Minggu, 28 Maret 2021

Bayar Utang Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Senin-Kamis, UAS: Niatnya Qadha Saja

Bulan Ramadhan segera menjelang, namun masih banyak muslimin yang belum membayar utang puasanya di tahun lalu. Tenang, masih ada waktu untuk membayarnya, bahkan pahalanya bisa dapat dari dua puasa, puasa qadha dan puasa sunah Senin Kamis.

Niat untuk puasa Qadha dan puasa Senin Kamis pun bisa digabungkan. Hal ini disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam siaran di video Youtube.

Ia mengatakan tidak perlu khawatir melakukan puasa Senin Kamis digabung bayar hutang Ramadhan. Bahkan berpeluang mendapat pahala dari dua ibadah tersebut.

UAS menyarankan membaca niat bayar hutang puasa Ramadhan. Selanjutnya puasa Senin Kamis dan utang puasa dilakukan sekaligus.

"Niatnya qodho saja bukan sunah, karena kalau yang dibaca niat puasa sunah maka tidak dapat pahala pelunasan utang Ramadhan," ujar UAS

UAS menjelaskan dengan aturan ini tak hanya berlaku untuk puasa Senin Kamis. Namun juga untuk puasa sunah lainnya misal puasa Syawal dan Asyura.

Niat puasa bayar hutang Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala."

UAS berharap para muslim yang ingin melakukan puasa Senin Kamis dan punya hutang Ramadhan tak lagi bingung. Kedua puasa bisa dilakukan sekaligus dengan peluang mendapat pahala dobel.

Selain pahala dobel, melakukan puasa Senin Kamis dan qodho Ramadhan memungkinkan hutang segera lunas. Menurut UAS peluang ini telah dijelaskan para ulama.

Melunasi hutang puasa Ramadhan dengan puasa sunah dijelaskan Imam Abu Zakaria al-Anshari dari kalangan mazhab Syafi'i. Penjelasan ini ditulis Syaikh Athiyah Saqr dalam kitab Fatwa Al-Azhar.

Menurut UAS, melakukan puasa sunah dan bayar hutang Ramadhan adalah contoh ibadah paling efektif. Tiap muslim bisa saling mengingatkan untuk tidak ragu melunasi utang Ramadhan dan puasa sunah sekaligus, termasuk puasa Senin Kamis.

Shalat subuh

Sabtu, 27 Maret 2021

6 Golongan Orang yang Sholat Bersama Setan, Salah Satunya Tidak Khusyuk

RINGTIMES BANYUWANGI – Sholat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi umat muslim. Dalam sholat, kita dituntut sebisa mungkin untuj mendirikan dan melaksanakannya dengan penuh kekhusyukan.

Dengan rasa khusyu’, maka amal ibadah kita akan senantiasa lebih mudah untuk diterima Allah SWT. Selain itu, Allah juga akan mengampuni dosa-dosa kita di masa lalu, dan segala perilaku serta ucapan kita agar dapat terjaga dari kemungkaran dan kefasikan.

Kekhusyu’an menjadi bukti dari keikhlasan seorang hamba untuk beribadah kepada Rabbnya. Karena hanya orang yang ikhlas dalam beribadah, maka Allah menjanjikan akan memberikan balasan yang baik pula baginya.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Doa Pedia, berikut 6 golongan orang yang sholat bersama setan.

1. Orang yang Tidak Fokus Saat Sholat

Salah satu golongan orang yang melaksanakan sholat dibersamai setan adalah, orang yang tidak fokus dalam melaksanakan sholat.

Hal ini disebabkan karena adanya berbagai hal yang dapat mencuri perhatian saat menjalankan ibadah sholat.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A, ia berkata “Saya bertanya kepada Rasulullah tentang hukum menengok ketika sholat.” Dan Rasulullah SAW menjawab, “itu adalah curian setan atas sholat seorang hamba.” (H.R Bukhari).

2. Orang yang Melakukan Sholat dengan Tergesa-gesa

Golongan selanjutnya adalah, orang yang melakukan sholat dengan tergesa-gesa. Rasulullah SAW melarang umatnya untuk melakukan sholat dengan tergesa-gesa, atau tidak khusyu’.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW besabda : “Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari sholatnya.” Dan kemudian para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dadi sholat?” Rasulullah kemudian menjawab, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya.” (H.R Ahmad).

3. Orang yang Merasa Ragu Batal dalam Sholatnya

Selama melaksanakan sholat, seharusnya kita terhindar dari hadas besar maupun hadas kecil. Selain itu, ketika melaksanakan sholat, kita harus tetap suci, dan terhindar dari berbagai hal yang membatalkan wudhu.

Salah satu golongan orang yang sholatnya dibersamai oleh setan adalah, orang yang senantiasa ragu selama sholatnya. Dimana ia senantiasa berfikir tentang kesucian wudhunya, dan kerap kali menyangka bahwa wudhunya telah batal padahal sebenarnya tidak.

4. Wanita yang Sholat dengan Menggunakan Parfum

Pada dasarnya, seorang wanita dilarang untuk menggunakan parfum, terlebih hingga baunya tercium oleh orang lain.

Salah satu golongan orang yang sholatnya dibersamai oleh setan adalah, wanita yang melakukan sholat berjamaah di Masjid dengan menggunakan parfum, hingga parfumnya tercium oleh jamaah lainnya.

5. Orang yang Lupa Jumlaah Rakaat Sholat

Sifat lupa memang lumrah, dan kerap kali dialami oleh berbagai orang tanpa terkecuali. Namun, ketika anda melaksanakan ibadah sholat dan lupa dengan jumlah rakaat yang sudah anda lakukan. Hal ini bisa menjadi suatu pertanda, bahwa sholat anda sedang dibersamai oleh setan.

