dibanding aroma misik.
(HR. Al-Bukhari)
Syekh Taqiyyuddin Al-Hishni dalam kitab Kifayatul Akhyar Fi Halli Alfazh Ghayatil Ikhtisharmengatakan, berdasarkan hadis di atas, sebagian ulama berpendapat bahwa orang yang sedang berpuasa dimakruhkan menggosok gigi setelah lewat waktu zuhur.
Menurut Al-Rafi’i, pendapat inilah yang terkuat.
Yaitu yang menyatakan kemakruhan gosok gigi setelah zuhur bagi orang yang sedang berpuasa.
Sebagian ulama lain menyatakan bahwa membersihkan gigi bagi orang yang berpuasa tetap dianjurkan.
Sekalipun dilakukan setelah waktu zuhur.
Pendapat ini didukung Al-Nawawi dalam kitab Syarah Al-Muhaddzab.
Sumber: M. Khoirul Huda/harakahislamiyyah.com
Sabtu, 14 Januari 2023
*Air pare yang panas dapat Membunuh Sel Kangker,*
Luar Biasa, Hampir 200an Coment Manfaat Dari Sayur Pare,Tolong Sebar Luaskan Teman Semua, Sayang Sekali Bila Teman Atau Saudara Anda Belum Mengetahuinya.
By MPG August 08, 2019
Pare berwajah "KANKER"
*Luar Biasa, Hampir 200an Comment Manfaat Dari Sayur Pare,Tolong Sebar Luaskan Teman Semua, Sayang Sekali Bila Teman Atau Saudara Anda Belum Mengetahuinya*.
https://www.iniok.com/2019/08/tolong-sebar-luaskan-rs-pusat-angkatan.html
*Air pare yang panas dapat Membunuh Sel Kangker,* Perhatian Ada 190 Respons Dari Pembaca Sumber berita ini, 75 Menanggapi Secara Positif,Yang lainnya Mau Mencoba dll.
*Tolong sebar luaskan.*
Dari banyak testomoni atau pengalaman pembaca menegaskan bila setiap orang yg mendapatkan info ini kemudian membagikan ke 10 orang lainnya,di pastikan sedikitnya ada satu nyawa yg akan terselamatkan..saya sudah melakukan , Mohon anda juga membantu melakukan bagian anda.Tks!
Pare dapat membunuh sel kanker!
Potong 2-3 irisan tipis pare taruh dalam gelas,tuang air panas, air akan menjadi alkalin(basa),minum setiap hari,terhadap siapapun akan bermanfaat.
Air panas pare tsb akan mengeluarkan suatu zat anti kanker, ini adalah sebuah perkembangan baru didalam dunia kedokteran yg bermanfaat dalam mengobati kanker.
Air panas ekstrak pare akan berpengaruh terhadap kista dan tumor.sudah di buktikan dapat menolong pelbagai macam kanker.
Menggunakan pare dalam mengobati kanker,hanya akan mematikan sel sel jahat tumor,dia tidak akan mempengaruhi sel sel yg sehat.
Selain itu asam amino dan polyphenol oxidase drpd pare,dapat menyeimbangkan tekanan darah tinggi,melancarkan peredaran darah,mengurangi penggumpalan darah dan dapat mencegah terjadinya penggumpalan vena dalam(deep vein thrombosis).
NB. Kami menunggu testimoni Anda yang sudah mencoba, semoga semakin banyak Rakyat Indonesia bertambah SEHAT. Karena dengan testimoni ini berarti masyarakat semakin yakin manfaatnya. Patut kita syukuri ternyata Tumbuhan (sayur) Obat banyak terdapat di Indonesia ini.Bangga kita jadi anak Indonesia, penuh dengan obat-obatan dari tetumbuhan.
Jumat, 06 Januari 2023
Istri Boleh Merahasiakan Gajinya kepada Suami
JIKA pertanyaannya berdosa atau tidak, maka jawabannya tergantung apakah pekerjaan itu wajib atau tidak.
Sebuah pekerjaan wajib bila tidak dikerjakan akan berdosa.
