Senin, 06 Desember 2021

3 Orang Ini Kuburannya Sempit Sampai Kiamat


Tiga Orang yang Kuburannya Sempit Sampai Kiamat


Berdasarkan ayat al-Qur`an dan Hadits Nabi, azab kubur itu ada. 

Di antara mereka ada yang kuburannya dipersempit dan dihimpit. Pada tulisan ini akan disebutkan 3 contoh orang yang kuburannya sempit.


Tiga contoh yang akan dikemukan dalam tulisan ini, terkait 3 orang yang kuburannya sempit, penyebab mereka disiksa, ada yang karena terkait hubungan dengan manusia, ada yang terkait dengan Allah dan ada yang berkaitan dengan manusia dan Allah sekaligus. Berikut ini rinciannya:


Pertama, mengambil tanah orang secara zalim, meski hanya sejengkal atau sehasta. Sabada Nabi:


مَنْ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ


Baca Juga:

No Content Available


“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah saudaranya dengan zhalim, niscaya Allah akan menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi pada hari Kiamat.” (HR. Muslim) Orang yang dalam hidupnya mengambil tanah orang lain secara zalim, walau itu hanya sejengkal, atau lebih kecil dari itu, maka ini akan mempersempit kuburannya.


Terkait hal ini ada kisah menarik. Suatu hari Arwa binti Uwais menuduh Sa’id bin Zaid telah mengambil sebagian dari tanahnya, lantas dia mengadukan kepada Marwan bin Hakam, maka Sa’id berkata: “Mungkinkah saya mengambil sebagian tanah miliknya setelah saya mendengar sesuatu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”


Marwan berkata: “Apa yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Sa’id menjawab, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan cara zhalim, maka pada hari kiamat ia akan dihimpit dengan tujuh lapis bumi.”


Lalu Marwan berkata kepadanya, “Saya tidak akan menanyakan bukti lagi kepadamu setelah mendengar (sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) ini. Kemudian Sa’id berdo’a, “Ya Allah, jika ia (wanita) berdusta, maka butakanlah matanya dan bunuhlah dia di tanahnya sendiri.” Urwah berkata: “Ternyata dia (Arwa) tidak meninggal kecuali dalam keadaan buta, dan tatkala dia berjalan-jalan di tanah pekarangannya, tiba-tiba dia terpeleset ke dalam lubang dan meninggal dunia.” (HR. Muslim)


Kedua, orang munafik. Yaitu orang yang menampakkan secara lahiriah beriman, tapi hatinya mengingkarinya. Tampak dari luar sebagai muslim, tapi hatinya sangat membencinya.


Ketika dalam kubur, orang demikian tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat. Lalu dikatakan kepada bumi: “Himpitlah dia!” Lantas bumi menghimpitnya hingga persendiannya hancur. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat tidurnya.” (HR. Tirmidzi)


Ketiga, orang kafir. Yaitu orang yang secara terang-terangan tidak mau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam hadits cukup panjang Nabi menceritakan apa yang dialami orang kafir dalam kubur, bahwa orang kafir akan diberi permadani dan pakaian dari neraka, pintu-pintu neraka pun dibuka, kemudian didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka, lalu kuburnya disempitkan hingga tulangnya saling berhimpitan.


Lalu orang kafir itu dibelenggu dalam keadaan buta dan bisu. Tak hanya itu, disediakan sebuah pemukul dari besi untuknya, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung niscaya akan menjadi debu. Orang kafir itu kemudian dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk dari ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia- hingga menjadi debu. Baru kemudian ruhnya dikembalikan lagi.” (HR. Abu Dawud)


Dari keterangan beberapa hadits itu, setidaknya ada 3 contoh orang yang kuburannya sempit sampai kiamat: Pertama, orang yang mengambil tanah orang lain secara zalim, sekecil apapun itu. Kedua, orang munafik. Ketiga, orang kafir.


Oleh karena itu, bagi orang yang ingin kuburannya tak sempit, maka jangan mengambil tanah yang bukan haknya sekecil apapun itu, kemudian jangan menjadi orang munafik dan yang terakhir berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dengan keimanan yang sebenar-benarnya.


Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyatakan kuburan yang sempit:


إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً، وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِيًا مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ


“Dalam kubur ada sebuah himpitan, seandainya ada seorang yang selamat darinya, maka Sa’ad bin Muadz termasuk orangnya.” (HR. Ahmad) Semoga, kuburan kita tidak sempit, bahkan dihimpit. Dan untuk itu, perlu meneladani hayat Saad bin Mu’adz Radhiyallahu ‘anhu. Semoga tidak mengalami nasib seperti 3 orang yang kuburannya sempit sampai kiamat. (MBS)

Walau Tertutup, 3 Pakaian Ini Mengundang Dosa dan Laknat Allah, Segera Buang Kata Ustadz Adi Hidayat


- Ternyata ada tiga jenis pakaian yang sangat dibenci Allah SWT.