6. Orang yang Tidak Khusyu’

Dalam melaksanakan ibadah, kita dianjurkan untuk khusyu’ agar ibadah kita dapat diterima oleh Allah SWT.

Salah satu golongan orang yang melaksanakan sholat, didampingi oleh setan adalah, orang yang tidak khusyu’ dalam sholatnya. Dimana ia senantiasa memikirkan hal lain, selain Allah

Salam Magrib

Doa dzikir

 Ya...Allah . Siapa pun yg melihat postingan ini dan membagikanya.dia sudah termasuk membesarkan namamu. Berikan hidayah untuknya. Keluarkan dari semua permasalanya. Limpahkan keajaiban rezeki dari arah dan sumber yg tak di sangka2.. Aamin. 🙏




Shalat subuh

Kamis, 25 Maret 2021

Innalillahi, Muazin Tewas Dibunuh Gara-gara Suara Azannya Dianggap Mengganggu

Ilustrasi masjid. (Foto: net)

Seorang muazin Masjid Al-Rahma Kota Taiz Yaman, Mahyoub Shamsan Al-Zaghrouri (70), tewas ditikam pemuda yang diidentifikasi bernama Mohammed Al-Zaidi (35). 

Situs berita Yaman Now menyebutkan, sebelum terjadi pembunuhan, keduanya sempat terlibat perselisihan yang dipicu suara azan. Al-Zaidi merasa terganggu tidurnya pada dini hari karena mendengar suara azan sang muazin. 

Dikutip dari The New Arab, sebuah sumber mengatakan Al-Zaidi yang tinggal berdekatan dengan Masjid al-Rahma pernah beberapa kali mencoba menyerang korban. Dalam insiden terakhir, dia membawa pisau saat menghadapi muazin tua itu. 

Otoritas keamanan Yaman mengumumkan telah berhasil menangkap Al-Zaidi setelah insiden tersebut. Dalam penangkapan tersebut, Al-Zaidi sempat mencoba membela diri di rumahnya. Dia juga mencoba menyerang petugas dengan golok.

Sumber lokal mengatakan, pembunuhan seorang muazin karena melantunkan azan dengan suara keras belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian muncul kampanye di media sosial untuk melawannya, terutama pada dini hari. 

MENUJU MAGRIB

SALAM SUBUH

Minggu, 21 Maret 2021

Asal-usul Makassar, Dulu Ujung Pandang




Asal-usul Makassar, Dulu Ujung Pandang dan Cerita Lelaki Beserban Hijau di Pantai Tallo

Minggu, 21 Maret 2021 | 06:06 WIB

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau program vaskinasi massal ratusan guru di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (18/3/2021). 

Makassar sendiri adalah salah satu kota terbesar sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.

Sebelum tahun 1999, Makassar dikenal dengan nama Ujung Pandang.

Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 Kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14 sebagai daerah taklukkan.

Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan menjadi tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan Kota Makassar.

Ia yang memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.

Lalu dari mana asal muasal nama kota Makassar?

Lumut-lumut tumbuh di tembok Benteng Fort Rotterdam, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/2/2015). Benteng Ujung Pandang, begitulah nama benteng ketika masih dijadikan sebagai markas pasukan Kerajaan Gowa. 

Lihat Foto

Pada buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe, nama Makassar konon berasal dari sebuah peristiwa yang dianggap sangat sakral.

Syahdan suatu pagi di tahun 1605 di tepi pantai Tallo, Baginda Raja Tallo ke-VI kedatangan seorang lelaki berjubah putih dan beserban hijau.

Wajahnya teduh dan seluruh tubuhnya memancarkan cahaya. Ia muncul menghadang gerbang istana dan menjabat tangan sang baginda raja.

Diceritakan raja terpaku kagum pada sang lelaki berjubah.

Lalu lelaki tersebut menulis di telapak tangan baginda. "Perlihatkan tulisan ini pada laki-laki yang sebentar lagi datang merapat di pantai," kata lelaki yang kemudian menghilang begitu saja.

Ternyata kalimat yang tertulis di telapak tangan adalah kalimat syahadat. Baginda menyakini bahwa laki-laki yang diceritakan itu adalah Nabi Muhammad.

Hal tersebut dipercaya sebagai jejak sejarah asal usul nama Makassar. Yakni diambil dari kalimat Akkasaraki Nabiyya yang artinya adalah Nabi menampakkan diri.

Sementara laki-laki yang menemui baginda raja adalah Abdul Ma'mur Khatib Tunggal yang dikenal sebagai Dato'ri Bandang dari Kota Tengah, Minangkabau, Sumatera Barat.

Sejumlah warga memadati anjungan Pantai Losai saat malam perayaan pergantian tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, 

Dari segi etimologi, sebutan Makassar berasal dari kata Mangkasarak yang artinya mulia dan berterus terang atau jujur.

Hal tersebut selaras dengan sifat-sifat orang Makassar yang tersirat dalam ungkapan Akkana Mangkasarak yang artinya berkata terus terang meskipun pahit dengan penuh keberanian dan rasa tanggung jawab.

Di Kota Makassar, suku yang signifikan jumlahnya adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa.

Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan di Indonesia Timur sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara.

Raja-raja di Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat. Seluruh pengunjung di Makassar berhak melakukan peniagaan dan menolak upaya VOC untuk memperoleh menopoli di kota tersebut.

Makssar juga markas penting bagi pedagang dari Eropa dan Arab. Termasuk menjadi pusat orang Melayu yang melakukan perdagangan di Kepulauan Maluku.

Kontrol penguasa Makassar semakin menurun saat menguatnya monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalu VOC.

Pada tahun 1669, Belanda bersama dengan Le Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap menghalangi mereka menguasai rempah-rempah di Indonesia timur.