Atau sebaliknya, sebuah pekerjaan haram apabila dikerjakan, malah berdosa.
Masalahnya sekarang, apakah ada kewajiban bagi istri untuk memberitahu kekayaannya kepada suami?
Atau haramkah seorang istri tidak memberitahu kekayaannya kepada suami?
Maka masalahnya harus kita kembalikan kepada kedudukan harta istri di depan suami.
Dalam syariat Islam, harta kekayaan milik istri adalah sepenuhnya hak istri.
Suami tidak berhak apapun dari harta istrinya, kecuali bila istri memang berniat memberinya, menghadiahkannya atau bersedekah kepada suaminya.
Otomatis secara hukum hitam putihnya, sebenarnya tidak ada hak pada suami untuk menguasai harta kekayaan milik istrinya.
Dan termasuk juga tidak punya hak memaksa untuk mengetahui jumlah harta kekayaan istrinya itu.
Sebaliknya, kalau kita memandang dari harta kekayaan suami, maka pada sebagian harta suami ada hak istri.
Meski ukuran atau persentasenya tidak secara baku ditetapkan, namun hak itu ada.
Sehingga dalam fiqih Islam, seorang istri yang mengambil harta suaminya tanpa izin, tidak terkena hukum potong tangan.
Karena syarat hudud pencurian tidak terpenuhi, yaitu pada sebagian harta itu ada hak istri, di samping istri memang punya akses untuk memakai harta suami.
Apa yang kami sebutkan di atas semata-mata dipandang sebelah mata, yaitu dari kaca mata hukum.
Namun perlu diketahui, bahwa hidup kita ini tidak mungkin hanya didekati dengan pertimbangan hukum hitam putih semata.
Bahkan agama Islam itu bukan 100% berisi hukum hitam putih, tetapi di dalamnya ada juga diatur masalah akhlak, etika, hubungan interpersonal, qona'ah, 'iffah, itsar dan seterusnya.
Maka sebelum merahasiakan gaji kepada suami, perlu dipertimbangkan juga efek dan dampak lain dalam kaitannya dengan hubungan kemesraan antara suami dan istri.
Alangkah indahnya bila antara suami dan istri ada saling keterbukaan, termasuk dalam masalah pengelolaan kekayaan.
Meski masing-masing berhak atas harta mereka, tidak ada salahnya bila mereka saling berdiskusi dan bertukar pikiran.
Sebab mereka adalah satu keluarga, bukan lawan dagang, apalagi lawan tanding.
Sangat harmonis rasanya kalau istri bersifat terbuka kepada suaminya, termasuk dalam masalah gajinya, pergaulannya, masalah di kantornya dan lainnya.
Demikian pula dengan suami, tidak ada salahnya bila banyak berdiskusi dengan istri, baik dalam masalah keuangan atau pun hal-hal lainnya.
Semua itu dilakukan demi terciptanya hubungan mesra dan harmonis antar suami dengan istri.
Dan tidak semata-mata harus diselesaikan dengan hukum hitam putih semata.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
[Ahmad Sarwat, Lc]
bagaimana caranya agar shalat kita khusyuk ?
#Pertanyaan
Assalamu alaikum, bagaimana caranya agar shalat kita khusyuk ?
#Jawaban
Waalaikum sallam...
Bismillahirrahmanirrahim ...
Seiring dengan banyaknya kesibukan duniawi, khusyu’ dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik maka baiklah ibadah-ibadah lainnya. Namun bila ia rusak karena tidak "Khusyu.. umpamanya, maka ibadah-ibadah lainnya akan terpengaruh. Berikut ini adalah tips sederhana yang insya Allah dapat membantu anda untuk khusyu’ dalam shalat. Akan tetapi kuncinya ialah konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Tips ini takkan berguna jika sedari awal anda tidak konsentrasi pada shalat.
Karenanya, usahakan agar sebelum shalat anda dalam kondisi tenang. Lebih baik jika Anda telah berada di mesjid atau mushalla anda sebelum adzan berkumandang, agar memiliki waktu luang untuk konsentrasi dan menenangkan pikiran, baru kemudian ikuti tips di bawah.
