Minggu, 21 Maret 2021

Membaca Alquran Tetapi Dilaknat Allah, Ini Penjelasan Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang membaca Alquran bisa mendapatkan keutamaan berupa diangkat derajatnya oleh Allah. Namun, orang yang membaca Alquran, ada juga yang direndahkan oleh Allah.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَن عُمَرَ بنِ الخَطٌاَبِ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولٌ اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ اِنَ اللٌهَ يَرفَعُ بِهذَ االكتَاِبِ اَقَوامًا وَيَضَعُ بِه اخَرِينَ (رواه مسلم)

Dari UmarRA berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Allah mengangakat derajat berapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim)

Menurut Maulana Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal, dijelaskan, barang siapa yang beriman dan beramal dengan Alquran, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dan memuliakannya di dunia dan di akhirat. Dan siapa saja yang tidak beramal dengan Alquran, maka Allah pasti menghinakannya.

Allah Swt. Menyatakan dalam Alquran:

...يُضل به كثيراً ويهدي به كتيراً....

“… dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan (dengan perumpamaan itu pula) banyak orang yang diberiNya petunjuk…” (Qs. Al Baqa-rah [2] : 26)

Firman lainya:

وننزل من القران ما هو شفا ء ور حمة للمو منين ولا يز يد الظلمين الا خسا را................؟

“Dan Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidak menambah bagi orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (Qs. Al Isra [17]: 82)

Menurut Maulana Zakariyya, jika seseorang mulai membaca satu surat dalam Alquran, maka malaikat mulai memohonkan rahmat untuknya dan mereka akan terus dalam keadaan berdoa untuknya sampai ia selesai membacanya. Tetapi ada pula seseorang yang mulai membaca suatu surat dalam Alquran, namun malaikat mulai melaknatnya sampai ia selesai membacanya.

Menurut sebagian ulama, terkadang ada seseorang membaca Alquran tetapi tanpa disadari ia telah memohon laknat untuk dirinya sendiri terus menerus, misalnya ia membaca ayat al Qur’an yang berbunyi:

ألا لعنةُ الله علىَ الظَّالمينَ

“Ingatlah laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang zalim.”(Qs.Hud[11]:18). Sementara ia sendiri berbuat zhalim, maka laknat Allah pun menimpanya.

Atau ayat lain yang berbunyi:

{ لعنة الله علي ا لكاذبين }.....

“laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang berdusta.” (Qs. Ali Imran [3]:61). Sedangkan ia sendiri suka berdusta, maka ia pun terkena laknat itu.

Dalam sebuah kisah disebutkan, Amir bin Watsilah r.a. menceritakan bahwa Umar RA telah mengangkat Nafi’ bn Abdul Haris sebagai walikota Makkah Mukharamah. Suatu ketika Umar bertanya kepada Nafi”, “Siapakah yang dijadikan Pengurus kawasan kawasan hutan?”

“Ibnu Abza r.a., “jawab Nafi’.

Umar r.a bertanya lagi, “Siapakah Ibnu Abza itu?”

Nafi menjawab, “Ia adalah seorang hamba sahaya.”

Umar RA bertanya, “Mengapa engkau mengangkat seorang hamba sahaya sebagai pengurus?”

Nafi’ menjawab, “Ia adalah hamba sahaya yang senang membaca Alquran.”

Mendengar jawaban itu, UmarRA langsung menyebutkan sabda Rasulullah SAW “Melalui Alquran, Allah menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran dari pembaca sangat berguna bagi kami demi perbaikan penulisan maupun isi dari blog ini.
silahkan isi komentar anda!