Saat itu, Gowa-Tallo (Makassar) terdesak dan terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya.

Bersantai sambil berpose menikmati senja di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan

Lihat Foto

Pantai Losari menjadi salah satu ikon Kota Makassar yang terletak di jantung Kota Makassar.

Selain Losari ada juga Fort Rotterdam yang dbangun tahun 1545 oleh Raja Gowa X dengan nama Banteng Ujung Pandang.

Di dalamnya ada rumah panggung khas Gowo tenpat raja dan keluarganya tinggal.

Saat menguasai Banda dan Maluku, Belanda menyewa pasukan Maluku untuk menaklukkan Gowa.

Hal tersebut dilakukan agar mereka mudah merapat ke Sulawesi.

Selama setahun, benteng terus digempur dan Belanda berhasil masuk dan menghancurkan rumah raja serta isi benteng.

Di tahun 1667, pihak Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani perjanjian Bongaya yang salah satunya berisi mewajibkan Kerajaan Gowa menyerahkan benteng kepada Belanda.

Setelah diserahkan, benteng kembali dibangun dan dibangun sesuai dengan arsitektur Belanda. Benteng tersebut kemudian diberi nama Ford Rotterdam.

Kala itu, Ford Rotterdam digunakan untuk pusat pemerintahan dan penampungan rempah-rempah di wilayah Indonesia Timur.

Di masa penjajahan Jepang, benteng tersebut difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. TNI juga pernah menjadikan benteng tersebut sebagai pusat komanda.

Di benteng tersebut ada beberapa ruang tahanan yang salah satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro.

Selain itu ada sebuah gereja peninggalan Belanda dan museum La Galigo yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Saat ini benteng tersebut dijadikan sebagai pusat kebudayaan dan seni.

Kini Kota Makassar berkembang dan menjadi kota wisata yang terkenal dengan sebutan kota Anging Mamiri.

5 Tanda Kucing Sudah Mencintai Kita

KOMPAS.com - Kucing, si anak bulu, memang menggemaskan. Meski di balik wajah lucunya, tersimpan sikap cuek yang terkadang menyebalkan.

Berbeda dengan anjing yang ekspresif, tak demikian halnya dengan kucing.

Anjing bisa mengekspresikan cinta dan kepercayaan kepada pemiliknya dengan beragam cara. Mulai dari menyambut di depan pintu, menggoyangkan ekor, menjilat, hingga berdiri di kedua kaki melonjak-lonjak.

Euforia bertemu dengan sang pemilik, selalu bisa dilakukan anjing dengan gegap gempita.

Sedangkan kucing, adalah hewan yang sukar ditebak. Ia lebih sering menampakkan wajah cuek dan terkesan tak peduli. Meski mungkin sebenarnya, ia sudah menaruh cinta dan kepercayaan kepada pemiliknya.

Baca juga: Mengapa Kucing Sering Terlihat Memijat Manusia? Ini Alasannya

Lantas bagaimana menakar perasaan kucing? Apa saja tanda kucing mencintai kita?

Kucing menunjukkan kepercayaannya dengan cara yang berbeda dengan anjing. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Suka memeluk dan meremas tangan kita

Salah satu tanda kucing sudah percaya dan menyayangi kita adalah ia akan sesekali meremas atau memeluk tangan kita dengan gemas.

Sewaktu kecil, kucing sering bergelung seperti ini kepada induknya, sebagai isyarat meminta minum susu atau mengajak bermain.

Nah ketika ia sudah percaya dengan kita, ia akan melakukan rutinitas yang sama setiap kali ia ingin merasa aman atau sekedar mencari teman bermain.

2. Mengedip pelan ke kita

Kucing tak mencium dengan bibir, tapi dengan mata. Jadi perhatikan kebiasaan kucing ketika tengah melihat ke arah kita.

Jika ia duduk dengan tenang kemudian melihat ke mata kita dengan pandangan yang tenang dan kedipan perlahan, itu tandanya ia sudah mempercayai dan mencintai kita.

3. Menggosokkan kepala ke bagian tubuh kita

Bagi beberapa hewan termasuk kucing, menggesekkan kepala ke manusia atau hewan lain adalah tanda mereka sudah percaya dan merasa aman.

Kucing juga melakukan itu untuk menandai wilayah. Menggesekkan kepala dan wajah ke tubuh manusia, meninggalkan aroma tubuhnya di tubuh kita. Dengan begitu, ia berharap kucing atau binatang lain tahu bahwa kita sudah menjadi miliknya.

Kucing memiliki kelenjar aroma yang ada di kedus sisi wajahnya dan tepat di atas kepalanya.

4. Berguling-guling dengan punggungnya

Perut kucing adalah area sensitif. Ia tak membiarkan semua orang mengusap atau membelai perutnya.

Jadi ketika berada di dekat kita dan kucing berguling-guling dengan punggungnya dan membiarkan area perut terbuka bebas, itu tandanya ia telah mempercayai kita dan merasa aman berada di dekat kita.

Bagi kucing sendiri, posisi telentang dengan beban terpusat di punggung adalah posisi rawan, posisi tak berdaya.

Jadi ia hanya akan berada di posisi ini ketika ia merasa area sekelilingnya aman bagi mereka.

5. Membawakan kita oleh-oleh

Beberapa kucing suka membawa pulang hasil buruannya, entah tikus atau hanya selembar daun.

Jika kucing seperti ini, jangan langsung menghardik atau memukulnya. Karena membawakan oleh-oleh adalah tanda perhatian dari kucing.

Ini berarti kucing ingin membagi apa yang dimilikinya dengan kita, menganggap kita sebagai bagian dari keluarganya.

Hal seperti ini adalah sifat alami binatang. Seperti harimau atau burung yang akan membawa pulang hasil buruannya ke sarang anak-anaknya.