Tahukah Anda, bahwa setiap gerakan dan ucapan dalam shalat memiliki makna dan jawaban tertentu?
Tidak tahu? Kalau begitu perhatikan tips berikut dengan baik.
Melepas alas kaki: lepaslah dunia beserta alas kaki anda.
Ucapan Allahu Akbar: Tidak ada yang lebih besar dari Allah, camkan itu!
Mengangkat kedua tangan: lemparkan segala urusan dunia ke belakang.
Berdiri: ketahuilah, bahwa Anda sedang berdiri menghadap Allah.
Tangan kanan di atas tangan kiri: Berlaku sopanlah di hadapan Allah.
Al Fatihah: Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Allah mengatakan: Aku membagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian, dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dimintanya. Jika hamba-Ku mengucapkan: Alhamdulillahi rabbil ‘alamien (segala puji bagi Allah penguasa jagat raya), Ku-jawab: “hamidani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku).
Jika hamba-Ku megatakan: “Arrahmanirrahim” (Yang Maha pengasih lagi penyayang), Ku-jawab: “Atsna ‘alayya ‘abdi” (hamba-Ku memujiku lagi).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Maaliki yaumiddien” (Penguasa di hari pembalasan), Ku-jawab: “Majjadani ‘abdi” (hamba-Ku menyanjung-Ku).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’ien” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong). Ku-jawab: Inilah batas antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta…
Jika hamba-Ku mengatakan: “Ihdinassiraatal mustaqiem… dst” (tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau murkai dan bukan jalan orang-orang yang sesat), Ku-jawab: Inilah bagian hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta (HR. Muslim).
Mulai sekarang, biasakan tiap kali membaca Al Fatihah bersikaplah seakan Anda mendengar jawaban Allah pada tiap ayatnya.
Ruku’: Bungkukkan punggung Anda untuk Allah saja, dan tundukkan hati Anda bersamanya.
Berdiri dari ruku’: Segala puji bagi Allah yang menjadikan punggung Anda tegak kembali.
Sujud: letakkan bagian tubuh Anda yang paling terhormat –yaitu wajah- pada tempat yang paling rendah di bumi –yaitu tanah-. Ingatlah bahwa Anda berasal darinya, dan Anda akan kembali ke sana. Lalu katakan “Subhaana Rabbiyal a’la” (Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi) 3x, agar makna tersebut semakin meresap dalam hati, lalu berdoalah sesuka Anda.
Duduk lalu sujud yang kedua: bersimpuhlah di hadapan Allah, dan sujudlah kembali, sebab sujud tidak cukup hanya sekali !
Tasyahhud: Attahiyyaatu lillaah wasshalawaatu wat thayyibaat (Salam sejahtera, shalawat, dan segala yang baik adalah milik Allah)… rasakan keagungan Allah ketika itu !
Assalaamu ‘alaika Ayyuhannabiyyu (salam sejahtera atasmu wahai Nabi)… ucapkan salam atas Nabi dan yakinlah bahwa Nabi membalas salam Anda. Nabi bersabda:
ما من عبد يصلى ويسلم علي إلا رد الله علي روحي فارد السلام
“Tidak ada seorang hamba pun yang mengucapkan salam dan shalawat atasku, melainkan Allah kembalikan ruhku agar aku membalas salamnya”.
‘Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibaadillaahisshaalihien (Salam sejahtera atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih)… sekarang kedudukanmu mulai terangkat, salamilah dirimu dan kau perlu bersahabat dengan orang-orang shalih.
‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah’ (Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah)…yakinlah bahwa Allah ada meski engkau tak melihat-Nya.
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim (Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Kau limpahkan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim)…Teladanilah kedua Nabi yang mulia ini, karena keduanyalah suri teladan terbaik. Dan berterima kasihlah kepada mereka yang telah mengajarkan kebaikan untukmu, dengan mendoakan mereka dalam shalatmu.
