Jumat, 26 November 2021

Mengapa orang baik selalu tersakiti dan sulit bahagia ?



Pertama, pertanyaan ini kan dibuat oleh kita. Orang baik selalu tersakiti dan sulit untuk bahagia, yang mengklaim seperti itu kan kita. Kalau misalkan dari Allah SWT, kita sama tahu bahwa Allah SWT tidak akan pernah mau melakukan hal ini kepada hamba-hambanya.


Ketika Allah memberikan ujian apapun kepada kita, itu sebetulnya sesuatu hal yang terbaik bagi diri kita. Allah tahu kapan waktu yang tepat untuk kita bahagia.


Kata-kata selalu disakiti lalu kemudian sulit bahagia itu hanya ekspresi yang keluar dari dalam pikiran kita. Jadi sebetulnya kembali lagi kepada kita, kalau kita mau bahagia, kita harus mengendalikan hati kita.


Kita terima apa yang Allah SWT berikan, yakinkan bahwa apa yang Allah berikan kepada kita walaupun kelihatannya adalah sebuah kesulitan, tetapi itu adalah hal yang terbaik buat kita. Kita harus husnuzan kepada Allah.


Sehingga dengan seperti itu , kita senantiasa qanaah (menerima) semuanya. Misalnya, ada yang menyakiti kita, maka disitulah tempat kita introspeksi diri sebagai seorang muslim. Apakah ada dosa kita kepada orang lain? Atau ini ujian dari dari Allah SWT?


Kalau memang tidak ada yang salah dari diri kita, berarti ini ujian dari Allah. Sebab, Allah sayang sama kita. Tidak ada segala sesuatu yang Allah lakukan untuk membuat hamba-Nya tidak bahagia.


Jadi itu hanya ekspresi kita saja. Jadikanlah semuanya itu sebagai sebuah sarana untuk beribadah kepada Allah SWT dan sarana pahala atas apa yang kita alami. Maka dengan seperti itu insya Allah kita akan menjadi orang-orang yang dalam keadaan pahit, namun tetap bahagia.


Kesimpulannya, sikapi dengan baik sangka. Berbaik sangka pada apa yang telah digariskan oleh Allah kepada kita, bahwa Allah SWT tidak akan pernah zalim kepada hamba-hambanya. Justru jika kita dalam keadaan tersakiti misalnya di-bully maka bersenanglah, sebab hal itu menjadi cambuk untuk kita bisa membuktikan diri kita.


Bayangkan jika hal tersebut tak pernah terjadi dalam diri kita, kita juga tidak akan pernah merasa terpacu untuk lebih baik lagi. Tidak ada semangat untuk merubah diri, maka pandanglah endingnya itu sebenarnya adalah anugerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran dari pembaca sangat berguna bagi kami demi perbaikan penulisan maupun isi dari blog ini.
silahkan isi komentar anda!