Membaca Alquran Tetapi Dilaknat Allah, Ini Penjelasan Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang membaca Alquran bisa mendapatkan keutamaan berupa diangkat derajatnya oleh Allah. Namun, orang yang membaca Alquran, ada juga yang direndahkan oleh Allah.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَن عُمَرَ بنِ الخَطٌاَبِ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولٌ اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ اِنَ اللٌهَ يَرفَعُ بِهذَ االكتَاِبِ اَقَوامًا وَيَضَعُ بِه اخَرِينَ (رواه مسلم)

Dari UmarRA berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Allah mengangakat derajat berapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim)

Menurut Maulana Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal, dijelaskan, barang siapa yang beriman dan beramal dengan Alquran, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dan memuliakannya di dunia dan di akhirat. Dan siapa saja yang tidak beramal dengan Alquran, maka Allah pasti menghinakannya.

Allah Swt. Menyatakan dalam Alquran:

...يُضل به كثيراً ويهدي به كتيراً....

“… dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan (dengan perumpamaan itu pula) banyak orang yang diberiNya petunjuk…” (Qs. Al Baqa-rah [2] : 26)

Firman lainya:

وننزل من القران ما هو شفا ء ور حمة للمو منين ولا يز يد الظلمين الا خسا را................؟

“Dan Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidak menambah bagi orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (Qs. Al Isra [17]: 82)

Menurut Maulana Zakariyya, jika seseorang mulai membaca satu surat dalam Alquran, maka malaikat mulai memohonkan rahmat untuknya dan mereka akan terus dalam keadaan berdoa untuknya sampai ia selesai membacanya. Tetapi ada pula seseorang yang mulai membaca suatu surat dalam Alquran, namun malaikat mulai melaknatnya sampai ia selesai membacanya.

Menurut sebagian ulama, terkadang ada seseorang membaca Alquran tetapi tanpa disadari ia telah memohon laknat untuk dirinya sendiri terus menerus, misalnya ia membaca ayat al Qur’an yang berbunyi:

ألا لعنةُ الله علىَ الظَّالمينَ

“Ingatlah laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang zalim.”(Qs.Hud[11]:18). Sementara ia sendiri berbuat zhalim, maka laknat Allah pun menimpanya.

Atau ayat lain yang berbunyi:

{ لعنة الله علي ا لكاذبين }.....

“laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang berdusta.” (Qs. Ali Imran [3]:61). Sedangkan ia sendiri suka berdusta, maka ia pun terkena laknat itu.

Dalam sebuah kisah disebutkan, Amir bin Watsilah r.a. menceritakan bahwa Umar RA telah mengangkat Nafi’ bn Abdul Haris sebagai walikota Makkah Mukharamah. Suatu ketika Umar bertanya kepada Nafi”, “Siapakah yang dijadikan Pengurus kawasan kawasan hutan?”

“Ibnu Abza r.a., “jawab Nafi’.

Umar r.a bertanya lagi, “Siapakah Ibnu Abza itu?”

Nafi menjawab, “Ia adalah seorang hamba sahaya.”

Umar RA bertanya, “Mengapa engkau mengangkat seorang hamba sahaya sebagai pengurus?”

Nafi’ menjawab, “Ia adalah hamba sahaya yang senang membaca Alquran.”

Mendengar jawaban itu, UmarRA langsung menyebutkan sabda Rasulullah SAW “Melalui Alquran, Allah menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang."

Tata Cara Sholat Taubat di Malam Nisfu Sya'ban Minggu 28 Maret 2021 Lengkap dengan Doa Taubat Nasuha

- Malam Nisfu Syaban adalah malam di pertengahan bulan Sya'ban.

Untuk tahun 2021, Malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu 28 Maret 2021 dan Senin 29 Maret.

Malam Nisfu Syaban bisa menjadi momentum untuk melaksanakan Sholat Taubat dan meminta ampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan.

Salat taubat adalah salah satu salat sunnah untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa.

Sholat taubat menjadi satu di antara amalan di Malam Nisfu Sya'ban.

Tentu saja Allah SWT hanya akan mengampuni dosa-dosa orang yang memohon ampun dengan sungguh-sungguh atau Taubatan Nasuhah.

Kata taubat berarti kembali kepada Allah swt, serta berjanji tidak akan mengulang kembali (dosa yang telah dilakukan).

Allah SWTsangat menyukai orang-orang yang bertaubat sebagaimana yang difirmankan dalam QS. Al-Baqarah ayat 22 yang berbunyi:

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

allażī ja'ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā`a binā`aw wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, fa lā taj'alụ lillāhi andādaw wa antum ta'lamụn

Artinya: (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Sebelum melaksanakan Sholat Taubat, dianjurkan untuk melaksanakan Mandi Taubat terlebih dahulu.

Untuk tata cara Mandi Taubat bisa dibaca di link ini: .

Waktu melakukan Salat Taubat:

1. Dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.

2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah.

3. Ketika matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.

4. Saat datang waktu sholat Ashar hingga matahari tenggelam.

5. Menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya

6. Saat sepertiga malam atau pada waktu pelaksanaan sholat tahajud.

Tata cara SHalat Taubat:

Sholat taubat terdiri dari dua rakaat satu salam. Boleh dilakukan sebanyak-banyaknya.

1. Niat Sholat Taubat

Bacaan Niat Sholat Taubatan Nasuha Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي

Ushalli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rokaat karena Allah.