Salam ke kanan: tujukan kepada malaikat pencatat kebaikan…
Salam ke kiri: ucapkan dalam hati “Hai Malaikat di sebelah kiri, aku telah bertaubat !”.
— Penutup Shalat —
Istighfar 3x: Aku mohon ampun atas segala kekurangan yang terjadi dalam shalatku.
Bacalah: ‘Allahumma antassalaam waminkassalaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam’ (Ya Allah, engkaulah As Salaam, dan dari-Mu lah keselamatan. Maha berkah Engkau wahai Yang memiliki segala kemuliaan)… ingatlah bahwa kalimat ini akan Anda ucapkan kepada Allah di Surga, tatkala Dia menyingkap tabir-Nya… Allah akan menyeru Anda dengan mengatakan: “Wahai Ahli Surga, Salaamun ‘alaikum”, maka mereka menjawab: “Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam”.
Lalu bacalah: “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik” (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu)…agar shalat anda yang berikutnya juga sempurna.
Cobalah tips di atas, dan buktikan kemanjurannya karena saya sendiri telah mencobanya ! Semoga bermanfaat.
Sabtu, 17 Desember 2022
Bolehkah kita mencintai seseorang belum tentu menjadi suami kita ?
Saat kita mencintai seseorang, rasanya kita ingin memberikan semua isi dunia untuknya.
Apapun rela kita lakukan untuknya, tapi hal ini bisa sangat berbahaya.
Bagaimana kalau ternyata dia bukan jodoh yang sebenarnya?
Di sinilah pentingnya untuk mencintai dengan cara sewajarnya saja.
Tak perlu berlebihan.
Jangan sampai membuat kita kehilangan akal sehat.
Karena banyak kasus di mana yang sehati pun belum tentu bisa saling memiliki.
Jangan Keburu Memberikan Hati Bila Belum Ada Kepastian
Jangan sampai karena sudah telanjur cinta, kamu jadi jatuh dalam jebakan orang yang salah.
Orang yang sebenarnya cuma pura-pura baik di hadapanmu tapi tak pernah ada niatan untuk memperjuangkan cintamu.
Jika belum ada kepastian apa-apa, janganlah terlalu tergesa-gesa memberikan hatimu untuknya.
Cinta Sejati Tak Seharusnya Membutakan
Biasanya sih sekalinya kita jatuh cinta pada seseorang, kita akan menjadi "buta".
Kita rela melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak kita suka demi dirinya.
Tapi terlalu memaksakan pada akhirnya hanya akan memperlebar jarak.
Sekalipun sehati tapi kalau tidak ada ketulusan di dalamnya, pada akhirnya sulit untuk benar-benar bersatu.
Jangan Bermain dengan Hati dan Perasaanmu Sendiri
Benar memang kalau kita sudah berurusan dengan hati, berbagai hal terasa lebih kompleks dan rumit.
Segaris luka di hati bahkan bisa butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh.
Menata hati bagaimana pun sangat berbeda dengan membalikkan telapak tangan.
Jangan sampai kita bermain dengan hati dan perasaan sendiri.
Setidaknya selalu ingatkan diri bahwa akal sehat tetaplah penting dalam berhubungan dengan orang lain.
Kemungkinan Terburuk Itu Selalu Ada
Kemungkin tak bisa saling memiliki itu selalu ada. Ya, memang itu adalah kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di saat yang tak pernah kita sangka.
Itulah kenapa ketika jatuh cinta, kita perlu tetap mengendalikan akal sehat.
Jika pada akhirnya kamu harus melepasnya, tak ada jalan lain selain mengikhlaskannya.
Kalau saat ini kamu sedang berusaha untuk move on karena ternyata kamu dan dia tak bisa bersatu, semoga dipermudah jalannya.
Meski terasa sulit pada awalnya, kamu pasti bisa melewatinya.
#In_sya_Allah
Manfaat Dan Keutamaan Sholat Jum'at
Shalat Jumat merupakan kewajiban setiap muslim laki-laki.