Menurut Ustadz Adi Hidayat, pakaian-pakaian ini sangat haram dipakai oleh umat muslim.


Walaupun pakaian ini tidak memperlihatkan aurat tidak menjamin bahwa pakaian ini dibolehkan.


Lantas pakaian seperti apa yang dilarang dalam Islam untuk dikenakan?.


Dilansir PortalJember.com dari kanal YouTube Ceramah Pendek yang diunggah pada 18 Januari 2018, Ustadz Adi Hidayat sebut pakaian yang dimaksud.


Pakaian merupakan suatu hal yang wajib sekali dikenakan oleh manusia.


Karena dengan memakai pakaian, tubuh manusia akan tertutup dan tidak akan terlihat oleh orang lain.


Apalagi untuk umat muslim, pakaian menjadi salah satu yang wajib dikenakan dan memiliki ketentuan tersendiri.


Pakaian yang dikenakan oleh umat muslim harus menutupi bagian tubuh yang haram jika diperlihatkan atau dipamerkan kepada orang lain.


Ternyata, tidak selamanya pakaian yang menutupi aurat dapat diterima oleh Allah SWT.


Dalam sebuah ceramah, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan beberapa pakaian yang haram jika dikenakan, walaupun tertutup.


1. Syuhroh


Syuhroh merupakan suatu pakaian yang biasa dikenakan atau bahkan menutupi aurat. Pada dasarnya, pakaian ini tidak diharamkan jika dikenakan.


Namun ketika pakaian itu berubah niatnya menjadi ingin pamer dan ingin mendapatkan pujian orang dengan apa yang dikenakannya.


"Orang yang terbiasa mengenakan pakaian syuhroh (pamer) di dunia, maka Allah akan berikan pakaian hinaan saat nanti di akhirat," kata Ustadz Adi Hidayat.


Itulah yang membuat pakaian tersebut menjadi haram dan mengundang laknat Allah SWT.


2. Tasyabbuh


Jenis pakaian yang satu ini adalah tasyabbuh, pakaian yang menyerupai agama lain.


Ketika seseorang mengenakan pakaian yang sama persis seperti agama lain, maka hukumnya haram jika terus dipakai.


Walaupun pakaian yang menyerupai agama lain itu menutupi aurat seperti jubah-jubah, tetap dianggap haram.


Bahkan bukan hanya baju saja, atribut yang menyerupai mereka sangat diharamkan oleh Allah SWT.


2. Tasyabbuh


Jenis pakaian yang satu ini adalah tasyabbuh, pakaian yang menyerupai agama lain.


Ketika seseorang mengenakan pakaian yang sama persis seperti agama lain, maka hukumnya haram jika terus dipakai.


Walaupun pakaian yang menyerupai agama lain itu menutupi aurat seperti jubah-jubah, tetap dianggap haram.


Bahkan bukan hanya baju saja, atribut yang menyerupai mereka sangat diharamkan oleh Allah SWT.


"Atribut-atribut agama lain tidak boleh dikenakan, haram hukumnya," kata Ustadz Adi Hidayat.


Baca Juga: Amal Ibadah Seumur Hidup Bisa Lenyap Seketika karena 1 Perbuatan Dosa Ini Kata Ustadz Abdul Somad


3. Pakaian yang tertukar


Tidak ada yang salah dalam pakaiannya tetapi yang salah ada cara penempatannya.


Banyak sekali orang-orang yang mengenakan pakaian yang dikhususkan laki-laki tetapi dikenakan oleh perempuan, begitupun sebaliknya.


"Allah melaknat laki-laki yang keperempuanan atau perempuan yang kelaki-lakian," kata Ustadz Adi Hidayat.


Sekecil apapun jangan pernah menyerupai apa yang bukan jadi ketetapan Allah SWT.


Maka tinggalkanlah pakai seperti itu, pakailah pakaian yang semestinya dikenakan oleh perempuan yang senantiasa menutupi aurat.


Untuk laki-laki kenakanlah pakaian yang seharusnya dipakai oleh kaum laki-laki.


Dengan begitu, pakaian yang dikenakan akan mendatangkan pahala bukan laknat dan murka Allah SWT.


Jadikan pakaian sebagai penghantar umat muslim untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.***