2. Takbirotul Ihram

3. Membaca doa Istiftah/iftitah

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surat dari Alquran

6. Rukuk

7. I'tidal (Membaca doa i'tidal)

8. Sujud (Membaca tasbih sujud tiga kali)

9. Duduk di antara dua sujud (Membaca doa 'Robbighfirlii warhamnii...')

9. Sujud kedua (Membaca tasbih sujud tiga kali)

10. Bangun melanjutkan rakaat kedua.

11. Tasyahud akhir (Membaca bacaan tasyahud akhir)

12. Salam

13. Berdoa mohon ampunan

Ada beberapa doa dan dzikir taubatan nasuhah yang dapat anda amalkan sebagai berikut, sekaligus sebagai doa malam nisfu sya'ban:

Membaca Istighfar

Istighfar ini merupakan istighfar terbaik. Rasulullah menyebutnya sayyidul istighfar. Imam Bukhari menyebutnya istighfar yang paling utama.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.

Istighfar Nabi Adam

Berikut ini adalah istighfar dan doa taubat Nabi Adam dan Hawa yang ada di dalam Al-Quran Surat Al A’raf ayat 23:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn

Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Istighfar Rasulullah SAW

Istighfar ini sering dibaca Rasulullah. Bahkan dalam riwayat Tirmidzi dan Abu Daud, Umar bin Khattab menghitung dalam sebuah majlis Rasulullah mengucapkan istighfar ini seratus kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ رَحِيْمٌ

Artinya: Ya Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat dan maha penyayang.

Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمِ

Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

MENUJU SHALAT SUBUH

Sabtu, 20 Maret 2021

Bolehkah Shalat Tahajud 2 Rakaat Dilakukan? Cek Dalilnya di Sini!

Salah satu salat sunat yang memiliki ganjaran pahala yang besar adalah salat tahajud. Tapi, karena dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir, masih banyak orang yang malas atau merasa berat melakukannya karena lebih memilih untuk beristirahat. Bolehkah shalat tahajud 2 rakaat?

Mengenai hal ini telah dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Alquran. Allah SWT berfirman: “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’: 79).

Selain itu, salat tahajud adalah salah satu salat malam yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Salat sunnah ini bisa dikerjakan setelah memasuki waktu salat isya hingga masuk waktu shubuh. Tapi, orang yang ingin melaksanakan salat tahajud juga harus tidur terlebih dahulu, walaupun cuma sebentar.

Sebab, tidak dinamakan salat tahajud jika tidak kita awali dengan salat isya dan tidur terlebih dahulu walau hany dilakukan sebentar. Jika tidak diawali dengan tidur, salat malam tersebut dinamakan dengan qiyamullail.

Karena salat tahajud memiliki banyak keutamaan antara lain adalah doa yang dipanjatkan di dalamnya akan mudah dikabulkan, benarkah jumlah rakaat salat tahajud tidak ada batasnya? Atau, bolehkah shalat tahajud 2 rakaat saja?

Bolehkah Shalat Tahajud 2 Rakaat?

Pertanyaan seperti bolehkah shalat tahajud 2 rakaat bisa saja ditemui, karena masih ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat tahajud yang paling banyak atau paling sedikit. Ada beberapa hal yang memiliki penjelasan dari Rasulullah SAW.

Seperti dilansir NU Online, semua ulama sepakat bahwa jumlah minimal rakaat salat tahajud adalah dua rakaat. Oleh karena itu, jika seseorang melaksanakan salat tahajud dengan jumlah dua rakaat, maka sudah dinilai cukup dan sempurna.

Hal ini telah dijelaskan dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah ini; “Ulama fiqih sepakat bahwa jumlah minimal rakaat salat tahajud adalah dua rakaat. Hal ini berdasarkan hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda: ‘Jika kalian melaksanakan salat malam, maka hendaklah membukanya dengan dua rakaat yang ringan’.” (l-Mausu’ah al-Fiqhiyah, Wizarah al-Auqaf wa-Asy-Syu’un al-Islamiyah, juz 14, th. 1998. Cet. 2, hal. 88).

Untuk jumlah rakaat maksimal salat tahajud tidak dibatasi menurut ulama Syafiiyah dan Hanabilah, sehingga seseorang boleh melakukan salat tahajud sebanyak yang disanggupi. Ini berdasarkan hadits Nabi SAW dari riwayat Abu Zar dan Abu Umamah.

Nabi SAW bersabda: “Salat adalah sebaik-baik ibadah yang telah ditetapkan. Karena itu, boleh seseorang melakukan sedikit sesukanya dan boleh memperbanyak sesukanya.” (HR Imam Ahmad, Thabrani dan al-Hakim).

Keutamaan dan Manfaat Shalat Tahajud

Karena pertanyaan bolehkah shalat tahajud 2 rakaat telah terjawab, ada baiknya untuk lebih mengetahui keutamaan salat tahajud agar lebih bersemangat untuk melakukannya. Sebab, gerakkan yang dilakukan saat salat tahajud sama seperti salat lainnya. Gerakan ini pun memiliki manfaat untuk kesehatan.

Seperti penelitian International Journal of Science Culture and Sport yang mencatat bahwa manfaat gerakan salat secara rutin baik untuk peredaran darah, pernafasan, pencernaan, syaraf, dan sistem hormonal.

Selain itu, ada banyak keutamaan, hikmah dan manfaat yang bisa diperoleh seseorang saat melaksanakan salat tahajud. Bahkan, keutamaan dan manfaat itu bisa langsung terasa saat di dunia, meskipun akan lebih banyak terasa nanti karena terhitung sebagai pahala yang besar.

Inilah beberapa manfaat yang akan diberikan bagi orang yang melaksanakan salat tahajud

1. Tiket Masuk Surga

Manfaat shalat tahajud 2 rakaat yang pertama adalah sebagai tiket masuk surga. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda: “Hai sekalian manusia, sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkanlah salat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR Ibnu Majah).