Hal ini tercantum dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini:
- Al Qur'an Al Jumu'ah ayat 9 yang artinya:
”Wahai orang-orang yang percaya, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan meninggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. ”
(QS 62: 9)
- “Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum'at atau kalau tidak, Allah akan menutup hati mereka, kemudian mereka akan menjadi orang yang lalai.”
(HR.Muslim)
- “Sungguh aku berniat menyuruh seseorang (menjadi imam) shalat bersama-sama yang lain, kemudian aku akan membakar rumah orang-orang yang meninggalkan shalat Jum'at.”
(HR.Muslim)
- ,“Shalat Jum'at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama'ah empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit.”
(HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
Adapun tata cara pelaksanaan shalat Jum'at, yaitu :
1. (Pada beberapa masjid) mengumandangkan Adzan Dzuhur sebagai adzan pertama
2. Khatib naik ke atas mimbar setelahnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.
3. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.
Pada beberapa masjid adzan ini adalah adzan kedua.
4. Khutbah pertama:
Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.
Kemudian nasihat kepada para jama'ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan Allah SWT dan RasulNya, yang mendorong mereka untuk melakukan kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari mengingatkan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji Allah SWT serta ancaman- ancaman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
5. Khatib duduk sebentar di antara dua khutbah
6. Khutbah kedua :
Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya.
Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
7. Khatib kemudian turun dari mimbar.
Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan salat.
Kemudian memimpin shalat berjama'ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan .
Dari Aus bin Aus, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata:
“Barangsiapa mandi pada hari Jum'at dan mengeramasi, cepat-cepat dan membaca, mendekat, diam dan mendengarkan, maka dengan setiap langkah yang diayunkannya, serupa dengan pahala satu tahun, puasa dan shalat sunatnya,”
(Diriwayatkan At-Tirmidzy, yang kepemimpinan, ini hadits hasan, dan ibnu Khuzaimah).
Pada shalat Jumat setiap muslim dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut:
1. Mandi, berpakaian rapi, memakai wewangian dan bersiwak (menggosok gigi).
2. Meninggalkan transaksi beli ketika adzan sudah mulai berkumandang.
3. Menyegerakan pergi ke masjid.
4. Melakukan shalat-shalat sunnah di masjid sebelum salat Jum'at selama Imam belum datang.
5. Tidak melangkahi pundak-pundak orang yang sedang duduk dan memisahkan/menggeser mereka.
6. Berhenti dari segala pembicaraan dan perbuatan sia-sia apabila imam telah datang.
7. Hendaklah memperbanyak membaca shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW pada malam Jum'at dan setiap hari
8. Doanya untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa karena hari Jumat adalah waktu yang mustajab untuk dikabulkannya doa.
Berikut adalah manfaat dari shalat jumat :
1. Simbol pertemuan sesama Umat Islam dengan berkumpul, beribadah bersama dengan barisan shaf yang rapat dan rapi.
2. Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama manusia.
Semua sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya.
3. Menurut hadis, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan.
4. Sebagai syiar Islam.
Shalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu.
Jadi bagi para wanita / perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, sholat jumat wajib hukumnya.
Nah, buat para laki-laki, jangan sampai meninggalkan Shalat Jumat ya.
Udah tau pahalanya kan?
Rabu, 14 Desember 2022
Stop Mengucapkan Kalimat Ini Kepada Anak
Sering tanpa orang tua sadari dalam kehidupan sehari-hari kita mengucapkan kalimat-kalimat yang memberikan dampak negatif terhadap anak, dampak yang mungkin terjadi boleh jadi tidak akan berlaku cepat dalam kehidupan anak, namun jika dilakukan terus menerus oleh orang tua sedikit demi sedikit akan mengakibatkan dan membangun perubahan karakter anak yang cenderung negatif dan tidak diinginkan oleh orang tua manapun.
Berikut ini adalah beberapa kalimat yang harus dihindari tersebut:
#Pergi!
