Minggu, 30 Januari 2022

Cara Sholat Taubatan Nasuha, Waktu, Bacaan Niat, Lengkap Doa dan Artinya

 

 Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa baik yang disadari maupun tidak. Meski merasa hanya melakukan dosa kecil tak lantas kita menyepelekannya. Hal itu malah akan membuat kita terlena dan tanpa sadar telah melakukan dosa besar.


Dengan sifat Pemurah dan Penyayang, Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat karena kekhilafan yang telah dilakukannya. Muslim dan muslimah dianjurkan  untuk selalu memohon ampunan kepada Allah SWT dengan membaca istigfar setiap ada kesempatan.


Ketika sudah merasa dosa yang dilakukan terlalu besar, umat muslim juga dianjurkan menjalankan sholat taubat.


Serangkaian cara sholat taubatan nasuha penting diketahui sebagai sarana memohon ampunan atas segala kesalahan dan dosa yang sengaja maupun tidak sengaja dilakukan.


Sholat taubat disebut juga dengan sholat istighfar atau sholat minta ampun. Dengan menjalankan tata cara sholat taubatan nasuha yang benar dan menyesali perbuatannya, seorang muslim seharusnya tidak mengulangi kembali maksiat atau dosa yang telah dilakukan.


Sholat taubat sebaiknya dikerjakan sendirian sebab termasuk dalam jenis sholat nafi’ah yang tidak disyariatkan untuk ditunaikan berjamaah.


Berikut ini Di paparkan serangkaian cara sholat taubatan nasuha sesuai sunnah, dikutip dari berbagai sumber.


Waktu yang Tepat untuk Mengerjakannya

Sebelum membahas langsung tentang cara sholat taubatan nasuha, kamu juga perlu memahami waktu yang tepat untuk mendirikannya. Perlu kamu ketahui, sholat taubat adalah jenis sholat yang tidak bisa ditunda-tunda mengerjakannya. Sebab kematian manusia tidak ada yang mengetahui kapan datangnya. Jangan sampai sebagai orang Islam kita meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat kepada Allah.


Dengan demikian, jika seorang muslim berbuat dosa, segeralah untuk bertaubat, salah satunya dengan mengerjakan sholat taubat. Sebenarnya sholat taubat bisa dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam. Namun ada beberapa waktu yang haram untuk mengerjakan sholat taubat, yaitu:


Mulai terbit fajar kedua hingga terbitnya matahari.

Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah.

Saat matahari tepat di tengah-tengah hingga terlihat condong.

Setelah sholat asar hingga matahari tenggelam.

Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya.

Cara Sholat Taubatan Nasuha

Cara sholat taubatan nasuha sama seperti sholat sunnah pada umumnya. Perbedaannya hanyalah terletak pada niat dan tujuannya. Cara sholat taubatan nasuha dikerjakan sebanyak dua rakaat sekali salam. Boleh dilakukan dua rakaat, empat, hingga enam rakaat.


Syarat mutlak untuk melakukan cara sholat taubatan nasuha adalah suci dari hadas besar dan kecil serta menutup aurat. Sementara itu, niat dalam rangkaian cara sholat taubatan nasuha akan dipaparkan berikut ini.


Niat sholat taubatan nasuha, boleh dilafalkan jika kurang mantab.

Usholli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala.


Artinya: “Saya niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”


Takbiratul Ihram.

Membaca doa Istiftah/iftitah (Sunnah).

Membaca surat Al Fatihah.

Membaca surat dari Alquran.

Rukuk (Membaca tasbih ruku’ tiga kali).

I'tidal (Membaca doa i’tidal).

Sujud (Membaca tasbih sujud tiga kali).

Duduk diantara dua sujud (Membaca doa 'Robbighfirlii warhamnii...').

Sujud kedua (Membaca tasbih sujud tiga kali).

Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai 10..

Tasyahud akhir (Membaca bacaan tasyahud akhir).

Salam lalu berdoa mohon ampunan.

Doa Setelah Sholat Taubat


Setelah mengerjakan serangkaian cara sholat taubatan nasuha di atas, kamu juga pelru mengerti doa setelahnya. Memohon ampunan atas dosa yang dilakukan sangat dianjurkan. Mengingat setiap orang kadang melakukan dosa yang tak disadari. Dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 22, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."


Lantas bagaimana doa setelah sholat taubat? Simak di bawah ini.


Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi. Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfiru dzunuuba illa anta.


Artinya:


"Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.


Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."


Segera Bertaubat Setelah Berbuat Dosa

Jika kita merasa telah melakukan perbuatan dosa atau maksiat baik sengaja maupun tidak, maka sebagai umat muslim disunnahkan menunaikan sholat taubat. Ini dilakukan sebagai bentuk memohon ampunan Allah atas dosa dan maksiat yang telah dilakukan.


Sebelum melaksanakan cara sholat taubatan nasuha dianjurkan untuk mandi besar terlebih dahulu. Oleh sebab itu jika kita berbuat dosa kepada Allah dalam satu hari sebanyak dua kali misalnya, maka kita dianjurkan untuk mandi taubat dan melaksanakan sholat taubat sebanyak dua kali.


Melaksanakan cara sholat taubatan nasuha merupakan sholat yang disarankan oleh Nabi SAW sebab perbuatan dosa yang telah dilakukan. Setiap kali kita melakukan dosa, maka dianjurkan menunaikan sholat taubat meskipun lebih dari satu kali dalam sehari.


Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Bakar Ash Shidiq, dia berkata:


“Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa, kemudian ia berdiri bersuci dan sholat, lalu ia meminta ampun kepada Allah kecuali Allah pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini, ‘Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa mereka kecuali Allah.”