Hadis ini menjelaskan bahwa ada beberapa ibadah yang bisa menjadi alasan masuknya seseorang ke dalam surga. Salah satunya adalah dengan melaksanakan salat tahajud yang merupakan salah satu salat sunat yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

2. Menghindari Penyakit Hati dan Fisik

Manfaat shalat tahajud 2 rakaat yang selanjutnya adalah menghindari penyakit hati dan fisik.

Rasulullah SAW bersabda: “Dirikanlah salat malam, karena sesungguhnya salat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (salat malam dapat) mendekatkan kamu kepada Tuhanmu, (salat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR Ahmad).

Hadis dari Imam Ahmad ini menjelaskan banyak sekali keutamaan, manfaat, dan hikmah dari melaksanakan salat tahajud. Antara lain:

Kebiasaan orang-orang shaleh,

Dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT,

Sebagai penebus perbuatan buruk,

Mencegah berbuat dosa,

Bisa terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang tubuh.

3. Mendapatkan Kemuliaan

Manfaat shalat tahajud 2 rakaat yang selanjutnya adalah mendapatkan kemuliaan. Rasulullah SAW bersabda: “Jibril mendatangiku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah salat waktu malam dan ketidakbutuhannya dimuliakan orang lain.” (HR Al Baihaqi).

Hadis ini menerangkan bahwa untuk memperoleh kemuliaan, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan salat malam. Sebab, tidak banyak orang yang bisa melakukan salat tahajud secara konsisten meskipun telah dijanjikan banyak manfaat.

4. Dirahmati oleh Allah SWT

Manfaat shalat tahajud 2 rakaat yang selanjutnya adalah dirahmati Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda: “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan salat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu salat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR Abu Daud).

Hal ini juga dapat menjadi penguat pernikahan bagi suami istri. Karena bukan hanya sehidup semati, melainkan akan menjadi amalan yang membuat keduanya berada dalam kebahagiaan sehidup sesyurga.

5. Besar Kemungkinan Doa Terkabul

Manfaat shalat tahajud 2 rakaat yang selanjutnya adalah dikabulkan doanya. Rasulullah SAW bersabda: “Dari Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya di malam hari ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam’.” (HR Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah SWT mengistimewakan suatu waktu di setiap malam untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang meminta kebaikan untuk di dunia dan di akhirat. Jika berdoa dengan penuh kepasrahan pada saat salat tahajud, akan besar kemungkinannya untuk segera terkabul.

6. Kesempatan Menghirup Udara yang Bersih

Manfaat shalat tahajud 2 rakaat yang selanjutnya adalah mendapat kesempatan menghirup udara yang bersih. Waktu sepertiga malam adalah waktu di mana udara dalam kondisi yang sangat bersih dan jernih. Saat seseorang bangun untuk melaksanakan salat tahajud dan menghirup udara malam yang sejuk, hal ini sangat baik untuk kesehatan.

Udara yang bersih dapat membuat kerja paru-paru semakin mudah. Udara yang bersih juga mampu memperlancar aliran darah di dalam tubuh. Saat dilakukan secara rutin, salat tahajud bukan hanya akan menambah pahala, tapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan.

7. Allah Membanggakan Orang yang Salat Malam

Rasulullah SAW mengatakan bahwa Allah SWT merasa kagum terhadap dua macam orang. “Pertama, orang yang bangun dari tikar (yang dibentangkan) dari selimut di antara keluarga dan kekasihnya untuk mengerjakan salat, kemudian Allah ‘azza wajalla berfirman:

‘Wahai Malaikatku, lihatlah pada hambaKu yang bangun dari tempat tidur dan tikarnya di antara kekasih dan keluarganya untuk salatnya, untuk mengharapkan sesuatu (pahala) dari sisiKu dan belas kasihanKu,”.

Kedua, orang yang berperang di jalan Allah, para sahabatnya terkalahkan dan ia mengetahui apa yang harus dilakukan dengan kekalahan tersebut (yaitu harus maju) dan tidak akan mendapat pahala jika pulang. Kemudian ia kembali sampai darahnya ditumpahkan (terbunuh), kemudian Allah berfirman kepada Malaikat-Nya:

‘Lihatlah pada hambaKu yang kembali untuk mengharapkan sesuatu dari sisiKu dan belas kasihan dariKu sampai darahnya tertumpah (terbunuh)’.” (Diriwayatkan oleh ahmad, abu Ya’la, ath Thabrani dan Ibn Hiban).

Jika masih ada yang bertanya bolehkah shalat tahajud 2 rakaat, seseorang bisa menjawab: boleh, sebab memiliki penjelasan langsung dari Rasulullah SAW.

4 Dosa Besar yang Letaknya di Hati, Salah Satunya Tidak akan Dapat Ampunan Allah SWT

MANTRABSUKABUMI - Hati atau qalbu adalah pusat dari segala bentuk perasaan baik dan buruknya bersumber di dalamnya, bahkan bentuk dosa pun ada yang bersumber dari hati.

Dosa yang bersumber dari hati itu tidak akan bisa diampuni oleh Allah SWT.

Maka dari itu jagalah hati dari perbuatan dosa, agar apa yang anda lakukan mendapatkan keberkahan dan kebaikan.

Perlu Anda ketahui dosa merupakan perbuatan yang melanggar aturan atau perintah Allah SWT atau aturan agama yang sudah tertulis.

Dalam Al Quran dosa itu terbagi menjadi dua, ada yang disebut dosa besar dan ada juga dosa kecil, dosa besar bisa diampuni oleh Allah SWT andai kata kita bertaubat secara bersungguh-sungguh.

Namun dosa kecil bisa diampuni atau dihapus oleh Allah SWT dengan kita selalu mengerjakan amal saleh dan selalu menjalankan perintah Allah SWT.