#Jangan_Ganggu_Ayah_Ibu
Ketika Orang tua sedang melakukan kegiatan tertentu atau sedang tergesah–gesah sebaiknya sebagai Orang tua tidak seharusnya mengucapkan kalimat tersebut, karena Anak akan mencap dirinya tidak berguna dan hanya menjadi pengganggu.
Selain itu, jika Anda terbiasa mengatakan hal ini kepada anak, maka kebiasaan tersebut akan terbawa ketika anak sudah dewasa dan mengatakan hal yang sama kepada orang lain serta menjadi karakter anak yang tidak disukai orang lain.
Daripada mengucapkan kalimat tersebut sebaiknya Anda menjelaskan apa yang sedang Anda lakukan, seperti ;
“Tunggu, Ibu sedang menjahit. Nanti setelah selesai Ibu akan menyusul”.
Tanpa menyuruhnya pergi, anak akan langsung memahami kesibukan yang dilakukan Orang tua.
#Dasar_Kamu_Pemalas
Seperti yang sering dinasehatkan Orang Tua dahulu “Ucapan Adalah Doa”, dengan memberi label anak dengan kata–kata negatif maka kalimat tersebut akan melekat pada diri mereka.
BbDan anak akan menganggap dirinya sendiri bodoh, pemalas, nakal dan sebagainya.
Perbuatan yang harus dihindari ketika mendidik anak.
Sebaiknya Anda mengucapkan kalimat yang positif dan membangkitkan semangat anak, seperti “Kamu Anak yang Rajin”.
Dengan begitu anak akan berusaha menjadi anak yang rajin karena melihat pengharapan Orang Tua yang besar terhadap dirinya.
#Kenapa_Kamu_Tidak_Seperti_Dia
Membandingkan anak dengan kakak atau temannya tidak akan menjadikan sang anak menjadi lebih baik, justru hal tersebut akan mengurangi rasa percaya diri anak dan menyakitkan hatinya dan dapat berdampak terhadap kesulitan belajar dan mengganggu kesehatan mental dalam pertumbuhan sang Anak.
Anak memiliki fase tersendiri untuk belajar dan memiliki tingkat kesabaran masing-masing, juga kepribadiannya yang pasti berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sebaiknya Anda sebagai Orang Tua memberikan pujian agar mendorong sang anak melakukan hal tersebut.
#Jangan_Membantah
Kalimat ini sering diutarakan ketika Anda memarahi mereka lalu anak menjawab.
Seharusnya dengarkan penjelasan yang diucapkan anak Anda, jangan menganggap itu sebuah bantahan.
Karena hal tersebut merupakan proses kematian awal dari sebuah inisiatif yang mulai ditanamkan tanpa disadari oleh Orang Tua, anak akan seperti robot yang hanya akan mengikuti tanpa mengeluarkan pendapatnya.
#Pokoknya_Kamu_Harus_Nurut!
Mengawasi perilaku anak bukan berarti Anda membatasi ruang geraknya dengan mengikuti semua yang diperintahkan, tetapi tanpa memberikan kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan.
Hal ini akan berpengaruh pada rasa percaya diri dan perkembangan anak serta bertentangan dengan cara melatih mental yang baik.
Seharusnya Anda membebaskan aktivitas yang anak ingin lakukan, tentu dengan pengawasan.
#Diam_Disini, Diluar Ada Badut yang Menyeramkan
Melarang anak dengan cara menakut–nakuti bukan cara yang baik, hal ini akan membuat anak memiliki sifat penakut. Anakpun akan selalu berpikiran negatif tentang hal–hal yang Orang Tua sering takut-takuti terhadap Anak dan akan mudah cengeng.
Perkataan negatif akan menciptakan dampak yang negatif pula, maka dari itu Anda selaku orang tua sedapat mungkin mengucapkan kalimat–kalimat positif yang membangun rasa percaya diri anak sejak pendidikan anak usia dini.
Karena bisa jadi anak memiliki perilaku yang buruk bukan karena sifat yang dimilikinya, tetapi akibat kalimat negatif yang sering Orang Tua ucapkan dan dari pendidikan keluarga.
Jadi berhati–hatilah dalam berucap