Akan tetapi kita perlu tahu bahwa ada empat dosa besar yang letaknya di hati yang tidak akan Allah SWT ampuni atau dihapus dengan cara kita bertaubat secara bersungguh-sungguh dan tiadak akan kembali lagi.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber mengenai empat dosa yang letaknya di hati, yaitu sebagai berikut:

1. Dosa Syirik

Dosa Syirik merupakan perbuatan yang dilakukan dengan menyekutukan Allah SWT dengan yang lainya, seperti kita mengakui bahwa ada kekuatan yang lebih kuat selain Allah SWT dan hal ini diyakinkan oleh hati dengan yakin.

Dosa syirik yaitu dosa yang sangat besara bahkan jika melakukan hal ini kita tidak akan diampuni oleh sebelum ia bertaubat secara bersungguh-sungguh dan tidak akan kembali melakukan hal itu.

Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surah An-Nisa ayat 48, yaitu sebagai berikut:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."

2. Berputus Asa dari Rahmat Allah SWT

Allah SWT memberikan rahmat kepada setiap makhluk ciptaannya, rahmat yaitu bentuk kasih sayang Allah SWT bagi setiap umatnya yang diciptakannya, dan rahmat itu sangat terbentang luas bagi seluruh makhluk di muka bumi ini.

Sebagaimana Allah SWT jelaskan dalam surah Yusuf ayat 87, yaitu sebagai berikut:

يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

Artinya: "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."

Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.”

4. Merasa Aman dari Azab AllahSWT

Azab merupakan siksa Allah SWT yang diberikan kepada manusia yang selalu meninggalakan perintah Allah SWT dan melanggar larangan Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Araf ayat 99:

أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ ٱللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْخَٰسِرُونَ

Artinya: "Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi."

Nah itulah dosa besar yang tidak akan Allah SWT ampuni terkecuali dengan bertaubat secara bersungguh-sungguh dan tidak akan kembali melakukannya lagi, wallah hualam, semoga bermanfaat

Macazzart mendung menanti Magrib



Jumat, 19 Maret 2021

Salah Satu Tanda Salat Kita Diterima: Jari Untuk Tahiyat, Tidak Bisa Untuk Maksiat




USTAZ Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah kajian menjelaskan ada 5 tanda yang menunjukkan bahwa salat yang kita lakukan diterima oleh Allah Swt.

"Jika salah satu dari kelima tanda itu ada pada kita, (insya Allah) salat kita diterima. Tapi jika tidak ada satu pun tandanya, maka ada yang salah pada salat kita," ucap UAH dalam video yang diunggah kanal YouTube Busana Hati Ustad Adi Hidayat.

Salah satu tanda yang amat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, yang menunjukkan salat kita diterima, telah disebutkan Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 45.

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Menurut UAH, pada hakikatnya keburukan dan kejahatan yang dilakukan manusia berpangkal dari 2 hal yaitu fahsya (bersumber dari nafsu syahwat) dan munkar (bersumber dari nafsu perut).

Keburukan fahsya biasanya berupa kesukaan kepada hal-hal yang berbau syahwat seperti pornografi dan pornoaksi. Bisa dalam bentuk gambar atau video erotis, gosip, hingga kata-kata kotor.

Sedangkan keburukan munkar biasanya berwujud kejahatan yang diakibatkan atau dilakukan demi kebutuhan perut. Bisa dalam bentuk pencurian, perampokan, penipuan, juga korupsi.

Ketika kita selesai melaksanakan salat, maka kita seharusnya berada dalam kondisi mengingat Allah. Kita mengharapkan keridaan Allah. Dan jika mengingat Allah, tidak akan ada keinginan dalam hati kita untuk berbuat maksiat.

Sebaliknya, ketika salat kita ternoda atau tidak dijalankan dengan baik, maka akan sulit bagi kita menghadirkan Allah dalam jiwa kita.

Tengoklah orang yang datang ke masjid, berbaur dengan jamaah lain, lalu berpura-pura ikut salat. Baru saja rakaat pertama selesai, dia kabur setelah mencuri tas jamaah lain. Atau membawa kabur kotak amal.

Atau seseorang yang tubuhnya melaksanakan gerakan salat tapi pikirannya terjebak dalam kesibukan dunia. Setelah mengucap salam, berdiri terburu-buru tanpa berdzikir sedikit pun. Kembali tenggelam dengan rutinitas.

Adapun bagi kita yang berusaha melaksanakan salat dengan tuma'ninah dan khusyuk, maka sekembalinya dari tempat salat, kita akan disirami kekuatan "tanha anil fahsya wal munkar" yaitu kemampuan untuk mencegah diri melakukan dosa yang bersumber dari syahwat dan perut. Ketika kembali ke meja kerja, maka kita tidak akan tergoda untuk menandatangani laporan keuangan yang di-mark up atau menulis sendiri angka dalam cek kosong.

Saat ada orang meminta kita berbuat curang, kita mampu mengatakan dengan tegas, "Maaf saya tidak bisa. Saya malu, jari saya baru saja dipakai tahiyat, tidak bisa dipakai maksiat!"

Siapa yang mampu menaati larangan, maka insya Allah mendapat pahala. "Karena pahala tidak hanya datang dari perintah tapi juga dari larangan," ujar UAH.

Mari melihat kembali diri kita, apakah fahsya dan munkar masih ada atau sudah menghilang? Semoga kita termasuk muslim yang mendapati salat kita diterima Allah Swt. sebelum kita disalatkan.

Wallahu a'lam bishshawab.

Jum'at berkah

Salam Jum'at berkah

UNDANGAN SHALAT JUM'AT

MENUJU SHALAT SUBUH

Kamis, 18 Maret 2021

Doa Sujud Terakhir Shalat, Amalkan Agar Allah Kabulkan Hajat

– Allah SWT menyuruh umat Islam agar menunaikan shalat 5 waktu. Saat melaksanakan shalat, ada beberapa amalan yang sangat baik namun kerap dilupakan manusia.

Doa merupakan wujud syukur umat Islam kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberinya. Berdoa setelah shalat menjadi hal yang kerap dilakukan umat Islam untuk memohon karunianya.

Berdoa kepada Allah SWT tak semata meminta, melainkan juga menyampaikan rasa syukur. Karena doa tak mengenal waktu, maka memanjatkan doa menjadi hal yang bisa Anda lakukan setiap waktu.

Amalan doa bisa dilakukan manusia dengan amat baik terutama ketika sujud terakhir saat menunaikan shalat 5 waktu.

Ulama besar Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz sangat menganjurkannya untuk dilakukan, yaitu berdoa ketika sujud terakhir dalam salat.

Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di MantraSukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul 3 Amalan Doa Saat Sujud Terakhir Ketika Shalat yang Sering Dilupakan

Berikut beberapa amalan doa saat sujud terakhir menurut Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz yang bisa Anda amalkan.

Halaman:

Sumber: Mantra Sukabumi

1. Selalu Pinta Agar Wafat Khusnul Khotimah

١. اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

Allahumma inni as’aluka husnal khõtimah Artinya : ” Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah “

2. Pinta Kesempatan Taubat Sebelum Meninggal

٢. اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت

Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut Artinya: ” Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat “

3. Pinta Agar Allah Tetapkan Hati Diatas Islam

٣. اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinik Artinya: ” Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU.

Karena itu, biasakanlah doa ini agar menjadi kebaikan doa yang dipanjatkan pada Allah Swt.

Anda bisa memanjatkan beberapa amalan doa tersebut setiap sujud terakhir dalam shalat 5 waktu.***(Abdullah Mu’min/Mantra Sukabumi PRMN)

Menuju shalat magrib

MENUJU SHALAT DZUHUR

Rabu, 17 Maret 2021

Cara Menjawab Adzan dan Iqomah Sesuai Sunnah serta Keutamaannya


JAKARTA, iNews.id - Adzan merupakan penanda masuknya sholat. Muslim yang mendengar adzan wajib menjawabnya. Hukum menjawab adzan menurut para ulama adalah sunnah.

Adapun cara menjawab adzan yakni dengan mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin terkecuali saat muadzin mengucapkan Hayya 'ala sholah (marilah kita tunaikan sholat) dan hayya 'alal falah (marilah menuju kebahagiaan). Maka cara menjawabnya yakni dengan membaca Laa haula walaa quwwata illa billah.

BACA JUGA:

وإذا سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل: "لا حول ولا قوة إلا بالله" وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه فصل على النبي صلى الله عليه وسلم.

Artinya: “Dan apabila Anda mendengar suara adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan: حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ dan .حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ. “Laa haula walaa quwwata illaa billaahi.” (Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah).

Saat muadzin mengumandangkan adzan subuh lalu mengucapkan اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ “Ash-shalatu khairun minan naum.” (Shalat lebih baik dari pada tidur) , Muslim dianjurkan menjawabnya dengan ucapan: صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ “Shadaqta wa bararta.

(Engkau benar dan engkau telah berbuat kebajikan). Selesai itu, bacalah shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Saat mendengar iqomah, Muslim juga dianjurkan menjawabnya dengan ucapan berikut:

أقامها الله وأدامها وجعلني من صالحي أهلها

Aqoomahallaa wa adamahaa waja'alani min shoolihi ahliha.

Artinya: Semoga Allah membuatnya berdiri dan mengekalkannya dan menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang shalih.

Setelah mendengar seruan adzan, Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa. Berikut doa setelah adzan.

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

Artinya: Allahumma Rabba Haadzihid Da’Watit Tammah Washshalaatil Qaa’Imah. Aati Muhammadanil Wasiilata Walfadliilah Wab’Atshu Maqaamam Mahmuudanil Ladzii Wa’Adtah

(Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan) ‘.

Dalam redaksi lain disebutkan:

اللَّهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِالَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qooimah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan.”

Dari Abu Hurairah ini menjelaskan bahwa jika adzan dikumandangkan, maka setan pergi sambil mengeluarkan bunyi kentut.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan. Apabila panggilan adzan telah selesai maka setan akan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi, lalu menyelinap masuk kepada hati seseorang seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan itu’. Dan terus saja dia melakukan godaan ini hingga seseorang tidak menyadari berapa rakaat yang sudah dia laksanakan dalam shalatnya.”

Ada banyak keutamaan menjawab adzan sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad SAW.

وقالَ صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ عِنْدَ الأَذانِ مَرْحَبا بالقَائِلينَ عَدْلاً، مَرْحَبَا بالصَّلواتِ وَأَهْلاً، كَتَبَ الله تَعَالى لَهُ أَلْفَ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ دَرَجَةٍ}.

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa mengucapkan ketika adzan: “Selamat datang orang-orang yang mengucapkan keadilan, selamat datang shalat-shalat dan keluarga” maka Allah menetapkan baginya seribu kebaikan, menghapus seribu kejelekan dan mengangkat seribu derajat”.

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ سَمِعَ الأَذَانَ وَلَمْ يَقُلْ مِثْلَ مَا قَالَ المُؤَذِّنُ فَإنَّهُ يُمْنَعُ مِنَ السُّجُودِ يَوْمَ القِيَامةِ إذَا سَجَدَ المُؤَذِّنُونَ}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa mendengar adzan kemudian tidak mengucapkan seperti yang diucapkan mu`adzin, maka dia dihalangi bersujud di hari kiamat ketika para muadzin bersujud”.

Wallahu A'lam.